BAB 22

42.9K 1.8K 102
                                    

Hai guys, kembali lagi dengan cerita Arkana. Jangan lupa support nya ya, Vote, komen dan Follow akun author.

Kalau bisa komen di setiap paragraf juga.
Jangan jadi pembaca yang gelap, okey.

Absen dulu nih, kalian tau cerita ini dari mana?

                          Happy reading🦋

                                     ****

Sore tadi Arkana sudah pulang ke rumah. Sekarang lelaki itu berada di kamar nya sedang bermain ponsel.

"Hambar banget nih mulut 1 Hari gak ngerokok."

Arkana membuka laci nakas, ia mengambil bungkus rokok dan sebuah pemantik dari sana.

Lelaki itu mengeluarkan sebatang rokok, lalu menyalakan nya.

Arakan menghisap rokok itu, lalu ia mengeluarkan kepulan asap berbentuk lingkaran dari mulut nya.

"Gak mungkin kalau gue putusin Febi. Gue sayang sama dia. Tapi gue juga gak mau buat Oma sedih, kalau seandainya gue cerain si Elzira. Gara-gara tuh cewek hidup gue sekarang jadi rumit."

Arkana tadi di marahi Oma Widi. Jelas Oma Widi marah karena cucunya itu mempunyai kekasih padahal telah mempunyai seorang istri. Oma Widi menyuruh Arkana untuk mengakhiri hubungan nya dengan Febi, namun Arkana tentu tidak bisa untuk melakukan nya.

Ceklek!

Pintu kamar di buka oleh Elzira.

"OMG! Lo kenapa ngerokok di kamar hah?! Ini tuh polusi udara, Arkana. Terus lo masih sakit, kenapa lo ngerokok. Ngerokok itu gak baik buat kesehatan lo."

Elzira yang baru saja datang, ia langsung mengomeli Arkana.

"Berisik," sahut Arkana, dingin.

Elzira yang sudah menghampiri Arkana, ia langsung merebut rokok itu lalu menjatuhkan nya ke lantai dan di injak untuk mematikan nya.

"Gila lo! Berani ya lo sekarang ngatur-ngatur hidup gue!" sentak Arkana. Ia langsung mencengkram erat tangan Elzira.

"Lepasin, sakit bego," pinta Elzira sembari meringis. "Lagian siapa yang ngatur, orang gue cuman memberikan peringatan. Rokok itu membunuh lo, apa lo gak tau hah?!" tambah Elzira.

"Karena lo udah buang rokok gue, maka sekarang yang harus gantiin rokok itu," cetus Arkana, sembari menarik Elzira.

"Heh! Maksud lo apa hah?!" tanya Elzira, tegas.

Arkana tidak menjawab, ia langsung menarik Elzira ke ranjang.

"Ih, mau ngapain sih lo?" tanya Elzira. Wanita itu kini sudah duduk di ranjang, dan terlihat satu tangan nya di cekal oleh Arkana.

Arkana tidak menjawab, ia malah memegangi leher Elzira dengan satu tangan nya dan satu tangan nya lagi memegangi pinggang wanita itu.

Jantung Elzira kini berdebar kencang, tetapi ia juga entah kenapa tidak ingin menolak apa yang akan di lakukan Arkana. Sepertinya telah ada setan di antara mereka, yang membuat Elzira seperti kehilangan kesadaran otak nya.

Arkana perlahan memajukan wajahnya dengan wajah Elzira.  Dan Elzira, bukan nya memprotes atau memberontak, ia malah memejamkan matanya seperti siap dan paham dengan apa yang akan di lakukan Arkana.

"Beliin rokok yang baru buat gue!" kata Arkana tajam, di dekat wajah Elzira.

Elzira sontak membuka matanya, ia langsung menampar pipi Arkana.

Wajah Arkana berpaling kesamping, saking kerasnya tamparan dari Elzira.

"Lo barusan mau ngelakuin apa sama gue hah?!" tanya Elzira, lantang. Ia marah karena untuk menghilangkan rasa malu nya yang sudah ke geer-an akan melakukan kissing dengan Arkana.

ARKAZIRA: Forced Marriage (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang