Massage

205 18 0
                                    

Sebuah pasangan yang sudah menikah selama tiga tahun dengan mengadopsi anak yang tahun ini sudah memasuki High School atau SMA, kedua pasangan itu memutuskan untuk mengadopsi anak yang sudah besar, sebab mereka tidak ingin lelah mengurusi anak kecil.

Zhang Hao, Pria berumur 31 tahun itu bangun lebih awal dan melihat jam menunjuk pukul jam 6 pagi, dia segera beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi untuk gosok gigi dan cuci muka.

Menyalakan keran air wastafel dan segera cuci muka, ada seseorang yang memeluk Hao dari belakang dengan tangan kekarnya pada tubuh mungil Hao.

"Apa hm? bangunkan Yujin sana" Perintah Hao.

"Tidak mau, aku mau sama kamu saja."

"Kebiasaan, giliran nanti lalu telat buru-buru kamu malah nyalahin Yujin, bertengkar di pagi hari."

"Anak itu harus dimarahin sayang, biar ga manja."

"Oh yah? Biar ku hajar kuping mu itu Sung Hanbin!" Hao menarik kuping Hanbin, membuat Hanbin kesakitan.

"Aaa sakit!" Desih Hanbin.

1

Hao menyiapkan beberapa sarapan, dan menaruhnya diatas piring, dan membawa piring tersebut ke meja makan yang disana sudah ada Yujin, anak angkatnya.

"Mana papa mu?" Tanya Hao.

Yujin menggeleng tanda berarti dia tidak mengetahui keberadaan papa nya, Hao duduk di kursi meja makan dan memakan sarapannya.

"Hari ini pertama kamu ke SMA bukan?" Tanya Hao sambil mengambil lauk ke dalam piringnya.

"Iya." sahut Yujin.

"Kenapa? Anak papi terlihat murung hm? Ga suka sekolah barumu?" Tanya Hao melihat muka Yujin terlihat murung.

"Tidak, hanya saja, Yujin takut tidak punya teman."

"Kalau begitu Yujin sama kayak papi, papi dulu tidak takut punya teman."

"Benarkah? lalu papi sepanjang hari tidak mempunyai teman?"

"Tidak, akhirnya beberapa waktu mempunyai banyak teman, tapi hanya beberapa yang teman dekat, selebihnya temen biasa." Jelas Hao.

Yujin mengangguk dan mengerti, Hao tersenyum, dia sangat menyayangi anak angkatnya itu, berbincang sambil memakan sarapan mereka, Hanbin keluar dari kamarnya sambil berusaha memasang dasinya.

"Bisakah kamu memasang untukku?" Pinta Hanbin pada Hao.

Hao memasangkan dasi untuk Hanbin, terlihat dasi tersebut berbentuk seperti kupu-kupu yang sempurna, tangan lentik Hao sangat ajaib, Hanbin kini semakin rapih dengan penampilannya dengan memakai setelan jas.

Pukul menunjuk 7 kurang, pagi hari Hanbin dan Yujin sudah siap untuk pergi berangkat kerja dan sekolah, Hao hanya mengantar mereka sampai depan pintu apartemen mereka.

Hanbin dan Yujin berada di dalam mobil, mereka telah melakukan setengah perjalanan menuju sekolah baru Yujin, Hanbin melihat raut wajah Yujin yang tegang, Hanbin mengerti apa yang dirasakan Yujin akhirnya memulai percakapannya.

"Jangan tegang hm? kamu sudah enam belas tahun, kenapa kamu sangat tegang seperti anak tujuh tahun masuk sekolah dasar?" Tanya Hanbin sambil terkekeh melihat anaknya yang tegang.

"Yu-yujin tidak tegang, hanya saja takut tidak mempunyai teman." ucap Yujin.

"Mengobrol lah, bersosialisasi itu penting, bahkan pasti ada yang menyapamu tanpa kamu yang memulai duluan, jika mereka melakukan sesuatu padamu yang tidak-tidak, bilang pada papamu ini hm? Kamu mengerti?" Tegas Hanbin yang menasehati anak angkatnya itu.

Papi's Wishes [Haobin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang