Aku hanya gadis biasa. Gadis biasa yang hidup dikeluarga yang tidak biasa. Gadis yang memiliki saudara kembar yang tak menganggap diriku ada
Namaku Sofia Natalia Pramadan umur 17tahun kelas 3SMA. Bersekolah disekolah elit, yang sangat tak pantas untukku, SMA Harapan Bangsa. Sedangkan kakak kembarku Safea Nathalie Pramadan. Namanya saja sudah sangat beda, tau bedanya dimana? Tanpa melihat langsung pasti dapat disimpulkan Safea lah yang lebih cantik dari Sofia
Kakak kembarku satu sekolah denganku tapi kita beda kelas. Dia IPS dan aku IPA. Dia primadona sekolah dan aku bukan. Walaupun aku saudaranya, tapi dengan teganya dia memperlakukan-ku dengan sangat sangat 'tidak baik' kelakuannya pun tidak diketahui mama-papa
"Fi? Lo gamau keluar kelas lagi?" Tanya sahabatku, Erika. Erika lah yang paling mengerti diriku sejak kita bertemu kelas 4SD
"Enggak. Males" erika pun memutar bola matanya kesal
"Harus lo lawan dong sofi yang cantik" katanya kemudian menggodaku. Asal kalian tahu saja, aku itu tidak lesbi loh
"Sofia Natalia. Mana dia?" Tanya salah satu anak kelas 12IPS1, salah satu dayang-dayang primadona, anak cheers, sekertaris1 OSIS. Ah how lucky, how lucky aku gak jadi dia
"Gue ada, knapa?" Sejujurnya diriku ini gak pantes disebut nerd, freak, kutubuku, cupu, culun atau sejenisnya. Hellowww, semua orang juga tau aku keturunan Pramadan, tapi maaf sekali aku tidak seperti Safea yang hanya bisa memamerkan barangnya
Honestly, aku tau kalau aku pun suka menggunakan barang branded, tapi aku tidak pernah dan tidak akan mengumbar-umbarnya. Lagian belinya pake uang bonyok, mestinya aku malu lah. Tapi intinya sifat kami itu bertolak-belakang
15menit setelah kejadian aku dipanggil dayang-dayang primadona, jadilah aku berada di WC bersama erika
"Lo masih mau tahan sama semua perlakuan fea, huh?"
"Gue gamau bikin bonyok malah nangis ngejer tau kalo anak kesayangannya itu calon psikopat" kataku kemudian membersihkan seragamku yang dipenuhi coklat cair di wastafel dan mengganti dengan yang baru
"Tapi elo juga anak bonyok elo, bego" fea kemudian memberikan hairdryer padaku dan kulanjutkan mengeringkan rambutku yang tadi berbau coklat cair menjadi bau strawberry, hmmm....
"Bonyok lebih nganggep fea daripada diriku. Ah, poor me, you are so poor fia natalia" kataku menunjuk-nunjuk diriku sendiri
"Fia, mending lo udahin deh. Lo ga capek apa, dari kelas 3SD loh" Tanyanya melembut kemudian mencuci tangannya
"Gue sayang banget sama bonyok, gue gamau mereka sedih liat kak fea kayak gitu"
"Kalo emang bonyok gak sayang sama elo pas lo bilang harusnya mereka bersikap biasa aja dong"
"Mereka sayang sama gue kok, tapi gak sebesar sama kak fea" tak terasa butiran-butiran permata jatuh dari kelopak mataku
-
6years later....
Sekarang aku hanya menjadi pegawai biasa di perusahaan IT Pramadan Corp, yang menjabat direkturnya tentu papaku yang kukagumi tapi sangat jarang menganggapku entah apa salahku
Sedangkan CEO, ya siapa lagi kalau bukan Safea Pramadan, eh? Jujur saja aku iri, fea bisa langsung menjabat posisi itu tanpa harus memulai dari 0, sementara aku?
Setidaknya tak bisakah mendapat posisi sebagai sekertaris? Begitu hina kah diriku di keluarga ini? Sebenarnya ada apa sampai sampai malah bonyok selalu memerhatikan fea, walaupun erika sudah mencoba menjelaskan kejadian pahit yang dulu
DU LIEST GERADE
girl vs woman
Teen Fictionkumpulan cerita pendek (one-shoot) yang mengisahkan berbagai kisah seorang gadis maupun wanita. dimulai dari kisah cinta, pengkhianatan, persahabatan dan masih banyak lagi. ditemani dengan kisah bahagia dan tidak bahagia