Seulgi, Rose dan Lisa kini mereka berada dimansion keluarga Bae. Ya mereka benar datang dan akan menjadi bodyguard bagi Irene, Jennie dan Jisoo
"Perkenalkan, saya Park Seulgi dan ini kedua adik saya Park Roseanne dan Park Lalisa" Seulgi membungkuk sopan
"Eoh... Sebelumnya aku berterima kasih pada kalian terutama Rose karena telah menyelamatkan Jennie kemarin" Jiah
"Tak apa nyonya memang kewajiban sesama manusia saling melindungi" Rose
"Baiklah kalo begitu Seulgi kau akan menjadi bodyguard Irene putri pertamaku, Rose kau menjadi bodyguard Jennie putri keempatku dan Lisa bisa menjaga Jisoo putri ketigaku" Jiah
"Baik nyonya tapi maaf, putri pertama ketiga dan keempat? Berarti kau memiliki anak yang lain selain nona2 ini?" Seulgi
"Ya, seluruh anakku ada 6 namun 3 lainnya menghilang yah aku sangat sedih dan sangat merindukan mereka" ucap Jiah sedih
Seulgi, Rose dan Lisa hanya diam dan saling lirik. Ada sedikit heran dibenak mereka karena sejak kecil appanya selalu bilang bahwa eommanya membuang mereka namun kini mereka mendengar eomma merindukan mereka dengan tulus.
"Ah sudahlah, kalian bisa bekerja mulai hari ini dan jika kalian mau kalian bisa menempati paviliun mansion ini jadi tidak perlu menyewa apart lagi, lebih baik kalian tabung saja" ucap Jiah tersenyum membuat ketiga bodyguard itu hanya mengangguk patuh
ketiga bodyguard itu kini sedang duduk ditaman belakang karena mereka tidak tau harus apa
"Hmm Seulgi bisa kau temani aku ke supermarket? Aku ingin membuat kue namun bahannya harus kubeli" Irene
"hm baiklah nona" Seulgi
"Oh iya aku tidak pernah menggunakan supir jadi apa kau bisa mengemudi?" Irene
"Bisa nona biar aku saja yang mengemudi" Seulgi
"5 menit lagi kutunggu diparkiran ya" Irene tersenyum meninggal Seulgi dan saudaranya
"aku berangkat dulu" Seulgi pada kedua adiknya
"Chaeng apa kau lihat tatapan eomma tadi? Tatapannya sangat sedih, kalau dia membenci kita kenapa dia sangat sedih?" Lisa
"Iya aku juga lihat, apa selama ini kita salah? Tapi tidak mungkin appa membohongi kita kan" Chaeng
Disisi lain...
"Seulgi boleh kutahu berapa usiamu?" Irene
"25 tahun" Seulgi
"Aaaa kau lebih muda dariku jika kau mau kau bisa memanggilku eonnie" Irene ramah
"Tidak perlu, aku bodyguardmu" Seulgi masih dengan tatapan dingin
"Kenapa dibalik sikap dinginnya dia, aku malah merasakan kehangatan" batin Irene
Merekapun sampai disupermarket. Dengan sigap Seulgi mengambil troly untuk belanja Irene
"Gi bantu aku untuk ambil barang yang tinggi ya, kau tau kan kalo aku..." Irene
"pendek! hehehe" Seulgi terkekeh tanpa sadar
"Ishh kau menyebalkan" Irene memukul pelan lengan Seulgi yang tertawa kecil
"Seulgi ingat! Kau harus menyakitinya! Dia menyakitimu dan appa" sayup2 suara itu kembali terdengar ditelinga Seulgi saat ia mulai mencair pada Irene membuatnya kembali teringat dendamnya
Seulgi langsung merubah ekspreasinya kembali dingin membuat Irene terheran kenapa dia dengan mudahnya berubah-ubah?
Seulgi dan Irene kini telah berada didalam mobil kembali menuju rumah mereka
Disisi lain...
"Lisa pemotretanku sudah selesai, ayo kita pulang tapi kita ke resto dulu ya aku yakin kau juga lapar" Jisoo
Lisa hanya mengangguk membalas Jisoo. Ya Seulgi, Rose dan Lisa selain menjadi bodyguard mereka juga menjadi asisten Irene, Jennie dan Jisoo
Sesampainya di resto Lisa dan Jisoo memesan makanan mereka dan kini mereka tengah duduk menunggunya
"Lisa boleh kutanya sesuatu padamu?" Jisoo
"Hmm tanyalah nona" Lisa
"Kenapa kau dan saudaramu sangat dingin? Apa kalian tidak nyaman dengan keluarga kami?" Jisoo
"Kami sejak kecil telah menderita, eomma dan saudara kami membuang kami dan appa membuat appa sakit hati hingga sering mabuk dan sekarang ia lumpuh, jadi tidak ada alasan untuk kami bersikap ramah karena orang2 sekitar selalu menjahati kami" Lisa
"Jadi kau punya saudara lain?" Jisoo
"Ya" Lisa
"Lisa tidak semua orang jahat, mungkin kami juga bukan orang baik tapi kuharap kau bisa mempercayai kami tidak akan menyakiti kalian, kau bisa menganggapku dan saudaraku sebagai keluarga kalian" Jisoo tersenyum menggenggam tangan Lisa
Lisa seketika berubah ekspresinya menjadi hangat. Hatinya cukup sakit mendengar ucapan Jisoo. Jujur dia merasa nyaman dan ada sedikit keraguan untuk membalas dendam pada kakak yang selembut ini
"Jika kau mau kau juga bisa memanggilku eonnie" Jisoo
"Hm Terima kasih e-eonnie" Lisa. Jisoo tersenyum tulus mendengarnya hingga makanan mereka datang dan mereka makan dengan tenang
Malam hari...
"Semua kegiatan kalian hari ini bersama mereka hanya membuang waktu! Lalu kapan kalian akan membalas dendamku?!" Rae di sambungan videocall
"Appa tenanglah kami tetap mengingat itu, untuk sekarang kita akan hangat pada mereka agar mereka tidak curiga lalu setelah mereka percaya kau bisa langsung andil" Seulgi
"Benar kata Seulgi eonnie, kalau kita langsung menyakitinya mereka akan curiga" Rose
"Kau smart Seulgi, baiklah appa putus dulu sambungan video ini, appa sayang kalian" Rae
"Jadi itu rencananya eon?" Lisa
"Iya Lisa, appa ingin melihat mereka tersiksa maka untuk sekrang lebih baik kita berbaik dulu agar mudah menyergap mereka semua" Seulgi membuat Rose dan Lisa hanya mengangguk paham
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Still My Sister
Science FictionHaruskah mengikuti dendam atau mempertahankan hubungan keluarga?