Part 107

9.5K 430 27
                                    

Saat Rony dan keluarga kecilnya tengah berbahagia. Berbeda dengan Erickson dan Chelsea, Erickson sangat dendam pada keluarga Rony karena sudah berani berbuat kasar pada putri kesayangannya.

Berhari-hari ia memikirkan cara untuk balas dendam pada Rony. Dari menculik anak atau istrinya, menyabotase mobil Rony atau langsung menculik dan membunuh Rony. Namun semua rencana itu terlalu beresiko untuknya, apalagi Chelsea yang sangat menginginkan Rony membuatnya tak tega jika harus membunuh Rony.

"Kau memang terlalu bodoh Chelsea, akibat perbuatan mu itu, sekarang bagaimana nasib perusahaan papa? Perusahaan Adhitama sudah memblacklist perusahaan Papa untuk bekerja sama dengannya. Kau terlalu gegabah" Ucap Erick yang saat ini tengah berada di kamar Chelsea

"Aku benci Salma pa, kau harus membunuhnya. Aku benci dia, gara-gara dia aku melakukan itu semua kemarin. Aku cemburu dan sakit hati melihat Rony bercumbu mesra dengan Salma di depan mataku. Apa aku salah Pa jika aku menginginkan itu juga dari Rony? Aku cinta Rony Pa, aku cintaaaa Rony hiks hiks" Balas Chelsea menangis

"Seharusnya kau bisa sabar, kita bisa main dengan cara yang halus. Kau rebut Rony, lalu Papa akan rebut perusahaannya. Tapi semua gagal karena sikap bodohmu itu yang terlalu gegabah" Ucap Erick

"Papa selalu saja bilang sabar, sabar. Tapi mana? Tidak ada pergerakan sama sekali dari Papa. Aku capek melihat Salma dan Rony mesra-mesraan pa, aku sakit hati, Aku cemburu. Aku menginginkan Rony Paaaa hiks hiks hiks" Balas Chelsea

"Sutsss diam!!! Kau pikir selama ini aku tidak memikirkan rencana untuk bisa membantumu Chel!! Papa mu ini sedang berusaha membantumu mendapatkan Rony! Harusnya kau bisa sabar sedikit lagi!!" Bentak Erick

Chelsea hanya menangis mendengarkan bentakan Erick, ia seketika menciut karena bentakan papanya.

***

Di rumah Papa Rony, mereka semua tengah bercengkrama di ruang keluarga.

"Mica Pika, liat nih. Tadi Kakak di beliin belby dan mainan yang lain sama Oma dan Opa. Bagus kan Mi, Pi" Pamer Zee

"Bagus kok sayang, udah bilang makasih belum sama Oma Opa?" Tanya Salma

"Sudah dong Mica, kan Kakak anak pintel" Balas Zee

"Dih, sama cucu aja royal banget. Perasaan dulu sama anak sendiri gapernah tuh di belanjain mainan segini banyak" Sindir Rony

"Sembarangan aja kalo ngomong, kamu aja yang gak inget Aska. Itu dulu gudang penuh sama mainan kamu, sebelum akhirnya Papa sumbangin semua ke panti asuhan. Lagian iri banget sama anak sendiri juga" Omel Papa Rony

"Pika mau mainan juga tuh Kak, Bang. Gak malu ya udah gede masih pengen di beliin mainan sama Opa" Sindir Mama Rony

"Pika itu memang sepelti bayi Oma, Pika selalu manja sama Mica, peluk-peluk Mica, cium-cium Mica. Kakak nda suka liatnya" Ucap Zee polos

"Oh iya? Kenapa Kakak gak suka kalo Pika manja sama Mica? Hmm? Kan Mica istri Pika sayang" Tanya Mama Rony

"Kasih tau tuh cucunya Ma, masa tiap Aska deket-deket Caca. Ini bocah dua tantrumnya gak ketulungan. Heran Aska, tiap mau deket istri sendiri berasa mau selingkuh. Harus banget sembunyi-sembunyi dari nih dua bocil" Adu Rony

"Kamu mangkanya jangan suka jahil sama anak sendiri, sebel terus kan mereka jadinya sama kamu" Ucap Papa Rony

"Dih, belain aja terus cucunya" Balas Rony

"Iya, Oma nanya nih. Kenapa kok Abang sama Kakak gak suka kalo Pika deket sama Mica? Hmm?" Tanya Mama Rony

"Gak suka aja Oma, Pika itu jahil. Abang sama Kakak gamau kalo Mica di jahilin sama Pika" Balas Zee

Sahabat Tengil Ku, Suamiku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang