Suamiku guruku

12.1K 400 8
                                    

ゑ⎛⎝ ﷽ ⎠⎞ゑ

Happy reading

*

*

*

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Setelah kajian selesai Khanza langsung menunggu Gus Zhafi di mobil. Gus Zhafi dan juga Khanza sengaja tidak mampir ke dhalem terlebih dahulu, karena Kiai Fatih dan Bu nyai Hilwa tengah menghadiri acara di luar.

Tak lama kemudian Gus Zhafi sudah datang. Sebelumnya, ia pergi ke asrama putra terlebih dahulu untuk mengontrol kegiatan santri putra.

Gus Zhafi masuk ke dalam mobil. Ia menolehkan pandanganyya pada sang istri yang kini tengah tersenyum kepadanya.

"Seneng?"

Khanza menganggukkan kepelanya. Ia terus mengembangkan senyumnya pada Gus Zhafi.

"Aku lama banget gak ngaji kitab setelah berhenti dari pesantren. Dan sore ini aku kembali merasakan moment itu, aku sangat bahagia."

Khanza menyandarkan kepalanya pada pundak Gus Zhafi." Makasih ya Mas. Sudah ngizinin Aku buat ikut kajian."

Gus Zhafi tersenyum seraya mengecup puncak kepala sang istri. "Sama-sama."

"Mau ngaji kitab lagi gak?" Khanza langsung mendongakkan pandanganyya ketika mendapatkan pertanyaan seperti itu dari suaminya.

"Serius Mas?"

"Iya."

"Mau. Mau banget Mas, kapan?" Khanza kembali mengembangkan senyumnya dan sesekali mengerjapkan ke-dua matanya.

Gus Zhafi mengembangkan senyumnya melihat tingkah sang istri yang begitu lucu di matanya. Ia sangat sulit untuk menahan diri, jika sikap istrinya terus menerus seperti ini.

"Tapi belajarnya bukan di pesantren ataupun di tempat umum."

"Terus, di mana Mas?" Tanya Khanza seraya mengerutkan keningnya.

"Di rumah. Belajarnya sama Aku."

"Berdua?" Tanya Khanza.

"Iya."

"Boleh. Kapan Mas?"

"Nanti malam, mau?" Tanya Gus Zhafi.

Khanza menganggukkan kepalanya dengan cepat. "Aku mau Mas."

"Ya sudah, kita pulang dulu."

Khanza hanya menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan suaminya.

Di tengah perjalan. Gus Zhafi melihat kepala istrinya sudah mulai oleng ke kanan dan ke kiri. Sepertinya sang istri kini sedang menahan ngantuk.

Bersamamu hingga ke syurga (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang