Putra mencoba memeluk iren yang sedang menangis sesenggukan, iren awalnya menolaknya dan menyandarakan dirinya ke sisi pintu mobil, tapi lama kelamaan iren balik memeluknya, dan mereka bereplukan di dalam mobil, beberapa saat iren terus menangis dalam peluknya, putra juga belum terlihat ingin melepasnya, akhirnya iren mencoba melepasnya karena tidak ingin ada hal lain yang bisa-bisa terjadi dan dilakukan oleh mereka berdua. Ketika iren melepas peluknya, mereka berdua lalu saling bertatapan, putra menatap matanya, iren melihat bahwa mata putra juga berkaca-kaca merasakan sedihnya, tapi tiba-tiba putra mencoba mencium bibirnya, iren sontak kaget karena bibir putra sudah beradu dengan bibirnya, ia terdiam sesaat, kebingungan dengan apa yang harus ia lakukan, tadinya ia ingin melepasnya dan mendorongnya, tapi sisi lain tubunya menikmati bibir putra yang sedang melumat bibirnya, ia lalu berusaha memundurkan kepalanya untuk menjauh dari putra, tapi tangan putra dengan segap merengkuh kepalanya agar ciuman tersebut tidak lepas dari dirinya. Perlahan tapi pasti putra terus melumat bibir iren, dan iren tak sadar memejamkan matanya, menikmati dan mengimbangi ciuman tersebut yang sudah lama tak ia dapatkan, dan akhirnya ia merespon ciuman tersebut.
**
Caroline sedang marathon series di netflix yang ia tonton bersama dengan Dean di rumah nya, waktu menunjukan pukul 02:28 pagi, ia lalu mencoba kembali mengecek shareloc yang dikirimkan iren, memastikan jika iren sudah kembali ke rumah nya atau belum, ia lalu membuka hp nya, dan matanya tersontak melihat apa yang dilihatnya, ia mencoba zoom lokasi shareloc yang dibagikan iren, dan memastikan nya berulang kali,
"Yang..." sahut olin kepada dean yang ada di sisinya sambil memperlihatkan hp nya
"Di hotel GAIA itu, ngapain si iren pake shareloc ke kamu lagi di hotel, sama siapa emang dia" tanya dean ketika melihat shareloc iren yang di tunjukan oleh olin
"Terakhir bilang nya lagi sama putra...."
"HAH?" sontak dean kaget mendengar hal tersebut
Caroline lalu menunjukan chat iren sebelumnya yang memberi tahu bahwa dirinya sedang bersama putra.
********
Ketika sampai di dalam kamar, putra langsung menciuminya lagi sambil membuka sleting dress yang iren sedang kenakan, iren terus membalas ciuman putra dengan penuh gairah, setelah dress nya terbuka, putra lalu menggendong iren ke tubuhnya sambil terus berciuman, lalu mereka menjatuhkan diri ke atas kasur. Putra lalu mencoba membuka kameja nya, iren membantu membuka kancing nya, dan ketika kamejanya sudah terbuka, iren melirik ke kalung yang di kenakan putra, kalung tersebut adalah pemberian terakhir dirinya, melihat hal tersebut, iren semakin bergairah dan merengkuh wajah putra dan terus melayani ciuman nya.
Sudah tak ada sehelai benang pun yang ada di antara mereka berdua saat ini, putra sedang menggerayangi semua tubuh iren mulai dari leher hengga ke pangkal pahanya, hingga akhirnya sampai di vagina milik iren, tanpa ragu putra langsung melumat nya dengan penuh nafsu,
"Ahhhh..." desah iren ketika akhirnya putra melumat vagina miliknya
Iren menggeliatkan badan nya menahan nikmat yang putra berikan, ia mencengkram bantal dan selimut yang ada di sekitar nya, setelah memastikan bahwa iren telah basah, putra lalu kembali ke hadapan wajah iren dan kembali menciuminya, sambil perlahan putra mulai mengarahkan penis miliknya kedalam vagina milik iren, putra terdiam sesaat melepas ciuman nya dan memandangi wajah iren, mereka berdua terdiam sesaat saling bertatapan,
"Ahhhh" desah iren sambil meremas rambut putra ketika akhirnya putra memasukan penis miliknya ke dalam vaginanya
"Mmmhhhh, mmmhhh, ahhh, putra...." tanpa basa basi putra langsung menggoyangkan tubuhnya dengan cepat sambil terus melumat bibirnya
"I miss you so much" sahut iren sambil terus mendesah dan sesekali mencakar pundak putra
Putra terlihat semakin mempercepat gerakan nya, iren semakin mendesah dengan keras dan merengkuh tubuh putra dengan tangan dan kedua kakinya, hingga akhirnya mereka mencapai titik klimaks secara bersamaan, iren akhirnya merasakan kembali hangat nya cairan klimaks milik putra yang ada di dalam vaginanya mengalir keluar perlahan. Mereka akhirnya menghabiskan malam sampai pagi dengan beberapa ronde selanjutnya hingga akhirnya iren sudah meminta ampun karena kelelahan, dan pagi itu mereka tidur di hotel tersebut, tanpa di rencakanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tempo Of Love
Romance(Sequel From Rhythm Of Love) Putra Askara Akhirnya memilih untuk mengikuti wasiat terakhir Ayahnya untuk melanjutkan pendidikan di New York, meninggalkan perasaan yang ada dalam dirinya, meninggalkan orang yang ia sangat sayangi. Tapi seperti Tempo...