°[Ulang Tahun Name]∆•

70 5 0
                                    

Saat itu [Name] sedang merenungi kegiatan yang ia lakukan selama liburan musim dingin ini.
Ia tidak melakukan banyak hal, hanya menonton tv di rumah sembari memakan camilan.
"Membosankan.." Dalam pikir [Name].

Ia terbaring malas di sofa miliknya.
"Aku bosan.. ngapain ya?" Ujar [Name] sambil memegang dagunya.
Ia tiba² teringat dengan gitar yang sudah ia tak mainkan entah berapa lama.
Saat ia ingin membersihkannya, ada suara ketukan pintu di apartemennya. Saat ia membuka pintu, ternyata ada pengantar pizza.

"Perasaan aku ga mesen pizza deh?" Pikir [Name]. Namun ia tetap menerimanya. Mungkin saja itu punya Sae pikirnya. [Name] melanjutkan membersihkan sembari mencolokkan kabel listrik dengan stop kontak terdekatnya.

Namun, di saat ia tengah² memainkannya. Tiba² saja, ada yang mengetuk pintunya lagi. Kali ini tidak ada siapa² dan hanya meninggalkan bunga di depan pintunya. "Kali ini apa lagi?" Pikir [Name] dengan jengkel. Ia mengiranya itu hanyalah ulah anak kecil yang usil.

[Name] lanjut memainkan gitarnya sembari menyelesaikan note² rumit yang pernah ia lakukan di SMA sebelumnya. Ia mengingat pernah memainkannya selama 2 jam berturut-turut. Hingga akhirnya selesai.

"Hufhh.. capeknya." Gumam [Name] sembari mengusap keringat.
"Hm? Di dalam bunga ini ada sebuah surat..?" Gumam [Name] saat ia membuka pintunya kembali.
"Tunggu aku jam 9 malam.. dari Sae?" Dalam pikir [Name].
"Tunggu.. jadi siapa yang mengantarkan ini?" Tanya [Name] sembari melihat keadaan yang ada.

Ia tidak terlalu memikirkannya lagi, melainkan menunggu sampai jam 9 malam.
"Aneh.. tidak biasa ia menyuruhku tidur malam." Dalam pikir [Name]. Karena Sae tidak suka setiap kali [Name] tidur terlalu larut malam entah apapun alasannya.
Di saat [Name] hampir tertidur.

Pintunya terbuka dan Sae mengejutkannya sembari memeluk [Name] dari belakang.
Wajah [Name] memerah.
"Apa-apaan?" Tanyanya sambil terkejut.
"Selamat ulang tahun [Name].!" Ujar Sae sambil bersenderan dengannya.

[Name] baru menyadari kalau hari ini hari ulang tahunnya.
Wajah [Name] semakin memerah karena Sae semakin dekat.
".. Itu kamu yang pesen pizzanya?" Tanya [Name].
"Iya kok ga kamu makan?" Jawab Sae.
"Lahh ga bilang." Ujar [Name] dan ia langsung menghangatkannya di dalam microwave.
Sae mengetahui kalau [Name] suka melupakan hari ulang tahunnya sendiri, namun malah mengingat hari ulang tahun kekasihnya. Untuk itu Sae ingin memberikan [Name] kejutan.

Sae memberinya bunga prim rose.
Yang artinya melambangkan cinta abadi. [Name] kaget.. ternyata ia tahu hal² seperti itu. Entah Sae mengetahuinya dari mana.
Tetapi [Name] tetap menerimanya sembari memberi kecupan manis di pipi Sae.

"Hehe.. " Tawa [Name].
Ia menulis "Terima kasih" di tangan Sae sembari memainkannya.

Tsundere Sae X Cegil (Y/N)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang