Assalamualaikum semua
Salam kenal ya!
Kisah ini berawal dari bangku perkuliahan, saat ini aku berkuliah di universitas yang lumayan terkenal di Indonesia. Saat itu aku masih mahasiswa baru atau yang lebih dikenal dengan istilah maba. Pada bakti fakultas, fakultasku mengadakan magang di setiap unit kegiatan mahasiswa fakultas yang sering di sebut dengan ukmf. Di sana aku magang selama dua bulan dan selama magang aku di perkenalkan dengan banyak organisasi yang ada di fakultasku.
Sampai pada suatu masa di saat aku magang di sebuah organisasi yang disebut dengan dewan perwakilan mahasiwa atau dpm aku bertemu dengan seseorang.
Pada saat magang di dpm tersebut aku tidak sengaja melakukan kontak mata dengan teman seangkatanku. Awalnya aku tidak mengenal dia begitupun sebaliknya.
Semenjak kejadian itu, aku tidak lagi berjumpa dengannya. Dia magang di bidang olahraga dan aku magang di kajian ilmiah pertemuan yang singkat namun melekat.
Hingga suatu masa kami di pertemukan kembali, ternyata aku dan dia merupakan teman sekelas di dua mata kuliah. Awalnya aku tidak mengenalnya namanya saja aku tidak tahu.
Setelah dua bulan berlalu tepatnya bulan Oktober dia memfollow akun instagramku dan malamnya dia mensave nomor whatsaapku. Suatu hal yang tidak pernah aku duga sebelumnya, karena dia lumayan terkenal di angkatanku.
Setelah adegan minta save nomor whatsaap di malam itu chattan kamipun berlanjut dan aku baru mengetahui namanya. Dia sering di panggil dengan Azzam, ternyata Azzam itu sangat asik, dia baik, dia pintar dan jago hampir di semua bidang.
Aku pun teringat pada awal masuk di bangku perkuliahan minggu pertama di hari senin, ternyata Azzam lah orangnya yang berani ke dekanat untuk mengambil absensi di saat para mahasiswa baru hanya menundukkan kepala saat di tanya dosen.
Tak terasa satu minggu kemudian akhirnya kami ujian tengah semester, namun ada satu mata kuliah yang ujiannya di adakan secara online dan melakukan zoom, pada saat itu aku baru bangun dari tidur malam ku, ternyata Azzam menchat memberitahukan kalau dia sedang berada di perpustakaan langsung saja aku tanya sedang apa ternyata Azzam sedang rapat masya allah sekali bukan.
Setelah pulang dari rapat aku dan Azzam selalu chattingan setiap saat hanya untuk bertukar kabar. Ternyata kami tinggal di ruang lingkup yang sama berada di suatu kawasan kampus yang hanya di batasi oleh bussines center atau sering di sebut dengan bc.
Malam harinya ujian pun di mulai dan aku mendapatkan nilai yang alhamdulillah memuaskan begitupun dengan Azzam meski nilai Azzam lebih tinggi dari pada aku, karena Azzam memang unggul di bidang itu dan dia mengirimkan suatu foto kepadaku, isi foto tersebut adalah hasil screenshoot diriku sendiri saat ujian tadi.
Azzam selalu mengingatkan aku untuk tidur lebih awal dari biasanya, semenjak chattingan dengan Azzam hidupku sedikit lebih teratur.
Terima kasih bagi yang sudah membaca!
Jangan lupa tinggalkan jejak>3
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebatas Suka Bukan Memilikinya
Teen FictionPada akhirnya aku hanya bisa mengikhlaskan perasaan ini, pada kamu yang belum bisa aku miliki. Akhirnya rasa ini menghilang seiring berjalannya waktu. Waktu mengajarkanku untuk selalu sabar dan menerima dengan ikhlas. Andai aku tahu, percakapan sia...