Little Problem

37 5 1
                                    

"SELAMAT MENIKMATI"

WUSH!






"AAAAAAAAAA!"

"WOY ANJING AAAAAA!"

"SOPIRNYA BISA NYETIR GAK SIH!?"

"LIAT AJA GABISA!!"

"MAMA! DAEYA GAMAU MATI MUDA"

"WHAAAA GUE MAU MUNTAH!!"

"JANGAN DISINI BANGKE!"

Bus kini sangat kacau,teriakan histeris tak hentinya terdengar. Penumpangnya pun jauh dari kata baik-baik saja.

Shin dan Sei menutup telinga mereka. Mungkin sehabis ini mereka perlu pergi ke ruang kesehatan camp.

"AWAS POHON!!"

CKIT

Bus itu berbelok tiba-tiba guna menghindari pohon-pohon tinggi di depannya. Berkendara secara liar dan ugal-ugalan,kira kira berapa kecepatan yang digunakan?

Semua hampir terjungkal kedepan,jika saja mereka tak berpegangan,mungkin kepala mereka sudah benjol.

"MATI GAUSAH NGAJAK NGAJAK SIALAN."

"GUE BELUM SIAP MASUK NERAKAAAA!!"

Ditengah keributan itu,Shin  justru bergerak gelisah. Ia melihat keluar jendela, sebentar lagi mereka memasuki kawasan dunia Mortal, perbatasan antara dua dunia yang tersembunyi di dalam hutan. Sedari tadi perasaannya gusar tak karuan,ia merasa sesuatu yang buruk akan terjadi.

Sei tak menyadari keanehan pada rekannya karna teriakan melengking dari tujuh gadis merepotkan itu. Ia sudah tak kuat, bisa-bisa ia tuli seperti tiga saudari pemilik bus ini.

"DIEM ANYING!," Pekik Sei yang membuat Shin tersentak.

Ia bangkit dari duduknya dan berniat untuk menampol satu persatu dari tujuh itu. Namun bus yang berhenti tiba-tiba membuatnya tersungkur ke depan.

Sontak tujuh lainnya terdiam. Yang awalnya riuh akan teriakan kini menjadi gelak tawa. Namun itu tak berlangsung lama setelah tiga saudari Gray Sister memekik dari arah depan.

"GAWAT GAWAT!!"

"KITA MENABRAK CYCLOP!"

Shin dan Sei sontak berdiri,raut kekhawatiran tampak jelas di wajah keduanya membuat suasana menjadi senyap.

Dari jendela bus muncul sebuah mata besar yang menatap mereka,melihat ke kanan dan kiri seolah mencari sesuatu.

Semua sontak mundur ke arah sebaliknya. Cyclop itu pun mundur dan melayangkan tongkat kayu yang ia bawa.

DUAKHH

PRANG

Bus itu terhantam keras, menggelinding dan berakhir menabrak pohon. Para penumpang termasuk trio pemilik bus itu saling menabrak di dalam bus.

Kaca bus itu pecah, beberapa pecahannya mengenai mereka,membuat bau darah segar yang menyengat.

Wasp melihat kondisi dalam bus nya yang mengenaskan,ia pun bicara pada dua saudaranya, "Aku tak mau mati disini, turunkan mereka semua dan kembalikan beberapa koin dramcha itu,ingat hanya beberapa," ujarnya menunjuk kantong yang dipegang oleh Anger.

"Baiklah baiklah!," Anger dan Tempest langsung menjalankan perintah Wasp,mereka juga tak mau berakhir menjadi makanan monster bermata satu. "Cepat cepat cepattt."

Sembilan orang itu pun dilempar keluar begitu saja dan diikuti oleh beberapa koin emas di akhir.

"Hei-"

THE SEVEN DESTINIESWhere stories live. Discover now