"Jangan buat aku takut kak kakak nggak kesurupan kan??"."Enggak ha ha ha, sebentar kakak tarik nafas dulu. Tarik nafas Hemm hembuskan huuu, hemm huuu, hemm huuu". Fahmi menarik nafas tiga kali dan sekarang berhenti tertawa.
"Tetek kamu yang kakak hisap jadi merah Reza... kakak ketawa karena tetek kamu seperti habis di cupang".
Reza yang mendengar perkataan kakaknya langsung menunduk memastikan kebenaran omongan kakaknya.
Dan benar saja di tetek Reza ada tanda merah yang sangat kontras dengan kulit dia yang putih.
"He he he lucu ya kak tetekku jadi gini".
"Tapi sudah tidak sakit kan? Apa kamu nasih mau minum obat"
"Enggak kak aku tidak suka minum obat terus. Rasanya masih sakit tapi tidak sesakit tadi kak".
"Yasudah kalau gitu kamu kakak anterin ke tenda, hari ini kamu tidak usah iku kegiatan".
"Tunggu kak. nanti kalau tetek aku sakit lagi kakak mau ngisepin kan?". Reza bertanya dengan raut hawatir takut kakaknya tidak mau melakukannya.
"Pastilah kakak mau, kamu tinggal bilang kakak saja".
"Iya kak".
"Kalau gitu kamu istirahat dulu kakak mau keluar dulu masih ada yang mau kakak urus, kamu mau nitip apa.?".
"Apa saja yang penting coklat kak".
"Oke emmuah".
***
Reza tidur tiduran di dalam tenda menggunakan sajadah yang dilipat kecil sebagai bantalnya, sambil menunggu temannya yang akan istirahat. Karena bosan lama lama Reza ketiduran juga.
Saat Reza tersengat lebah tadi Marvel sedang ada di sungai mengambil air bersih untuk persiapan masak. Dan setelah dia mendengar kabar itu dia langsung mencari Reza ke tenda nya namun tidak ada. Karena Marvel merasa hawatir dia bertanya pada Alex tapi Alex tak memberi tahu Marvel jika Reza sekarang sedang di rawat Fahmi, alex tidak ingin mbuat Marvel mengganggu acara adik kakak itu.
Dan ahirnya Marvel menyerah dan dia kembali ke lapangan melakukan tugasnya sebagai pembimbing kelompok 3.
Kegiatan di lapangan berjalan sangat lancar sesuai dengan apa yang telah di agendakan. Tapi Marvel masihmikirin Reza karena dia tidak ada di sini mengikuti kegiatan, apa dia belum sembuh juga? Marvel bertanya tanya dalam hatinya.
"Silvi kamu urus anak anak dulu ya aku mau ngecek Reza dulu karena dia tidak ikut kegiatan aku takut terjadi apa apa sama dia".
"Oke kamu kesana saja dan anak anak percayakan sama aku".
Tanpa membalas perkataan Silvi Marvel langsung berlari ke arah tenda Reza. Sesampainya di sana Marvel membuka tenda dan langsung menemukan Reza yang terlihat sedang tertidur.
Marvel yang melihat itu tidak mau mengganggunya. Marvel hanya mendekat ingin melihat wajah Fahmi lebih jelas mumpung dia sedang tidur, entah kenapa lama lama Marvel merasa ngantuk dan dia merebahkan tubuhnya di samping Reza.
Den sekarang dua orang ini benar benar tertidur di dalam tenda.
Marvel yang tadi melihat Reza tidur kini terlihat sudah bangun duduk di sebelah Marvel, Marvel benar benar terpesona dengan senyuman Reza sampai dia diam saja saat tangan Reza terjulur untuk membelai pipinya. Marvel merasa sangat bahagia bisa berduaan bersama Reza, dia menginginkan lebih dari sekedar belaian di pipinya. Sekarang Reza semakin mendekat ke telinga Marvel lalu memanggil namanya "Marvel, Marvel.., Marvel" suara bisikan Reza membuatnya merinding dan geli tapi Marvel menahannya menginginkan yang lebih dan lebih. Reza semakin mendekat sampai Marvel merasakan gigitan di telinganya semakin kencang. Karena Marvel sudah tidak kuat merasakan sakitnya lalu dia membuka mata dan alangkah terkejutnya saat yang di depannya bukanlah Reza melainkan Alex.
Barusan bukanlah gigitan Reza melainkan Alex yang mengigitnya. Awalnya Alex menepuk menepuk pipi marvel berniat untuk membangunkannya, namun karena Marvel tidak kunjung bangun dia berinisiatif untuk mengigit telinganya, karena Marvel tetap tidak mau membuka matanya juga ahirnya Alex semakin mengeraskan gigitan di telinganya Marvel.
"Kok kamu sih yang di sini Reza mana?" Marvel menoleh kanan kiri mencari keberadaan reza tapi tidak ada di sini hanya ada Alex yang sedang duduk di sampingnya.
"Kamu tuh disuruh bangun bukannya bangun malah nyari in Reza... Reza sekarang sedang makan siang bareng anak anak semua. Kamu Buruan bangun sebelum makanan jatah kamu habis."
"Kamu sudah berapa lama ada di sini"
"5 menit kenapa"
"Nggak papa cuma tanya doang". Dan Marvel sekarang menyadari kalau barusan itu hanya mimpi .
"Ya sudah ayo buruan keluar, lagian kamu ngapain tidur di sini, kalu kamu ngantuk kenapa tidak tidur di tenda panitia. Tadi kamu di lihatin anak anak untung aku ke sini saat melihat keributan di luar tenda, emangnya kamu nggak ngerasain apa.
"Aku ngerasain belaian tangan Reza dan gigitannya walaupun itu hanya mimpi" monolog marvel. Bisa bisanya dia sampai mimpi in Reza.
"Namanya juga tidur ya nggak ngerasain lah, ayo aku sudah laper. ".
Sekarang Alex dan Marvel keluar dari tenda kelompok tiga dan berjalan menuju ke tempat panitia untuk mengambil makan.
***
Sekarang waktu istirahat siang dan waktunya lumayan lama. Roni sama Erik yang baru selesai makan siang ngajak Reza ke sungai katanya mereka mau mandi karena mereka kepanasan.
Sesampainya di sungai bukannya langsung mandi tapi mereka cari tempat duduk yang nyaman dan sepi di bawah pohon besar yang rindang di atas bebatuan sungai.
"Reza aku mau tanya deh sama kamu tapi kamu jangan marah, aku sama Roni adalah sahabat kamu jadi apapun yang terjadi kita terima keadaan kamu apa adanya".
"Iya kamu nggak usah malu sama kita dan kita tidak akan ngebocorin rahasia kamu za, karena rahasia kamu rahasia kita juga". Roni juga ikut menimpali perkataan Erik untuk meyakinkan Reza supaya bicara jujur.
"Sebentar - sebentar aku gak ngerti deh apa yang kalian berdua maksud".
"Gimana ya... Aki susah ngomongnya kamu saja deh Ron yang tanya".
"Kok jadi aku sih... Kan yang lihat semuanya kamu".
"Ya sudah aku saja yang tanya".
"Reza kamu suka cowok ya?".
"Maksud kamu??". Reza benar benar tidak mengerti dari pertanyaan Erik.
"Kamu gay? Soalnya aku lihat selama jelajah ini kamu Deket Deket terus sama kakak kakak yang ganteng".
"Gila kalian berdua mikir aku kayak gitu, memangnya kapan aku dekat sama kakak kakak ganteng".
"Aku sering lihat kak Alex memperhatikan kamu dan tatapannya beda tidak seperti saat menatap anak anak lain begitu juga sama kak Fahmi dan kak Marvel kalian terlihat dekat".
"Ya elah gitu doang aku emang ganteng ya wajarlah kalau mereka ngelihatin aku. Gak cuma mereka ber tiga tapi panitia lainnya juga sering kepergok lagi natapin aku".
"Tapi tadi aku lihat kamu dan kamu jangan marah karena sku tidak sengaja melihatnya".
KAMU SEDANG MEMBACA
adik tercinta
Ficção AdolescenteAda suatu ketika saat Reza tidur di kamar kakaknya Reza terganggu dalam tidurnya, sangat terasa bahwa ranjang yang ditempati sedikit bergoyang, awalnya goyangan itu pelan dan teratur namun semakin lama goyangan itu semakin cepat dan tidak teratur la...