》Pemuda Bermuka Dua

1.4K 124 17
                                    

Bacalah dengan tenang dan teliti. Mohon dibantu apabila terdapat typo mohon diberitahukan 🙏 Book, ini memiliki unsur BxB dan Shipper dari Naruto dan Boruto. Kim hanya meminjam karakter dari Anime tersebut. Karakter tetaplah milik Kishimoto - san seorang. Berikan Vote dan Comment kalian. Biar Kim semangat nulisnya. So, lechugo!

••••••••••■■■■■■■■■■••••••••••

Ucapan yang ia dengar langsung dari Kawaki membuat Boruto semakin marah. Ia tidak mengerti dengan jalan pikiran dari pria sialan itu. Tubuhnya yang melemah dan sama sekali tak dapat ia gerakkan mempersulit rencananya untuk pergi dari sini. Menangkap pergerakan tak nyaman itu Kawaki menolehkan kepalanya.

"Jangan memberontak, Boruto. Jadilah, anak rubah yang baik atau...," ucap Kawaki dengan suara yang memberat dan menggantung di akhir. Boruto menatap tajam Kawaki menunggu apa yang ingin pria sialan ini ucapkan. Kawaki mendekatkan wajahnya ke telinga Boruto.

"Aku harap kau tidak lupa, Boru. Uzumaki Himawari," bisik Kawaki kemudian tersenyum menyadari tubuh Boruto yang seketika mematung dengan mata yang melebar terkejut. Boruto mengepalkan tangannya dan menatap Kawaki.

Ia bersusah payah menarik kerah baju pasien milik Kawaki. Kawaki menatapnya dengan alis yang ia naik sebelah seolah berkata "Apa ? Apa yang ingin kau lakukan, Boruto ?," pada Boruto dengan tatapan mengejek. Boruto menarik kerah baju itu.

"Jangan pernah sentuh atau bahkan menyakiti adikku, Kawaki," desis Boruto pada Kawaki. Kawaki yang mendengar itu tersenyum miring dan menganggukkan kepalanya lalu mengusap rambut kuning itu. Dengan tatapan yang tajam, ia memperingati Kawaki. Sedangkan, Kawaki membalasnya dengan senyuman.

"Mana mungkin, aku menyakiti adik iparku sendiri, Boruto ?," tanya Kawaki sebagai jawaban dari peringatan yang Boruto berikan. Boruto mengepalkan tangannya semakin kuat. Kawaki tersenyum dan menyandarkan tubuh Boruto ke pohon yang ada di belakagnya.

Kawaki berdiri kemudian berjalan perlahan menuju ranting pohon yang dapat dijangkau olehnya. Ia memetik satu ranting yang memiliki duri itu. 

Boruto dari jauh memperhatikan gerak gerikan pria itu dan matanya seketika melebar ketika Kawaki menyabet dirinya sendiri dengan ranting berduri itu berkali kali dan menyebabkan banyak luka di tangannya.

"Pria yang gila yang berusaha menyelamatkan kekasihnya meskipun ia masih dalam keadaan sakit. Sandiwara yang bagus bukan, Boru ?," tanya Kawaki dengan nada mengejek Boruto. Boruto mengepalkan tangannya dengan nafas yang tak beraturan. Rasa sakit itu semakin menghantam kepala dan tubuhnya.

Rasa sakit itu sudah tak dapat Boruto tahan sehingga ia membiarkan tubuhnya diambil alih kesadarannya karenanya. Kawaki tersenyum dan membuang ranting berduri ke sembarang arah. Ia berjalan mendekati Boruto dengan rasa sakit di beberapa tempat di tubuhnya. 

Namun, ia tersenyum saat merasa bahwa apa yang akan dia dapatkan sepadan. Kawaki berjalan tertatih tatih mendekati Boruto kemudian menggendong tubuh Boruto yang sudah dingin dan pucat. 

Ia tersenyum dan menegakkan tubuhnya dengan ringisan yang keluar dari mulutnya akibat luka luka yang ia dapatkan dari sabetan hasil karyanya. Kawaki mengecup pelan kening Boruto kemudian pergi. 

Disisi lain, seluruh orang panik ketika tidak menemukan sosok Kawaki di ruang inap nya. Semua orang berpencar di sekitar rumah sakit. Bahkan, Shikadai dan teman temannya ikut pergi menyisir hutan di belakang rumah sakit. 

Sakura dan Shikadai berlari ke arah luar rumah sakit saat merasakan chakra yang tak asing. Mereka melebarkan matanya saat menemukan sosok Kawaki yang penuh dengan luka dan Boruto yang terlihat pucat dan tak sadarkan diri di gendongan Kawaki. 

Sakura berteriak dengan kencang yang mana berhasil membuat semua ninja segera pergi keluar dan melebarkan matanya sama seperti yang lainnya.

"Astaga, Kawaki !," teriak Sakura pada Kawaki, Kawaki berjalan tertatih tatih mendekati Sakura sebelum akhirnya limbung ke depan. 

Tubuh Kawaki terjatuh ke tanah namun disana Kawaki berusaha setengah mati melindungi kepala Boruto agar tidak terbentur tanah. Sakura mendekati mereka dan menyuruh suster lainnya untuk membawa 2 brankar. 

Kawaki diangkat oleh Shikamaru ke atas brangkar dengan tangan yang ikut bergetar melihat kondisi Kawaki saat ini. Boruto pun juga ditidurkan di atas brankar.

Mereka dengan cepat mendorong 2 brankar itu menuju Ruang Unit Darurat yang ada di rumah sakit. Setelah masuk ke dalam Ruang Unit Darurat , mereka langsung melakukan pengobatan pada mereka.

"Bagaimana ini bisa terjadi ?," bentak Shikadai pada beberapa orang yang bertugas untuk menjaga ruang inap Kawaki. Salah satu penjaga itu menghela nafas namun tetap melangkahkan kakinya mendekati Shikadai. Shikadai menatap orang itu dengan tatapan tajam pada orang itu.

"Sejak tadi siang, Tuan Kawaki tidak tidur dengan nyenyak. Ia terus mengingau nama Boruto berkali kali. Saat melakukan pengecekan, aku berbicara dengan Tuan Kawaki. Dan, Tuan Kawaki mengatakan ia merasakan perasaan yang tak nyaman dan dia mendengar suara Boruto beberapa kali. Kemungkinan terbesarnya, Tuan Kawaki pergi lewat jendela," ucap ninja itu kemudian menundukkan kepalanya.

"Maafkan kami, Hokage- sama," ucap para ninja penjaga Kawaki itu sambil membungkukkan badannya pada mereka. Dilain tempat, dalam keadaan yang sepi. Senyum miring itu terukir tanpa di ketahui oleh siapa pun. Itu adalah senyuman seorang Kawaki.

"Sandiwara ini sangat menyenangkan bukan, Boruto ?,"

執着。(Obsession)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang