Prolog

1.8K 94 38
                                    


---[ MY LADY VOICE ]---

____________

____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

00. PROLOG

Di malam yang keras dan berisik itu hujan mengguyur kota ini dengan begitu lebat. Gemuruh petir pun tidak berhenti dari sebelum hujan datang. Maka tidak heran jika malam ini kepolisian dan Emergency Room rumah sakit terlihat sibuk karena ada banyak laporan kecelakaan lalu lintas yang di sebabkan oleh hujan deras serta angin kencang.

Para petugas rumah sakit baik perawat maupun dokter berlari menuju area depan Emergency Room sambil membawa brankar. Mereka di beritahu jika akan ada pasien yang datang dari salah satu keluarga berpengaruh di kota ini. Bahkan beberapa orang berjas hitam tidak dikenal pun ikut bersiap menjaga area sekitar rumah sakit.

Beberapa menit kemudian sebuah mobil berwarna hitam pun tiba. Seseorang turun dari mobil dengan keadaan yang sangat kacau. Pakaiannya basah oleh air hujan dan terdapat noda darah di beberapa bagian. Wajahnya sangat panik sekaligus khawatir.

Pria itu membuka pintu mobil di lain sisi. Menggendong wanita berbadan dua yang sedang kesakitan dan langsung di letakkan di atas Brankar. Mereka pun bergerak menuju ruangan bersalin.

"Ia terjatuh dan merasa kesakitan di area perutnya setelah itu terjadi pendarahan." Pria itu menjelaskan kondisi wanita itu dengan singkat.

"Berikan penanganan terbaik kalian, jangan terjadi apa pun pada istri dan anakku."

"Baik tuan!"

"Sayang kita sudah tiba di rumah sakit, kalian akan baik baik saja." Pria itu menggenggam tangan istrinya.

"Aku takut, Boruto." Peluh keringat sudah membasahi wajah wanita itu.

"Mereka adalah yang terbaik di rumah sakit, kau akan di tangani oleh dokter yang hebat."

Tangan Eida masih bergetar ketakutan, semua kalimat menenangkan yang di katakan oleh Boruto tidak mempan padanya. Ia menangis sambil merasakan rasa sakit.

"Maaf Boruto, kau hanya bisa sampai sini saja."

Dokter wanita itu menghentikannya. Boruto melihat istrinya masuk ke ruangan bersalin. Sungguh Boruto tidak menginginkan kejadian sebelumnya yang membuat istri dan anaknya pada kondisi saat ini.

"Wasabi!" Boruto memegang pundak dokter itu. "Kumohon, selamatkan mereka," lirih Boruto.

Pemuda itu benar-benar ketakutan.

"Tentu Boruto. Setelah melakukan beberapa pemeriksaan ada kemungkinan tindakan operasi akan di lakukan. Kau tenangkan dirimu juga, kami akan bekerja keras."

Setelah mengatakan hal itu Wasabi masuk meninggalkan Boruto. Laki-laki memundurkan langkahnya hingga punggungnya menyentuh tembok.

Tubuhnya merosot dengan begitu frustrasi, ia tidak bisa menahan tangisannya lagi. Semua yang terjadi adalah kesalahannya. Jika saja dirinya tidak bodoh maka istri dan anaknya sekarang akan baik-baik saja.

My Lady VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang