16

452 43 3
                                    

Tubuhnya bergetar hebat, dia tidak ingin menjadi lemah dan takut tapi jika keadaannya seperti ini maka bagaimana bisa dia berani. Lima orang siswi yang cukup dikenal di sekolah ini sekarang tengah mengacaukannya. Sunoo melawan diawal tapi semakin lama dia semakin pasrah diperlakukan semena-mena oleh mereka.

"Simanis yang lemah adalah julukan yang cocok buat Lo Bitch! Dibayar berapa Lo untuk ngelayanin 6 orang sekaligus??? Bangga bisa dapetin mereka?" Tanya gadis cantik itu sambil menjambak kuat rambut belakang Sunoo.

"Kak lepas" pinta Sunoo memohon

"Lepas Lo bilang?? Jangan harap!! kalau kita belum bisa buat Lo berdarah-darah disini" oceh yang lainnya

"Pecundang kecil ini sepertinya harus dimusnahkan" saut lagi temannya

"Jangan terburu-buru, cukup bikin muka cantiknya ini hancur"

Tubuhnya didorong kuat hingga menghantam tembok disana. Saat salah satu dari mereka ingin melayangkan pukulan lagi tiba-tiba seseorang berseru keras dari kejauhan membuat mereka menghentikan kegiatannya.

"Oh astagaa bakal ada yang Cepu nih, ayo pergi aja"

Mereka pun sungguh pergi dari sana meninggalkan Sunoo yang tengah meringis kesakitan.

"Kamu lemah banget Sunoo" katanya pada diri sendiri. Sunoo pun bangkit dan mulai melangkah pergi dari sana dengan tergesa, takut jika orang-orang mengetahui perbuatan mereka atau dia tidak akan pernah tenang sampai kapanpun.

°°°

"Dari mana aja nu?? Gue nyariin Lo dari tadi, padahal Lo bilang ke wc bentar doang tapi setengah jam lebih Lo ga balik" oceh Yoshi

Sunoo tersenyum paksa dengan wajah yang seolah baik-baik saja.
"Tadi aku ngelamun lama banget sampe ga kerasa jam nya"

"Boong banget, Lo pikir gue anak kecil yang percaya gitu aja?"

"Ih beneran kok"

"Trus kenapa muka lo pucet gtu? Mana sudut bibir lo memar"

Sunoo reflek meraba wajahnya dengan gelisah.

"Siapa yang bikin gara-gara lagi nu?" Yoshi memasang wajah datar yang tersirat kekhawatiran.

"Aku gapapa Yoshi, biarin ajaa yaa? Jangan dicari tau"

"Mau sampai kapan Lo diem aja diinjak-injak kaya gitu?, gue yang ga ngalamin aja capek nu"

"Tapi jujur aku gapapa kok, kalau mereka semakin keterlaluan pasti aku bakal minta bantuan kamu"

Yoshi menghela nafasnya lelah, memberi pengertian kepada Sunoo sepertinya memang tidak akan berguna karena laki-laki manis itu tetap keras kepala.

"Kalau gitu ayo ke UKS, obatin luka lo itu"

"Bentar lagi guru pasti dateng , nanti aja ya?" Sunoo yang masih keras kepala.

"Kapan sih Lo nurut?,, Perlu gue panggilin pawang Lo itu hah?"

Dengan cepat Sunoo menggeleng ribut tanda tidak mau hal itu terjadi.

"Sunoo!" Seruan seseorang membuat mereka berdua menoleh.

"Ck! Ga gue panggil juga mereka Dateng" celetuk Yoshi jengkel.

"Kak Jay?!,, Kenapa kak?" Tanya Sunoo

"Ikut gue" Jay menarik tangan Sunoo untuk mengikutinya dan Sunoo pun juga tidak melawan. Yoshi hanya bisa menghela nafas lalu mencoba untuk tidak penasaran tentang kemana mereka akan pergi.

Sampai di tempat dimana Jay membawanya, Sunoo langsung dibuat kikuk dengan mereka yang tengah menatapnya dengan tatapan yang beragam.

"Itu muka Lo kenapa lagi?" Tanya Ni-ki

" Ah i-ni kena-"

"Karin sama temen-temennya. Jawab gtu aja lama Lo!" -Jungwon

"Gabisa ngelawan? Suka babak belur dan dikasianin?" Tanya Sunghoon dengan wajah datar khasnya.

"Bukan gitu kak, aku gabisa lawan mereka"

"Logika aja sih Hoon, mereka mainnya  keroyokan" Jake ikut menyahut yang sepertinya mendukung Sunoo.

"Minta tolong kan bisa" -Sunghoon

"Kata gue , kalau gatau situasi jelasnya gimana mending jangan berasumsi sendiri deh Hoon. Bukan mau ngebela atau bilang siapa yang salah dan benar tapi menurut gue, kalau otak dan logika Lo masih bagus pasti Lo ga bakal ngomong kaya gitu" Jake kembali menjawab.

"Udah-udah. Gitu aja kalian debatin kaya gaada kerjaan aja" Ni-ki menengahi

Sunoo ingin bersuara pun takut jika begini, takut jika apa yang keluar dari mulutnya akan menambah keributan dan berujung dia juga yang disalahkan. Lagi pula tubuhnya sedang tidak memungkinkan untuk diajak berdebat dengan mereka. Rasa mual, pusing, pinggang yang sakit serta keluhan lainnya sedang berlomba-lomba membuat penderitaan untuk Sunoo.

"Sunoo, Lo kenal anak baru yang dikelas Lo?" Tanya Jay yang sejak tadi diam.

Sunoo menggeleng tanda tak tau.

"Ga kenal tapi gue liatin tadi Lo kaya akrab banget sama dia" Jungwon ikut bersuara.

"Ga kenal kak, beneran" jawab Sunoo yang mulai lelah.

"Jangan deket-deket sama dia Sunoo" -Heeseung

"Sekali lagi kita tau Lo Deket dia, Lo pasti tau akibatnya kan?" -Jay

Sunoo mengangguk paham tanpa berniat membantah.

"Lo gapapa? Muka Lo pucet gitu" Tanya Ni-ki

"Perasaan sakit mulu deh Lo, perlu kita panggilin dokter ga?" Tanya Jake

"Aku gapapa, maaf aku kekamar mandi bentar kak" Sunoo berlari menuju kamar mandi tanpa menunggu jawaban dari mereka. Yang ditinggal pun hanya menatap heran juga acuh dengan tingkah Sunoo itu.

"Kayaknya dia memang harus lakuin pemeriksaan. Curiga ada yang di sembunyiin atau mungkin ada sakit yang emang sebenarnya harus dirawat" ucap Heeseung

"Gue setuju"



TBC.



Mistakes And Destiny| Harem Sunoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang