..
..
..
......
Mutiara hijau itu terbuka, dan pandangannya langsung terarah kearah sepasang mata hitam suaminya yang tengah duduk tepat disampaing ranjang yang ia tiduri.
"Dimana putriku? "
Sakura menatap datar wajah tampan yang selalu terlihat sangat dingin terhadap siapapun, kecuali terhadapnya."Katakan dimana putriku, Sasuke. " Sakura mengulangi ucapannya dengan nada yang sedikit lebih tinggi saat ia tidak mendapatkan jawaban apapun dari suaminya itu.
"Aku akan memanggil Dokter. "
"Aku tidak membutuhkan Dokter atau siapapun. " Sakura menahan cepat lengan Sasuke, saat pria itu hendak beranjak pergi.
"Aku hanya menginginkan putriku. " terdengar penuh penekanan dalam ucapannya, dan Sakura sedikit mencengkram kuat lengan kekar suaminya.
"Dimana putriku, Sasuke? "Lagi.
Pertanyaan itu kembali terucap, yang membuat Sasuke akhirnya menjawabnya.
"Aku menyimpannya. Dan kau tidak perlu menghawatirkannya. "
Jawaban yang terdengar begitu menyebalkan untuk Sakura, dan bukan itu jawaban yang ia inginkan.
"Aku ibunya, dan aku baru saja melahirkannya, Sasuke.
Jadi cepat berikan putriku padaku, atau kita benar-benar akan bercerai saat ini juga. ""Jika itu benar-benar terjadi, maka kau tidak akan pernah bertemu dengannya. "
"Kau mengancamku? "
"Bukan aku. Tapi kau. " Sasuke menatap tepat kearah mutiara hijau istrinya.
"Kau yang baru saja mengancamku, Sakura. ""Jangan keterlaluan seperti ini, Sasuke. " gurat wajah cantik itu terlihat diselimuti kebencian dan juga kekesalan.
"Tidak cukupkah kau menyakitiku selama ini?
Dan kenapa sekarang kau juga harus memisahkanku dari putriku sendiri, hah? ""Dia baik-baik saja. "
"Lalu apa kau pikir kalau dia tidak akan baik-baik saja jika bersamaku? "
"Keadaanmu masih belum stabil, Sakura.
Istirahatlah.. Aku akan memanggil Dokter untuk segera memeriksamu. ""Jika kau ingin melenyapkanku, maka lakukan saja. "
Ucapan Sakura membuat langkah Sasuke kembali terhenti.
"Tapi tolong,, jangan pisahkan aku dari putriku, Sasuke. "Nada bicara itu terdengar begitu kelu, dan Sasuke pun kembali memutar tubuhnya menatap wajah cantik istrinya.
"Jika kau ingin tetap bersamanya, maka tetaplah bersamaku. "Pandangan keduanya bertemu.
"Kita akan pulang kerumah kita, setelah keadaanmu membaik. " Sasuke kembali berucap dengan pandangan yang penuh harap.
"Dan sampai kapanpun,, kita tidak akan pernah bercerai. ""...."
-------
"Kondisimu sudah lumayan stabil. Dan jika besok pagi semakin membaik, maka kau boleh pulang. "
"Bahkan saat ini pun,, aku sudah merasa baik-baik saja. " Sakura menatap kearah Dokter bernametag Tsunade didepannya.
"Jadi sekarang aku bisa menemui Dimana putriku, kan? ""Apakah suamimu belum memberitahumu? "
Mendengar itu,, Sakura terlihat langsung melirik kearah Sasuke yang berdiri beberapa langkah disamping dokter Tsunade.
"Putrimu sudah dibawa pulang karna kekeraskepalaan suamimu. " Tsunade berucap sembari sedikit melirik malas kearah pria Uchiha disampingnya.
"Dia memaksa untuk membawa putri kalian pulang dengan alasan yang sangat konyol.
Dia berkata tentang kekhawatiran putri kalian yang bisa saja tertukar kalau masih berada disini.
Jadi karna itulah,, Tuan Uchiha muda ini memaksa untuk membawa putri kalian pulang lebih cepat, dengan membawa beberapa fasilitas dari sini, dan juga salah satu Dokter kami ke istana besar kalian. ""Putri kalian memang baik-baik saja dan sangat sehat.
Jadi karna itulah,, aku terpaksa mengijinkan tindakan konyolnya itu untuk mencegah keributan yang akan terjadi jika sampai kami tidak mengijinkan suamimu melakukan tindakan gilanya itu. "Sakura terlihat terdiam dengan pandangannya yang terus terarah kearah suaminya.
"Yasudah,, aku pergi dulu..
Jangan terlalu membebani pemikiranmu, agar kondisimu benar-benar semakin pulih.
Dan kau bisa segera bertemu dengan putrimu. " Dokter Tsunade terlihat tersenyum lembut menatap Sakura.
"Dia sangat cantik dan sangat mirip sepertimu. "Setelah mengatakan itu,, Dokter Tsunade benar-benar melangkah pergi dari pandangan Sakura.
"Kau sangat keterlaluan. " Sakura langsung menatap penuh kekesalan kearah suaminya yang terlihat perlahan mendekat kearahnya.
"Kau benar-benar sangat keterlaluan, Sasuke. "Sasuke hanya terdiam.
"Begitu takutnya aku membawa putriku pergi jauh,, sehingga kau benar-benar langsung menjauhkannya dariku seperti ini. "
"Kondisimu masih lemah, Sakura. Dan aku hanya--"
"Jangan menyentuhku! " Sakura menepis kasar tangan suaminya.
"Sudah kukatakan padamu, kalau jangan pernah kau berani menyentuhku lagi. " sorot mata cantik itu memancarkan kebencian penuh.
"Kau benar-benar sudah kehilangan hak penuh atas apapun tentangku, Sasuke. "Sasuke terlihat terdiam.
"Kau lebih mempercayai kekasihmu. Jadi karna itulah,, kau menempatkan putriku sangat dekat dengan wanita itu. Iya, kan?"
"Sakura, tolong.. Kendalikan emosimu, okey.. Kau benar-benar masih belum pulih. " Sasuke mendudukkan dirinya didepan Sakura, dan diapun menatap dalam sepasang mutiara hijau itu. "Putri kita baik-baik saja. Dan kau akan segera bertemu dengannya saat sampai di rumah kita."
"Kalau begitu, aku ingin pulang sekarang juga.. "
"Sakura--"
"Aku ingin bertemu dengan putriku, Sasuke.. Kau tidak akan mengerti apa yang kurasakan saat ini. "
"Kita akan pulang besok, seperti apa yang dikatakan dokter tadi. Jadi sekarang istirahatlah.."
Sakura terdiam.
Terus berdebat dengan pria didepannya, itu sangatlah percuma.Sasuke tidak akan pernah mau mengalah dalam hal apapun.
Pria itu juga sangat keras kepala, dan sedikit arogan.
Mereka menikah karna perjodohan.
Sakura berpikir kalau selama ini Sasuke benar-benar mencintainya.
Tapi ternyata pemikirannya itu sangatlah salah, saat beberapa minggu yang lalu pria itu membawa seorang perempuan ke dalam rumah mereka.
Dan pernyataaan dari pria yang hampir satu tahun menjadi suaminya itu, membuatnya semakin terluka.........
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce Or Not
Short Story18++ Kesalahan Sasuke membuat rumah tangganya menjadi runyam. Sulitnya mendapatkan maaf dari Sakura membuat Sasuke mulai frustasi. Bagaimana cara Sasuke untuk membuat Sakura agar terus bersamanya?