1. EYES

164 13 5
                                    

。.。:∞♡*♥♥*♡∞:。.。

'

'KALA MATA KITA BERTEMU PANDANG, SAAT ITU JUGA AKU DAPAT MERASAKANNYA. BAHWA MEMANG KAU MILIK KU"

Kali pertama kami bertemu cukup mengesankan, pasalnya di tempat aku mulai membangun bisnis baru ku. Sebuah gedung yang cukup kecil, ah tidak gedung itu memang kecil. Kala itu mata kami bertemu, netra abunya yang ditimpa cahaya mentari tampak bercahaya merefleksikan mentari.

Sesaat ia tampak terkejut, ah, sepertinya ia ketakutan- oh? Wajahnya seperti sedih...? Perlahan dia meninggalkan gedung kecilnya dan menghampiri ku, "Maaf... Kak kalau saya lancang bertanya... Tapi, sudah berapa lama?"

"Ya?" Pertanyaan yang secara tiba-tiba diajukan itu cukup membuat ku bingung, berapa lama apanya?

"Maaf, tapi apa anda... Menderita penyakit kanker?" Tanya nya lagi yang ku respon dengan kedipan tidak percaya.

"Ah, maaf saya yang tidak peka. Apa ini bawaan dari lahir?" Lanjutnya lagi sembai tersenyum lembut, ah... Dia ini senang ikut campur urusan orang lain ya?

"Ya." Jawabku singkat, agak menyesal kala mengingat lagi hal itu.

Tapi dia, dengan kelembutannya masih tersenyum dan mengangguk sebagai respon. Sempat heran, apa tidak pegal terus tersenyum seperti itu?

"Syukurlah kalau begitu." Ucapnya sambil menatapku kembali, ah... Mata itu, selain mata hitam yang kumiliki, kenapa netra abu itu membuatku terus ingin melihatnya? Apa ada yang special dari hal itu?

Membuatku terus ingin melihatnya.

Jantung Jonggun berdetak lebih cepat dari biasanya.

»»——⍟——««

"Mama! Papa senyum-senyum sendiri!" Teriak seorang bocah laki-laki sambil berlari ke dalam rumah.

"Ma! Papa sudah mulai gila!" Sambung bocah perempuan yang memiliki wajah serupa dengannya.

'Ya ampun... Anak-anak ini belajar dari mana kompak membully ayahnya?' Batin Jonggun sambil menatap ke arah anak-anaknya berlarian.

"Jangan berlarian, nanti jatuh." Ujar Jonggun.

"Sayang, masuklah! Di luar mulai dingin." Panggil sosok istri tercinta nya.

"Iya! Aku masuk sayang." Balasnya.

»»——⍟——««

Seperti keajaiban, netra keabuan yang ditimpa sinar jingga dengan sorot kelembutan mendatangkan penyakit jantung, bukan, cinta di musim panas sebagai cinta pertama Jonggun

Continued_

Happy Family ♡ Park JonggunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang