18.Beruntung

69 8 0
                                    

Mohon dipencet bintang dan penuhi komentar sebelum membaca. Bijak dalam membaca dan tandain apabila ada typo. Sekian Terima gaji.

✧•✧•✧Happy Reading✧•✧•✧

Adzan subuh berkumandang yang membangunkan Gus Eza dari tidur nyenyaknya. Ia membuka mata dan melihat bahwa ia sedang memeluk istri mungilnya itu dengan erat. Gus Eza terkekeh kecil melihat cara Lily tidur yang begitu menggemaskan.

Di usapnya kepala istrinya itu dengan lembut sambil membenarkan anak rambut yang menganggu tidur nyenyak istrinya.

"Istriku sangat cantik," Gumamnya kagum

Allahu Akbar Allahu Akbar

"Astaghfirullah, lupa mau sholat subuh. Keasyikan ngeliat istriku nih." Kekehan merdu terdengar dari mulut Gus Eza yang saat ini sedang beranjak menuju kamar mandi.

Sebelum tiba di kamar mandi, Gus Eza berbalik dan mulai membangunkan Lily yang saat ini sedang tertidur dengan gaya aesthetic. Bagaimana tidak, lihat lah saja, kaki dibawah tempat tidur diikuti oleh satu tangannya serta air liur yang mengalir seperti sungai. Benar-benar membuat Gus Eza merasa geli dan ingin tertawa terbahak-bahak.

"Ly, bangun. Ayok sholat subuh dulu," Ujar Gus Eza menggoyang pelan tubuh Lily.

"Hemm, lima menit lagi," Sahut Lily enggan membuka matanya.

"Gak ada lima menit lima menitan! Bangun sekarang atau kamu mau saya siram?!" Ucap Gus Eza tegas. Jika sudah menyangkut pada sang Maha Kuasa maka ia langsung bertindak tegas. Kalau dibiarkan terus menerus akan menjadi kebiasaan untuk tidak sholat.

Ingat ya! Sholat lah sebelum kau disholatkan. Apakah harus nunggu kiamat dulu baru sholat? Keburu mati dan langsung ke akhirat.

Mendengar bahwa nada suaminya itu sedang menahan amarah dengan cepat rasa kantuk yang menyertai Lily tadi tiba-tiba hilang diterpa angin. Ia langsung berdiri dan masuk ke kamar mandi tanpa sepatah katapun. Mendingan langsung bangun daripada disiram, itulah pikirnya.

Selesai berwudhu, Lily langsung menyiapkan peralatan sholatnya dan juga menyiapkan pakaian untuk suaminya itu. Untung saja Lily tak lupa untuk membawa mukenahnya.

Cklek

Mendengar suara pintu yang terbuka, Lily yang awalnya sedang memakai mukena terhenti karena melihat Gus Eza yang saat ini benar-benar tampan. Duh, bisa-bisa Lily pingsan karena tak kuat melihat Gus Eza yang tampan dan mempesona itu. Lihatlah, air yang membasahi rambutnya serta wajah yang amat bersinar putih mulus seperti itu, perempuan mana yang gak meleyot kalau liat seperti itu. Apalagi dengan senyuman yang teramat manis melebihi gula itu mampu membuat Lily mematung.

"Ly? Kenapa melamun? Cepat pakai mukenahmu," Titah Gus Eza yang ternyata sedang menatap Lily

"E-eh iya mas." Dengan cepat Lily memakai mukenahnya

Mereka melaksanakan sholat subuh dengan khusyuk. Ketika Gus Eza melafalkan ayat-ayat pendek dengan suara merdunya Lily kembali dibuat terpana dengan bacaan Gus Eza yang lafal dan fasih. Ya kan dia tuh seorang Gus dan mengajar dipesantren wajar saja bila ia hafal semua surah yang ada dalam Al-Qur'an. Sungguh Lily merasa insecure dan merasa bahwa ia tak terlalu pantas bersanding dengan suaminya itu. Bayangkan saja, ia yang ilmu agamanya hanya sedikit mendapatkan suami yang benar-benar paham agama.

Lily yang menyadari bahwa ia tak fokus lagi berusaha melupakan rasa insecure dan mulai khusyuk melaksanakan ibadah sholatnya.

Selesai sholat, Gus Eza berdoa supaya rumah tangga mereka tak ada musibah atau hal-hal yang membuat hubungan ini retak, ia juga berdoa semoga urusannya selalu dimudahkan serta Gus Eza juga berdoa semoga ia dan keluarga yang disayanginya mendapatkan syafaat di yaumil akhir.

Milik Gus Eza || PERJODOHAN (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang