PART 7

568 40 2
                                    

Di ruang tamu villa mewah itu, terlihat ketiga pemuda dengan raut wajah lesu sedang duduk di sofa, mereka semua terdiam setelah mendengar penjelasan dari Boss.

"Sejak kapan kau mulai menyadari perasaan mu pada nya Boss?" Tanya Peat

"Aku tidak tau kapan peat, yang jelas ketika Saifa mulai muncul, aku mulai takut... Aku takut jika Noeul menjadi miliknya" Peat menghela nafasnya

"Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?" Boss menatap Fort sekilas, lalu menunduk perlahan kepalanya menggeleng

"Aku juga bingung Fort... Bagaimana jika Noeul menjauh dariku setelah ini? Bagaimana jika dia tidak ingin menerima ku sebagai sahabat lagi?" Fort dan Peat mengerti akan perasaan sahabat nya itu

"Boss, temui Noeul... Berusahalah untuk meminta maaf padanya... Ya, setidaknya berusahalah untuk menjelaskan padanya" saran Peat kepada Boss

"Bagaimana jika dia tidak ingin mendengar penjelasan ku Peat... Bagaimana jika setelah ini Noeul hilang dari pandangan ku... Bagaimana jika Noeul tidak memaafkan ku, apa yang harus aku lakukan?... Kenapa aku sebodoh ini!" Boss merutuki dirinya sendiri

"Boss, apa kau sangat mencintai Noeul?" Boss seketika menatap Fort

"Aku mencintai nya... Aku rasa, aku sangat mencintai nya, aku tidak ingin kehilangan Noeul, Fort"

"Apa aku bisa mempercayai mu Boss? Karena jika rasa suka mu hanya sebatas menyukainya saja dan tidak ingin Noeul berhubungan dengan orang lain, aku sarankan jangan teruskan perasaan mu. Menurutku, kau hanya terlalu terbiasa bersama dengan Noeul, mungkin karena itu kau seperti ini, kau hanya tidak ingin kehilangan waktu bersama dirinya, sebagai sahabat mu. Fikirkan baik-baik Boss, jangan sampai karena masalah ini kita kehilangan Noeul dan persahabatan kita" air mata Boss menetes, ia terdiam dan menunduk

"Yang dikatakan Fort benar Boss. Aku tidak ingin persahabatan kita berakhir begitu saja, kita sudah seperti saudara Boss, kita keluarga. Jika perasaanmu ini memang cinta, perjuangan kan Noeul dan berusahalah, kami akan membantumu. Tapi jika ini hanya perasaan sesaat karena Saifa, lebih baik perbaiki persahabatan kalian" tambah Peat

"Tidak. Aku yakin dengan perasaan ku padanya, bahkan sebelum Saifa mendekati Noeul.... Aku sudah mencintainya selama ini, bahkan selagi kami masih kecil, aku tidak ingin kehilangan dirinya Peat, hanya dia satu-satunya dalam hidupku" Boss semakin menangis, tubuhnya bergetar, air matanya semakin deras membasahi lantai.

Peat tidak tega melihat sahabatnya yang mereka tau sangat tegar ini, ternyata serapuh ini. Ia mendekati Boss dan memeluknya, menepuk-nepuk pelan punggung Boss, supaya perasaan pria dominan itu terasa lebih baik

Noeul side

Noeul langsung menuju kamar nya, ia terpaksa menggunakan taksi ketika pulang tadi, ia bahkan tidak berpamitan kepada Fort dan Peat. Noeul membanting tubuhnya di ranjang hangat miliknya, air matanya mengalir

"Kenapa kau melakukan hal seperti itu kepadaku Boss? Kenapa kau tidak memikirkan perasaanku? Selama ini aku terus bersamamu, apa itu yang kau inginkan dariku? Apa karena hal itu kau memberiku perhatian dan tatapan yang berbeda? Kau menghancurkan perasaan ku Boss, kau membuatku kecewa" Noeul menangis, hatinya terasa perih ketika mengingat apa yang sudah Boss lakukan padanya, ia benar-benar tidak menyangka jika Boss akan berbuat sejauh itu

Noeul menyamankan tubuhnya di ranjang, kakinya meringkuk dengan tangan yang memeluk kaki indahnya itu, air matanya terus mengalir sampai ia lelah dan tertidur.

Hari terus berlalu, sudah tiga hari Noeul tidak masuk ke kampus. Peat bahkan tidak bisa menghubungi nya, begitu juga dengan Fort dan Boss. Bahkan ketika mereka menghampiri Noeul dirumah pun, mereka tidak bisa bertemu dengan sahabat mungil nya itu, karena gerbang rumah Noeul selalu terkunci.

[END] KECANDUAN CINTA (BossNoeul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang