08 : Nightmare

1.1K 133 19
                                    

Hi I'm back

Enjoy this story okay~










SI Youn terdiam pada kamarnya seorang diri, pikiran nya menerawang pada para member Xodiac saat ini. Baik Leo, Wain dan Lex ketiganya belum kembali meski hari sudah memasuki waktu malam, ia jadi semakin cemas. Si Youn tidak ingin ada hal mengerikan lagi yang terjadi di rumah ini, setelah sekian lama dirinya terus mencari tahu cara menghentikan teror mengerikan yang ada di rumah ini, cukup sang kakak yang menjadi korban terakhir, dan tidak lagi.

Jemari itu mengambil sebuah kotak yang tersembunyi dengan baik di dalam kamarnya, dan saat Si Youn membukanya sebuah belati perak tersimpan rapih disana, belati perak yang sudah si rendam dengan air suci setelah begitu lama, dan terdapat doa doa disana, Si Youn mendapatkan nya dari seorang pendeta kuil ketika ia menyelinap keluar dari rumah ini beberapa waktu lalu, ini adalah satu-satunya cara, jika gagal Si Youn tidak tahu harus berharap dengan apa lagi

"Jika pelarian ini gagal, aku akan mengorbankan diri ku untuk mereka"

Si Youn menarik nafasnya dalam, menggenggam erat belati itu dalam genggaman nya

"Kakak tolong dukung segala keputusan ku...... ".

" Mengapa mereka bertiga belum kembali ya? " Hyunsik mengigiti kuku nya dengan cemas, hari sudah malam namun ketiga membernya itu tak kunjung kembali menuai rasa khawatir hinggap pada dirinya.

Di tambah batas waktu mereka itu hanya tinggal tengah malam ini. Alasan mengapa mereka tidak kabur secara bersamaan itu karena si Youn berkata bahwa rumah ini berisi dengan mata juga telinga milik Madam Jovell, itu sebabnya mereka tak akan mudah untuk keluar secara bersama-sama jika bukan dengan rencana ini

Di balik Hyunsik dan yang lainnya tengah menunggu kepulangan, Lex, Leo dan Wain. Zayyan tengah terduduk diam dengan pandangan nya yang berubah kosong

Entahlah apa yang tengah dia pikirkan, padahal Si Youn sudah memperingatkan nya untuk tidak melamun karena hal itu bisa saja membuat nya dalam hal yang buruk

"Zayyan."

"Anak manis ku.... "

"Zayyan dengarkan aku... "

Panggilan dengan nada lirih itu mengusiknya, dalam sisa kesadaran nya Zayyan mencoba mengabaikan bisikan bisikan yang terus memanggil namanya dengan begitu lembut itu. Namun gagal, pada akhirnya si manis terhipnotis, membuat Zayyan berdiri untuk berjalan menghampiri sang asal suara, meninggalkan kamar itu dalam kebisuan tanpa seorang pun yang menyadarinya.

Beomsoo mengerutkan dahinya penuh kebingungan saat menyadari bahwa salah satu anggota nya menghilang, ia tersentak setelah tersadar bahwa Zayyan sudah tak berasa di kamar itu

"Zayyan?! "

"Heyy dimana Zayyan? Dia tidak ada dimana pun" Ucapan Beomsoo berhasil menarik semua atensi dari para member, Sing bahkan sudah berdiri dengan gesit dari posisinya yang tadi tengah terduduk pada sofa, pandangan nya mengedar, dan benar saja, si manis kesayangan nya itu tak berada sedikit pun disana

"Dia tidak ada? Apa dari kalian tidak ada yang melihat nya keluar? " Ia bertanya dengan cemas, dan gelengan adalah jawaban yang dirinya dapatkan hingga Sing seketika mengumpat tanpa dirinya sadari

"Perasaan ku tidak enak" Ada keringat dingin yang mendadak mengalir membasahi kening Davin, matanya bergerak gelisah mengkhawatirkan Hyung kesayangan nya itu yang entah menghilang kemana

"Kita harus mencarinya secepat mungkin" Imbuh Sing yang segera berjalan keluar dari kamar itu untuk mencari Zayyan. Sebelum segera di susul oleh member lain nya.













Sedangkan si manis kini tengah berada di sini seorang diri, berjalan menyusuri lorong gelap nan sunyi dengan pandangan nya yang kosong, sampai seketika langkah Zayyan terhenti pada persimpangan lorong yang menuju kamar Madam Jovell. Di sana dalam kegelapan malam, Madam Jovell berdiri di balik bayangan, wanita itu menyeringai ketika melihat Zayyan sudah berada dalam jangkauan pandangan nya

"Zayyan-ie, anak ku yang cantik.... " Ujarnya dengan nada dingin yang mengalun begitu pekat menbelah kesunyian malam, membuat si manis kini kembali melangkahkan kakinya untuk mendekat kepada Madam Jovell

"Kemari lah ya seperti itu Zayyan sayang..... "

Namun ketika dirinya akan kembali melangkah, sebuah tarikan pada lengan nya membuat Zayyan seketika kembali melangkah mundur

"Ahn Si Youn apa yang kamu lakukan?! " Madam Jovell memekik penuh amarah ketika Si Youn kini sudah menyembunyikan Zayyan di balik tubuhnya, mata Madam Jovell kini secara keseluruhan berubah menjadi warna hitam pekat tanpa celah

"Tidak Madam, tidak lagi, apa tidak cukup kah kakak ku yang menjadi korban terakhir di rumah ini? Jangan ada lagi pembunuhan pada orang yang tidak bersalah! "

Si Youn mencoba menekan rasa takutnya, ia menatap berani kepada Madam Jovell yang terlihat semakin tak senang, sedangkan Zayyan dirinya masihlah berada di bawah pengaruh hipnotis yang Madam Jovell berikan kepadanya

Pandangan Si Youn kini beralih kepada Zayyan, mencoba menyadarkan si manis agar segera berlari meninggalkan mereka, namun nihil.

"Hahaha.... lucu sekali kamu berfikir dirinya akan sadar dengan begitu mudah? Tidak akan Si Youn, malam ini dirinya harus menjadi koleksi pribadi ku yang mengesan kan! "

"Kau wanita iblis Madam! Bagaimana bisa dirimu mengutuk rumah ini hingga membuat banyak orang tak berdosa mati dalam kesengsaraan ! "

"Aku memang iblis Si Youn! Aku menjadi iblis karena dendam ku pada desa ini, bagaimana bisa.... Bagaimana bisa aku yang sudah begitu baik hati pada mereka, justru mereka mengkhianati ku dengan begitu keji, mereka mengirimkan perampok kepada ku, membunuh keluarga ku lalu menikmati semua uang ku untuk berfoya-foya! Bahkan.... Bahkan putri kecil ku yang baru berusia 5 tahun turut andil menjadi kekejaman mereka. Dia mati mengenaskan dengan begitu tidak layak! "Madam Jovell berujar lirih, mengingat kembali segala kekejaman yang terjadi pada keluarga nya di masa lalu

" Tapi kamu sudah membunuh mereka yang telah menbantai keluarga mu! Seharusnya semua itu cukup untuk memuaskan hasrat balas dendam mu Madam! " Si Youn berteriak dengan air mata yang menggenang pada pelupuk nya

"Tidak! Tidak akan pernah cukup, aku tak akan pernah usai membalaskan dendam ini, sampai kapan pun itu. Jiwa ku tak pernah tenang Si Youn"

Si Youn menatap waspada, ketika dirinya merasakan aura di sekitar Madam Jovell semakin tidak mengenakan

"ZAYYAN HARUS MENJADI MILIK KU! " Madam Jovell berteriak lantang, hingga menyebabkan getaran kecil di sekitar mereka, jendela-jendela pada rumah itu bergetar hebat sebelum pecah menjadi kepingan. Bola mata hitam itu membelalak, rambut yang terkuncir rapih kini berubah menjadi begitu kusut, wajah cantik nya berubah menjadi daging busuk, di sertai beberapa bagian tubuhnya yang kehilangan beberapa daging dan hanya menyisakan tulang, sebuah aura berwarna hitam pekat menguar dari tubuh wanita itu.

"Zayyan! " Para member tiba, mereka begitu terkejut mendapati Zayyan berada di sana dengan Si Youn dan Madam Jovell dalam wujud yang begitu mengerikan berdiri dengan tatapan nyalang dengan langkah terseok yang mendekat kepada mereka

"Bawa Zayyan pergi dari sini. Sing! Cepat! " Dan Sing tanpa harus kembali bertanya dan dengan gesit kembali menyentak kesadarannya segera menarik lengan si manis untuk lari dari sana

"Semuanya lari sekarang juga! "

"Kalian tidak akan pernah lolos dari ku! Zayyan milik ku! "

Mereka berlari sekuat tenaga, meninggalkan Si Youn yang mencoba menahan Madam Jovell dalam wujud menyeramkan nya itu. Nafas Sing memburu, keringat dingin mengalir pada pelipis nya, sejenak ia menoleh kepada si manis yang masih ia tarik dalam pelarian, kesayangan nya tak memberikan respon apapun selain ikut berlari mengikuti dirinya, hanya ada pandangan kosong di balik wajah yang kini mendadak terlihat pucat.

"Zayyan ku mohon jangan seperti ini...." Ia berguman lirih dalam hembusan nafasnya yang tak beraturan, berharap bahwa mereka bisa keluar dari rumah ini dalam kondisi baik-baik saja dan tidak terluka sedikit pun.


















Bersambung..

The Cursed House. [ LeoZay ft SingZay ]EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang