Jadi, Genta memukul Joni sampai babak belur dan berdarah-darah, geloseran di tanah basah dan cosplay jadi manusia batu bata. Sementara itu, si Mirna, bukannya nolongin Si Joni, tapi malah asik naikin kaki sambil ngerokok. Ekspresinya puas banget ngelihat Joni ditonjok. Sesekali, dia bakal ketawa kayak orang gila. Isvara sampai ngira ada yang salah sama kejiwaan Mirna.
Kalau saja tadi Isvara nggak teriak nyuruh Genta berhenti, pasti lima jam ke depan si Joni udah ketemu sama malaikat maut di dalam kubur, dan Genta sudah jadi ketua sel tahanan. Kasus pembunuhan kan punya kasta paling tinggi dalam penjara. Ekhm. Enggak, nding. Kasta tertinggi masih dipegang sama para koruptor yang sel tahanannya mewah-mewah.
Kalau dipikir-pikir lagi, harusnya tadi Isvara biarin aja kali ya, mereka berantem dan saling bunuh? Dengan begitu, Isvara nggak akan dikejar-kejar si gila Joni dan si Genta yang nggak tahu diri. Sekali dayung, dua-tiga pulau terlampaui. Sayangnya, Isvara terlalu baik buat ninggalin penolongnya. Isvara masih punya hati nurani seluas samudera.
Sial. Sekarang Isvara jadi punya hutang budi sama bijingin ini, kan?
"Jadi, kenapa lo bisa tiba-tiba ada di empangnya si brengsek itu?" Isvara menyarakan rasa penasaran yang sudah ditahannya sejak tadi. "Lo bukannya mau beli lele, kan?"
Isvara ingat kalau Genta paling benci sama lele. Dulu waktu merekaa masih SD, bapaknya Genta pernah pelihara lele di kolam belakang rumah. Saat itu, Genta mau pamer sama Isvara kalau dia punya lele besar, tapi waktu kasih tunjuk ikan itu pada Isvara, tangan Genta kena patil lele sampai berdarah-darah. Bapak yang mau nenangin Genta langsung menonjok kepala lele pakai palu. Tapi darah merah yang keluar dari si lele muncrat ke mukanya Genta dan bikin Genta semakin meraung-raung.
Sejak saat itu, Genta jadi trauma sama ikan lele.
Seketika, keberadaan ikan lele itu pun langsung tergusur dengan ikan mas koki. Semua lele di kolam jadi menu lele bakar di pesta tahun baru. Tentu saja khusus Genta disediakan daging ayam yang semok. Dijadikan sate dengan bumbu kacang yang kelewat manis. Dulu kalau Isvara pengin lihat kembang api, dia pasti perginya ke rumah Genta. Anak itu selalu punya banyak stok hasil ngerampok bapaknya.
Ya, nggak kaget juga sih. Genta itu anak cowok yang sudah dinanti-nantikan lima belas tahun lamanya. Jadi dia udah kayak harta karun yang dipuja bagai dewa. Pokoknya, dari dulu si Genta itu anak Papa Mama banget deh. Persis kayak Sadam kecil di film Petualangan Sherina. Mana tengil dan songongnya Genta waktu itu sama persis, pula. Pura-pura jagoan tapi aslinya anak Mama.
Genta tiba-tiba mengalihkan tatapan. Dia menggaruk tengkuknya tanda sedang menyembunyikan sesuatu. "Ugh, yang tadi itu..."
"Apa?" Isvara mendesak nggak sabaran. "Kenapa lo bisa tiba-tiba muncul bak ultramen?"
Pasti seneng banget deh si Genta disiaimain ultraman. Dulu dia paling ngindolain ultraman, sementara Isvara power ranger pink.
Genta menghela napas panjang. Kali ini dia menatap Isvara. Wajah Genta masih mulus tanpa luka sama sekali. Yang barusan itu nggak bisa disebut perkelahian, melainkan pemukulan. Joni bahkan nggak dikasih waktu buat ngambil napas.
Si anak manja ini, sejak kapan jadi jago berantem? Mana sat set banget kayak atlet boxing.
"Aku tadi mau ke rumah kamu, mau ngobrol sama Bapak, sebelum aku liat kamu keluar rumah tergesa-gesa." Genta nggak berani menatap Isvara. "Jadi aku ngikutin kamu dan sembunyi di semak-semak."
Bola mata Isvara membulat terkejut. Langkahnya langsung terhenti. Dia berkedip beberapa kali, benar-benar syok. "Ah, jadi sekarang lo udah ganti kerjaan jadi penguntit? Lo bahkan tahu siapa aja cowok yang deketin gue dan berusaha lamar gue." Isvara berkacak pinggang. Ada kelip kemarahan di sana. "Udah sejauh apa lo stalking kehidupan pribadi gue? Jangan-jangan lo tahu lagi, gue lagi pake celana dalam warna apa sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketempelan Duda Posesif
Roman d'amour#romantiskomedi Namanya Isvara. Umur 25 tahun, belum punya pacar, pengangguran. Sehari-hari cuma gelundungan di atas kasur sambil ngemil dan nonton drama. Tetangga udah sibuk gosip sana-sini. Emak juga udah frustrasi nyariin calon suami. Segala maca...