5

7 2 0
                                    

"Gue langsung nemuin apa ngechat dulu." Tanya Laiv di sela-sela makan mereka.

"Temuin langsung aja lah, besok kelas kan." Kata Ibra karena belum tau sifat dosen itu, karena kadang ada dosen yang kurang suka di chat dan lebih suka langsung ditemuin.

"Ada cowok nggak ya secakep itu." Lontar Ibra tiba-tiba sambil senyum tidak jelas. "Semoga jadi dospem gue lah kalo skripsian." Lanjutnya.

"Udah nikah dia." Kata Laiv.

Ibra menoleh heboh, "Tau dari mana lo, kasih tau gue."

"Gue liat dijemput suaminya." Kata Laiv enteng.

Ibra mendadak kecewa, "udah gue tebak, nggak mungkin secakep itu nggak ada yang punya." Ucapnya lesu.

"Apa gue tungguin jandanya kali ya." Lanjut Ibra asal, karena memang dosennya secantik itu.

"paling tar lagi lo dijodohin." Ucap Laiv mematahkan semangat Ibra.

"Sialan lo." Umpat Ibra mengingat fakta dirinya arab. Karena tradisi keluarganya, abinya sudah mewanti-wanti bahwa ia harus menikah sesama arab dan semarga.

Laiv mengendikkan bahunya acuh, memilih menyesap rokok yang baru ia nyalakan.

"Mana sepikkan gue chindo." Lanjut Ibrahim frustasi. "Apa gue kawin lari aja ya?"

"Bego."

***

Natha menuangkan smoothie nya ke dalam gelas, lalu membawanya ke depan tv untuk ia minum disana. Ia mencicipi smoothie nya setelah duduk di sofa lalu mencari remot tv untuk ia nyalakan. Malam ini ia berniat menonton drakor yang baru rilis dari aktor favoritnya.

Ting!

Fokus Natha teralih mendengar notif dari hp nya, mangambil benda pipih itu dari atas meja, melihat chat dari nomor tak dikenal membuatnya langsung membukanya.

0897-****-**** :
"Selamat malam bu Natha,
Saya Laiv benedict semester 5 ingin menanyakan tugas terkait praktikum pengganti, mohon bimbingannya.
Terima kasih."

Natha membaca pesan itu namun tak langsung membalasnya, tau siapa yang mengiriminya pesan karena anak itu memperkenalkan namanya. "Tenang, lo dosennya." Gumamnya berusaha tenang meskipun masih malu dengan kejadian waktu itu.

Ting!

Ting!

Lalu ada dua pesan masuk dari suaminya yang muncul di notif bar dari atas layar.

Althaf : aku pulang abis ini

Althaf : mau dibeliin sesuatu?

Natha membaca dua pesan dari suaminya. Tumben batinnya, biasanya membalas pesannya saja jarang. Natha berpikir beberapa saat lalu mengingat ingin beli martabak dari kemarin namun tidak sempat.

Natha : mau dong martabak red velvet sama keju
Send

Natha kembali meletakkan hp nya di meja dan lanjut menonton, sambil meminum smoothie nya.

Hingga beberapa saat muncul notifikasi lagi.

Ting!

Mau tak mau Natha mem-pause film nya lalu meraih hp nya lagi.

0897-****-**** : suka martabak?

Natha melotot kaget karena salah mengirim pesan. Lagi-lagi merutuki kebodohannya. Dengan segera ia menghapus pesan yang telah terkirim tadi.

Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang