Akhirnya tiba hari Area Galaksi terakhir sekaligus terbesar diselenggarakan.
Tentu saja kekaisaran cukup gempar karena kemunculan naga di acara penting. Entah sebuah kabar buruk atau kabar baik. Meski begitu acara tetap berjalan dengan semestinya.
Murid-murid di akademi Lama mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan secara langsung Area Galaksi. Hanya mereka. Tidak boleh ada orang-orang biasa dari mana pun kerajaannya.
Semua dikumpulkan dalam satu arena besar. Menonton dari pinggir memutari ruang kosong selebar setengah akademi yang nantinya akan dijadikan tempat penting dari kegiatan besar ini. Ada satu podium besar di atas sebagai tempat pengurus Akademi Lama dan para pewaris kerajaan bagian. Tuan Putri Katharina mendapat kursi tengah.
Para peserta dikumpulkan di arena sampai tanda dimulai diberikan oleh Katharina. Setelah itu mereka diberi kebebasan untuk bertarung dan memperebutkan kartu masing-masing di hadapan penonton.
Batas waktu adalah sampai matahari terbenam, setelah sandekala datang, pertarungan dihentikan dan dimulai besok pagi bersamaan dengan lonceng yang dibunyikan.
Area Galaksi sejatinya tidak hanya di dalam arena. Peserta bisa keluar dari arena bahkan sejak dimulainya pertarungan. Cakupan Area Galaksi adalah area-area yang sudah ditentukan. Hamparan padang rumput. Lebatnya hutan akademi Lama. Tidak boleh bangunan.
Pertarungan tetap boleh dilakukan di luar arena, meski yang utama adalah menunjukkan kekuatan dan kemampuan masing-masing kerajaan yang hanya biasa dilakukan di arena besar. Selain itu, tidak akan ada yang tahu pertarungan yang terjadi di luar arena.
Sejak matahari terbit arena sudah ramai. Para peserta sudah berkelompok dengan kerajaannya masing-masing. Murid-murid yang menonton akhirnya bebas berbicara tentang hal-hal yang selalu tertahan di mulut. Jantung yang berdetak kencang dan akan semakin kencang sampai seluruh pengurus dan tamu penting datang duduk di kursi yang disediakan.
Katharina sudah datang lebih pagi dari siapapun. Hari ini akan menjadi penentu nasib kekaisaran. Dia tidak bisa tenang. Beban yang berada di pundaknya sangat berat. Wajah cantiknya tampak kaku meski terus tersenyum. Mengapresiasi para peserta yang sudah siap untuk melakukan pertarungan.
Memangnya Katharina berharap hal ini akan terjadi?
Tidak.
Katharina ingin kedamaian.
Meski begitu, dia sangat pahan bahwa hanya ada kekerasan untuk mendapatkannya.
Matahari pagi terasa lembut, sangat berbeda dengan suasana berat yang mencekik semua orang di sana.
Para peserta berjejer menggunakan mantel kerajaan masing-masing yang sudah dirancang sebaik mungkin untuk membantu mereka memenangkan pertandingan. Bekelompok dan berkerumun.
Tidak semuanya. Sejak tadi ada satu orang yang menjadi dan akan selalu menjadi perhatian. Rambut merahnya diikat rapi. Erin menggunakan seragamnya dan pita kupu-kupu biru dengan permata sewarna laut di tengahnya. Permata yang tidak pernah lepas darinya. Wajahnya santai seperti biasa. Menguap sambil mengeluh waktu yang masih terlalu pagi.
Dia memang tampak santai, tapi ada hal yang sebenarnya mengusik perhatian Erin. "Apa kau yakin memilih berada di sini dan bukan bersama kelompok kerajaan Bestia?"
Coda berdehem pelan. Sudah dari tadi dia mencoba mengabaikan tatapan menusuk dari berbagai mata. "Tidak ada aturan untuk bergerak secara berkelompok,"
"Tapi tindakanmu dianggap penghianatan," Erin tertawa kecil. Menertawakan nasib buruk Coda.
"Aku tidak mau terikat ikatan yang aneh," sahut Coda sambil membuang napas berat. Coda memicing ke arah Erin. "Katakan padaku, apakah pemenangnya adalah kelompok?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Note [Throne Of Stellar: Stardust Magic] (AU IDOLiSH7) HIATUS
FanfictionBerlian Bintang dengan kekuatan agung terpecah karena permintaan tak masuk akal untuk mendamaikan kerajaan. Coda yang awalnya merasa cukup dengan kehidupannya di Bestia bertemu dengan Erin. Hewan liar yang selalu membuat jantung Coda berdebar dengan...