The Grand Princess / 长公主 (The Princess Royal)

Chapter 138 - The Future

Setelah menerima hadiah dari Li Ming, Li Rong dengan senang hati meninggalkan istana. Tidak lama setelah meninggalkan istana, dia berganti pakaian dengan Jing Mei dan menginstruksikannya, "Kembalilah dan cari penggantiku. Besok, orang-orang dari Biro Pengawasan akan datang untuk menyegel kediaman ini. Untuk beberapa hari ke depan, biarkan penggantiku tinggal di kediaman ini dan menutupinya dengan baik."

Jing Lan dan Jing Mei mengangguk. Jing Mei tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Lalu apa yang akan Yang Mulia lakukan?"

"Aku akan tinggal di kediaman baru."

Li Rong sedang memikirkan Pei Wenxuan saat dia dengan linglung membalikkan kipas lipat di tangannya. Jing Mei tidak mengerti, "Apa yang akan Yang Mulia lakukan di kediaman baru? Apakah Yang Mulia merindukan Fuma?"

Tangan Li Rong berhenti. Jing Lan terbatuk-batuk ringan, "Yang Mulia, jangan khawatir. Jing Mei dan aku akan mengatur semuanya di sini."

Dengan interupsi Jing Lan, kecanggungan Li Rong sedikit berkurang. Dia menjawab dengan "En". Melihat bahwa perjalanan itu cocok, dia menyuruh kereta berhenti. Dia menyamar sebagai pelayan dan turun dari kereta. Kemudian, dia memimpin beberapa pengawal kekaisaran ke tempat tersembunyi.

Setelah sampai di tempat tersembunyi, pengawal tersembunyi yang pergi untuk membersihkan jalan berbalik dan berbisik, "Yang Mulia, tidak ada yang mengikuti kita."

Setelah memastikan bahwa tempat itu aman, Li Rong berbalik dan bergegas ke kediaman baru.

Sementara Li Rong bergegas ke kediaman barunya, Pei Wenxuan masih berada di dalam ruangan melihat beberapa pertanyaan alternatif untuk ujian kekaisaran tahun ini.

Sekarang segala sesuatu untuk ujian kekaisaran telah diatur, yang tersisa hanyalah menunggu Selir Rou menyelesaikan kasus peserta ujian pengganti dan mempersiapkan ujian.

Pei Wenxuan sedang memikirkan pertanyaan ujian ketika suara Tong Ye datang dari luar. Dia berbisik, "Gongzi, Yang Mulia mengirim seseorang. Dia bilang ada sesuatu yang penting untuk didiskusikan denganmu."

Ketika Pei Wenxuan mendengar bahwa orang-orang Li Rong telah datang, dia tahu bahwa dia telah menyelesaikan urusannya di istana. Dia menunduk, melingkari kata-kata pada pertanyaan, dan menuliskan beberapa koreksi. Sambil menulis, dia perlahan berkata, "Masuklah."

Beberapa saat kemudian, seorang wanita berpakaian hitam masuk. Dia mengenakan jubah yang menutupi wajahnya. Pei Wenxuan tidak mengangkat kepalanya. Dia menunduk dan melihat ke arah buklet. Dengan tenang dia berkata, "Bagaimana kabar Yang Mulia?"

"Dia telah kembali."

Suara wanita serak terdengar. Tangan Pei Wenxuan yang memegang kuas berhenti. Dia mengerutkan kening dan menatap wanita yang berdiri di dalam ruangan.

Wanita itu mengenakan tabir dan menutupi wajah, tubuh, dan sepenuhnya tertutup. Pei Wenxuan diam-diam menatapnya sejenak, lalu menoleh. Dia dengan ringan berkata, "Oh, itu bagus. Apakah Yang Mulia ada hal lain yang ingin dikatakan?"

Li Rong berdiri di tempatnya. Dia melihat bahwa Pei Wenxuan mengabaikannya, seolah-olah dia tidak mengenalinya sama sekali. Dia sedikit marah. Dia merendahkan suaranya dan berkata dengan suara rendah, "Yang Mulia tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia mengatakan bahwa Kediaman Putri akan ditutup besok. Dia sudah lama tidak bertemu dengan Daren. Dia takut Daren kesepian, jadi dia mengirim pelayan ini untuk melayanimu."

"Pelayan ini tidak memiliki sopan santun." Pei Wenxuan mengerutkan kening dan menatapnya. Dia dengan dingin berkata, "Keluar!"

Li Rong melihat penampilan Pei Wenxuan dan tidak bisa menahan tawa.