MACARONS || 4

919 73 0
                                    

[JANGAN LUPA, VOTE, KOMEN, FOLLOW]

“ Semuanya nyata dan semuanya ada, hanya saja diriku harus tidur terlebih dahulu untuk memilikinya  ”

~Macarons

[HAPPY READING]

____________________

_____________

Dan, disinilah Kylo sekarang, duduk canggung di samping Dom, sembari menundukkan kepalanya menatap kearah sepatu hitam miliknya dibawah sana

Ia diseret paksa mengikuti Dom, ke warung yang biasa Dom pakai untuk nongkrong maupun membolos di belakang sekolah

Ketiga teman Dom, masih menatapnya penasaran secara bersamaan

Kedua tangannya yang saling bertautan, ia sembunyikan di tengah-tengah kaki pahanya

"Anak kucing siapa lu pungut bos? "

Kylo menoleh, menatap kearah lelaki ber-alis camar, yang sedang menatapnya heran

Alka kembali berujar "woi bos, lu dari tadi diem bae perasaan " mata sipit itu beralih menatap Dom, yang sedang menyeruput es teh menggunakan sedotan nya dengan nikmat

Dom mendesah lega "nih minum"

Tanpa menghiraukan ucapan Alka, Dom memberikan segelas es teh, yang sedotannya baru selesai ia gunakan kepada Kylo di sampingnya

Lelaki pendek itu menoleh, dan menyeruput es teh yang sedotannya dari bekas mulut Dom, tanpa ragu

Tubuhnya dikuasai rasa takut dan juga canggung, ia sampai tidak memperhatikan jika sedotan tersebut adalah sedotan bekas, yang sudah Dom gunakan untuk minum

Alka dan Arga terkesiap, mulut mereka berdua sontak menganga secara bersamaan

"Mau aja lu cil, bekas si Dom"

"Nih punya gue sekalian dong"

Gibran tergelak, mendapati wajah Dom yang menatapnya sebal dan mengangkat garpu, seolah-olah akan melemparkan garpu tersebut kearahnya

Alih-alih risih maupun jijik, Kylo justru hanya menoleh sekilas kemudian meminum kembali es teh milik Dom di hadapannya

Kylo berdiri dari duduknya, ia mengedarkan pandangan, menatap kembali kearah Dom yang menatapnya heran

"Kylo udah minum, mau pergi"

Tangan Dom terangkat, mencekal pergelangan tangan Kylo secepat kilat, lelaki itu menopang dagu

"Siapa yang bilang lu boleh pergi kalo udah ngabisin minum? "

Salah satu alisnya terangkat

"Duduk " Dom menarik pergelangan tangan Kylo dengan kuat

Lelaki itu terduduk kembali, sembari mengelus pergelangan tangannya

"Tapi tadi Kylo udah minum"

Dom berdecak kesal "kalo nggak nurut gua habisin lu"

"Tadi Kylo juga udah nurut" bantah lelaki itu kembali

"Kapan? lu diem disini, kalo nggak gua habisin beneran"

Ancaman Dom yang terlihat tak main-main itu, membuat Kylo sontak diam ditempat, dan meremat celana bagian pahanya dengan kuat-kuat

Bagaimanapun ia melawan, ia tetap akan kalah melawan dengan argumen dari seorang Dom

"Udah bos jangan di gituin, kalo nangis, lu bisa berabe ntar"

Gibran mengangguk setuju dengan ucapan Alka, lelaki itu mengamati gerak-gerik Kylo yang terlihat seperti menahan tangis di tempatnya

Dom berdecak dan menoleh menatap Kylo tajam

"Awas aja lu Macaron kecil, kalo berani nangis—"

Kylo terisak menutupi kedua matanya, menggunakan punggung tangan

"Kylo... hiks nggak nangis"

Lelaki itu mengusap air matanya sembari terisak, menahan suara tangisannya

"Nah kan nangis anaknya, lu sih bos, pake bilang mau habisin dia lagi "

"Nangis kan" lanjut Gibran

Arga yang merasa tak tega, memberikan sebuah kotak kecil ditangannya kearah Kylo yang masih menahan tangis menutup kedua matanya

"Nih makan Macaron gue"

Kylo langsung menghentikan tangis, kala mendengar kata Macarons terucap dari bibir lelaki itu

"Macaron? "

Mata sembab itu berkedip-kedip, Arga yang tak bisa menahan itu sontak terbahak, menggedor-gedor meja warung belakang sekolah, yang sedari tadi mereka singgahi

"Aduh den, jangan kenceng-kenceng!  "

Bu Mega selaku pemilik warung berteriak dari arah belakang

Arga memegangi perutnya "iya buk maap"

"Nih" Arga memberikan Macaron tersebut kepada Kylo

"Ambil, jangan nangis lagi lu "

Kylo dengan cepat membukanya, meneliti tiga buah Macaron kecil yang berada di dalamnya

Dom melirik kearah temannya "dapet darimana lu? "

"Kebetulan dikasih sepupu gue tadi" ia menjawab santai

Kylo menjumput Macaron berwarna pink tersebut dan memakannya dengan lahap, melupakan keempat orang yang sedang menatapnya penuh minat

"Macaron kecil, bagi dong"

Kylo yang tadi terlihat bersemangat, sontak terdiam, mengerucutkan bibir melirik Dom lesu

Gibran tergelak "Lu nggak usah usil deh bos, nangis lagi terus minta pulang berabe ntar ah"

Lelaki menyinyir, menatap Dom sinis

"Oh"

Dom menjawabnya acuh, menopang dagu, dan kembali menatap Kylo yang duduk anteng memakan Macaron pemberian Arga di sampingnya

"Macaron makan Macaron"

Lelaki itu berdecak ria, yang hanya diacuhkan oleh Kylo ditempat

"Woi bos, si Emil nantangin lu buat turun nanti malem nih"

Alka yang baru selesai menatap kearah gadgetnya itu menoleh kearah Dom, yang juga menatapnya

Ia memberikan benda pipih miliknya tersebut kepada Dom

Lelaki itu meneliti pesan yang baru masuk tersebut dengan malas

"Bilangin, gue terima"

MACARONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang