Keesokan paginya Evelyn dipanggil ke ruang kerja Viscount. Ia diminta menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi sampai istrinya marah besar dan mencambuknya. Evelyn pun menjelaskan semua yang terjadi dengan jujur tentang apa yang telah diperbuat putranya padanya dan bagaimana istrinya mencambuknya tanpa mau mendengarkan penjelasan darinya.
Henry menghela nafas panjang sembari mengusap wajahnya kasar "Maaf atas kelakuan putra dan istriku" sesalnya, ia merasa bersalah pada Evelyn
Evelyn melebarkan matanya, ia tak menyangka kalau Viscount akan mempercayai ucapannya dibanding istrinya sendiri. Ia kira Viscount hari ini memanggilnya untuk menghukumnya.
"Tapi maafkan aku, mulai besok kau tidak bisa lagi bekerja ditempat ini!" ucapnya kemudian, hal itu sukses membuat Evelyn terkejut
"Tuan Viscount saya mohon jangan pecat saya, bukankah anda mempercayai saya?" tanyanya memastikan, bukankah tidak seharusnya ia dipecat atas kesalahan yang tidak ia perbuat
"Aku memang mempercayaimu Evelyn, tapi kalau kau tetap bekerja disini istriku pasti tidak akan tinggal diam" ujarnya dengan raut menyesal
"Saya mohon, biarkan saya tetap bekerja disini. Saya masih butuh uang untuk biaya pengobatan adik saya tuan" mohon Evelyn dengan mata berkaca-kaca
Adik perempuannya, Chloe memiliki penyakit bawaan sejak ia lahir, jantungnya cukup lemah dibanding anak-anak yang lain sehingga Evelyn membutuhkan banyak uang untuk membeli obat demi adiknya.
"Maafkan aku Evelyn. Kau tetap bisa bekerja sebagai pelayan, tapi tidak ditempat ini. Aku akan memberimu surat rekomendasi ke kediaman keluarga lain"
Raut wajah Evelyn yang semula sedih berubah menjadi senyuman "Benarkah? Terimakasih tuan Viscount" ia merasa lega karena ternyata ia masih punya kesempatan bekerja untuk keluarga lain
"Tidak masalah, mungkin hanya ini yang bisa ku lakukan untuk membalas kebaikan ayahmu padaku dulu" ucap Henry dengan senyuman getir
Viscount adalah teman lama ayah Evelyn. Count Lindberg pernah membantu Viscount saat sedang mengalami masa-masa sulit dan sebagai bentuk balas budi, ia mempekerjakan Evelyn di kediamannya sebagai pelayan setelah keluarganya runtuh.
Dirumah ini hanya Henry yang tau kalau Evelyn adalah putri seorang bangsawan yang sudah runtuh. Ia tidak memberi tahu istrinya maupun Noah, anak laki-lakinya.
"Keluarga mana yang akan saya tuju?" tanya Evelyn penasaran
"Kediaman duke Radclieffe, aku dengar mereka membutuhkan beberapa pelayan tambahan untuk dipekerjakan disana"
Senyuman yang semula mengembang di wajah Evelyn perlahan luntur. Bagaimana ia tidak terkejut, Felix Radclieffe yang saat ini menjabat sebagai duke adalah mantan tunangannya. Ya, mereka pernah bertunangan namun itu hanya bertahan selama satu tahun, setelah itu pihak keluarga Radclieffe membatalkannya secara sepihak tanpa memberi penjelasan apapun setelah Felix menjadi kepala keluarga.
"Evelyn" panggil Henry, heran melihat Evelyn tiba-tiba melamun
Evelyn segera tersadar dari lamunannya "I-iya tuan?"
"Apa tidak apa-apa jika kau pindah ke sana?" tanyanya memastikan
"Tidak apa-apa, saya sangat berterima kasih karena anda sudah merekomendasikan saya kesana" ucapnya sambil tersenyum paksa
Evelyn tidak memiliki pilihan lain, ia tidak bisa tetap bekerja di tempat ini lagi. Kediaman Radclieffe menjadi satu-satunya kesempatan yang akan ia ambil karena ia harus tetap bekerja untuk menghidupi adik-adiknya.
"Ini, pakailah uang ini untuk pengobatan adikmu" Henry menyodorkan kantung yang penuh dengan emas
Dahi Evelyn berkerut "Bukankah ini terlalu banyak tuan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-Fiance's Obsession
Historical FictionKehidupan Evelyn yang sempurna berubah setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus menjual harta dan kediamannya untuk membayar hutang keluarga. Setelah kehilangan rumahnya, evelyn dan kedua adiknya tinggal disebuah rumah kecil yang ada di pinggir...