KITA DAN HARI RABU (bab 9)

18 2 0
                                    

HAPPY READING~~~

"menurutku, bulan desember di tahun 2023 memiliki kenangan yang sangat indah"
-echa

9. Memori masa kecil

Hari ini hari Minggu, seperti biasa Ashala di rumah saja tidak pergi kemana pun seperti orang-orang pada umumnya.

Biasanya di hari libur ini, orang-orang memanfaatkan nya untuk pergi refreshing.

Tetapi tidak dengan Ashala, dia menganggap hari Minggu sama saja seperti hari biasanya.

Ashala sedang duduk di depan televisi sekarang. Dia baru saja menyelesaikan semua pekerjaan rumahnya yang biasanya dia kerjakan di hari Minggu.

Menyapu rumah, menyapu halaman, menyetrika seragam yang akan dia kenakan besok, dan masih banyak lagi. Dia sudah menyelesaikan pekerjaan itu semua.

Lagi-lagi setiap hari Minggu Ashala selalu berada sendiri di rumah. Setiap hari Minggu, kedua orang tuanya jarang berada di rumah.

Sementara Fathar adiknya sedang bermain bola di rumah temannya.

Jika kalian bertanya, kenapa Ashala tidak pergi bermain keluar rumah seperti adiknya?

Jawabannya adalah karena dia sulit berinteraksi kepada orang-orang. Atau lebih tepatnya dia tidak tahu ingin bermain dengan siapa.

Dulu, sejak umurnya 5 tahun dia mempunyai teman. Ashala selalu bermain dengan kedua temannya itu.

Mereka bertiga biasanya pergi memancing ikan dari pagi sampai sore hari. Mereka rela pergi ke kebun-kebun orang, dan berjalan melewati semak-semak, tak jarang tubuh mereka di gigit oleh banyak nyamuk.

Mereka juga bermain masak-masakan, seperti membuat kue dari tanah, dan masih banyak lagi.

Terkadang, mereka juga mandi di sungai. Tentu saja dengan awasan kedua orang tua mereka.

Namun, ntah mengapa semakin dewasa, hubungan Ashala dan kedua temannya itu semakin renggang.

Masa-masa itu adalah kenangan terindah yang tidak akan pernah Ashala lupakan. Di masa itu, Ashala selalu tertawa dengan lepas tanpa memikirkan apa pun.

Jika diberi kesempatan, Ashala ingin mengulang waktu, dan kembali ke masa-masa itu.

Ashala tengah melamun di depan televisi. Matanya fokus ke televisi, tetapi pikiran nya melayang ntah kemana.

Dirinya sekarang tengah memikirkan masa kecil nya itu. Dia sangat merindukannya.

Ashala menghembuskan nafasnya dengan kasar. Dia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya.

Kamar yang selalu membuatnya merasa sangat nyaman. Dengan adanya kasur serta bantal dan guling yang selalu menemani hari-harinya.

Kasur, yang menjadi tempat untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.

Bantal, yang selalu basah karena terkena air matanya ketika dia menangis.

Guling, yang senantiasa bisa dia peluk.

Dan juga ada cermin yang selalu menjadi tempat ketika dia bercerita tentang keseharian nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KITA DAN HARI RABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang