Peraturan dalam sekolah memang harus sepantas nya di taati, namun hal itu tak bekerja dengan seorang pemuda yang kini tengah mengendap endap pada lorong yang tengah sepi.
Langkah nya yang pelan serta netra nya yang menerawang, mewanti wanti tak ada orang yang lewat. Tersenyum puas karena berfikir dirinya telah lolos kali ini, namun senyum itu luntur seketika digantikan rasa terkejut saat ada seseorang yang menepuk bahu nya.
"Habis dari mana Frost?"
Frostfire meneguk ludah nya kasar, membalikan pandangan nya dan bertemu dengan wajah datar dari orang yang ia kenali.
Frostfire tertawa kikuk, dirinya tak menyangka akan ketauan lagi walau sudah mengendap endap seperti maling.
"Ga belajar, Supra?" Pertanyaan yang Frostfire lontarkan menghadiahkan pukulan manis dari Supra.
"Apa ga capek buat masalah? Tadi Blaze sekarang kau pula. Kalian ini benar benar.. Ah! Resign aja lah dari OSIS!"
Supra berkata dengan frustasi, dirinya sudah lelah harus mengurusi 2 orang yang hobi nya terlambat dan membolos pelajaran. Apalagi sama sama duta rex*na, memang cocok satu kesatuan.
"Bersihkan WC laki laki yang ada di lantai dua, jangan nambah nambahin kerjaan ku ya Frost."
Kalimat terakhir Supra sebelum pemuda berkacamata itu melenggang pergi meninggalkan Frostfire yang wajah nya dipenuhi oleh kekesalan.
Frostfire memutar mata nya malas, dari pada dirinya membersihkan toilet lebih baik pergi ketempat yang seharus nya, kantin.
Saat berjalan pada lorong sekolah, entah mengapa pikiran Frostfire melayang entah kemana hingga diri nya tak memperhatikan jalan yang tengah ia lewati. Sehingga suatu kejadian yang membawa pikiran nya secara utuh dan sadar ia dengan tak sengaja menubruk seseorang.
"Aduh maaf maaf, aku ga sengaja" Frostfire meminta maaf dengan mimik bersalah nya, membantu seseorang yang tak sengaja ia tabrak tadi.
"Eh iya, tidak mengapa"
Nada formal dan suara yang tak pernah Frostfire dengar selama ini, ia pun menatap lekat wajah pemuda itu. Entah mengapa Frostfire pernah melihat wajah itu sebelumnya, namun tidak mengenali di waktu sekaligus.
Taufan yang ditatap intens pun sedikit gelagapan.
"Anak baru ya?"
"Ah iya, saya baru masuk hari ini" Taufan menjawab, Frostfire tersenyum sumringah.
"Namanya siapa? Anak kelas berapa? Pindahan dari negara mana? Kaya bukan dari sini." Frostfire bertanya lagi dengan sekali ucap, entah mengapa ia merasa tertarik apalagi penampilan Taufan seperti bukan dari negara sini.
"Nama saya Taufan, kelas 10 IPS 3, dari Eropa" Taufan menjawab dengan seadanya, selagi tak menanyai umur, tempat tinggal dan segala privasi ia dapat menjawab semua pertanyaan dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth
FanficPulang? Taufan tak mengerti arti dari kata pulang. Ia hanyalah seorang anak yang kini tengah mencari jati dirinya, yang ia ketahui ia hanya hidup sendirian tanpa orang tua dan saudara. Namun siapa sangka ternyata ia memiliki seorang keluarga, hanya...