"Ya sudah kakak coba kalau gitu". Fahmi langsung menaikkan switer yang Reza pakai dan terlihatlah tetek Reza yang tersengat lebah tadi.Tanda merah bekas hisapan di tetek Reza tadi pagi sudah berubah warna dari warna merah menjadi merah gelap ke unguan.
Setelah Fahmi melihat tetek adiknya dia kepikiran apa mungkin karena sengatan lebah tadi yang membuat Reza jadi demam tinggi apa lagi tadi dia kehujanan.
Namun Fahmi tidak mau memikirkan itu lagi dia langsung menghisap tetek reza tepat di tempat tanda merah itu. Hisapan fahmi tidak sekuat saat membuang racun lebah tadi pagi, fahmi hanya sekedar menghisap takut tetek adiknya jadi tambah sakit karena sekarang teteknya terlihat sedikit bengkak dan memerah.
Niat fahmi sekarang hanya membuat adiknya jadi nyaman agar Reza tidak merasakan sakit dan bisa tidur. Sekarang Fahmi mulai memejamkan matanya dan terus menghisap tetek adiknya seperti bayi yang sedang menyusu pada ibunya dan tanpa Fahmi sadari dia mulai memainkan lidahnya di puting Reza dan menghisapnya.
Saat Fahmi menutup matanya dia lupa kalau yang dia hisap adalah tetek adiknya yang sedang sakit, dia membayangkan hal hal erotis dan menikmatinya.
Sedangkan Reza yang di perlakukan seperti itu jadi merinding, ini rasanya sangat geli seperti sengatan sengatan listrik tegangan kecil yang menjalar ke seluruh tubuh Reza.
Namun Reza menahan rasa gelinya dan tangannya terangkat untuk memegang kepala Fahmi dan mulai meremas rambut Fahmi sedikit menjambaknya menahan rasa aneh yang di timbulkan gerakan mulut Fahmi di teteknya.
"AHHH kakak..."Reza yang tidak betah merasakan geli sekaligus nyaman di teteknya ahirnya mendesah juga.
Fahmi yang mendengar desahan adiknya langsung tersadar bahwa dia sedang mengobati sakit Reza bukan sedang bersenang senang. Lalu Fahmi membuang pikiran pikiran kotornya dan melepas kulumannya.
"Astaghfirullahaladzim astaghfirullahaladzim astaghfirullahal kenapa aku ngebayangin Reza yang aneh aneh". Fahmi yang sadar langsung beristighfar dalam hati merasa berdosa telah berfikir kotor tentang adik yang dia sayangi.
Namun Fahmi tidak menyangkal kalau tetek adiknya rasanya enak banget. Mungkin setelah ini Fahmi tidak pernah bisa merasakan kenikmatan tetek adiknya lagi.
"Kak... Hisapannya Kok di lepas kakak capek ya".
"Kakak nggak capek... Kakak cuma takut kamu tidak nyaman kalau kakak hisap lama lama".
"Kalau kakak tidak capek aku pengen di hisap lagi kak rasa sakitnya sudah hilang sekarang tapi aku ingin rasain nyaman saat kakak hisap".
"Emang apa yang kamu rasakan?"
"Rasanya sangat geli kak tapi setelah gelinya di tahan gelinya berubah jadi enak aku tidak bisa jelasinnya".
"Tapi kalau reza mau akan kakak lakuin".
"Iya... Aku mau di enakin kak".
Sekarang Fahmi kembali mengulum tetek adiknya dan memainkan lidahnya di sana, di gelitik puting Reza dengan lidahnya. Tangan Fahmi menggapai punggung Reza yang telanjang akibat sweaternya di singkap ke atas, tangan Fahmi mengelus punggung telanjang reza dan rasanya jadi bertambah nikmat.
Fahmi sudah kepalang tanggung dia sangat bernafsu pada adiknya. Toh ini bukan paksaan dirinya tapi Reza yang memintanya.
Gelitikan lidah di puting Reza membuat Reza jadi gelinjangan.
"Ahh kak Fahmi enak...".
Sepertinya Reza sudah kecanduan. Reza yakin jika sampai di rumahnya nanti Reza akan minta di gitukan lagi selama dia tidak tahu kalau aktifitas ini aktifitas seksual.
Namun lama kelamaan gelinjangan badan Reza sudah tidak dirasakan Fahmi lagi hanya hembusan nafas ringan yang terdengar. Hal itu membuat Fahmi yakin jika adiknya sudah tertidur lelap.
Fahmi yang tahu adiknya sudah tidur dia langsung melepas kulumannya lalu menurunkan swether yang tadi telah di singkap ke atas. Lalu menyelimutinya agar Reza tidak kedinginan.
Setelah Fahmi memastikan adiknya tertidur Fahmi juga melihat ke arah Alex yang sepertinya juga sudah tidur lelap.
Melihat semuanya sudah aman Fahmi langsung membaringkan badannya sendiri lalu menyelimuti tubuhnya sampai sebatas dada, namun di dalam sana Fahmi mulai menurunkan pakaian bawahnya sebatas paha lalu menggenggam tititnya yang sudah mengeras sejak tadi, Fahmi mulai mengocok perlahan sambil membayangkan aktifitas yang baru saja dia lakukan dengan adiknya. Tidak butuh waktu lama fahmi sudah merasa kegelian di bawah sana, lalu Fahmi mengambil beberapa lembar tisu menaruhnya di sana yang sudah berkedut ingin keluar, hanya beberapa sentuhan saja cairannya sudah keluar.
Fahmi sedikit ngos ngosan sambil menikmati sisa orgasmenya dan setelah itu merapikan lagi bagian bawahnya dan setelah itu melanjutkan tidur memeluk Reza.
***
Sekarang masih jam 3 : 30 pagi tapi Fahmi sudah keluar tenda sambil membawa senter besar sebagai penerangan karena dia akan pergi ke sungai, namun setelah berjalan beberapa langkah keluar dari tenda dia benar benar merasa takut karena hari masih sangat gelap bahkan jangkrikpun sudah berhenti bersuara.
Dia melihat ke sekeliling tenda berharap sudah ada orang yang bangun namun nyatanya tidak ada siapapun dan ahirnya Fahmi memutuskan kembali ke dalam tenda menunggu Alex bangun dari tidurnya karena biasanya Alek juga suka bangun pagi, melihat Alex menggeliat Fahmi langsung memanggil Alex.
"Lex kan sudah bangun??".
"Hmmm iya ada apa...".
"Ayo anterin aku ke sungai ".
"Mau ngapain ini masih malam".
"Aku kebelet dan aku juga mau mandi, Lex ayo Lex buruan sebelum sungainya rame"
"Iya tapi kamu harus janji adik kamu buat aku". Ternyata Alex masih ingat percakapan mereka sebelum tidur tadi.
"Iya tapi sehari saja adik aku kamu pinjem".
"Oke aku setuju"
Alex yang mendengar jawaban Fahmi setuju langsung berdiri dan menyeret tangan Fahmi berjalan menjauh dari tenda.
"Eh kok Lo narik narik aku sih Lex".
"Katanya kamu kebelat... Yuk lah aku anter".
"Sebentar gue ambil peralatan mandi dulu".
"Lah kok malah aku yang di tinggalin di sini sih".
Fahmi kembalilari ke tenda meninggalkan Alex yang juga ketakutan kalau sendirian. Namun cuma hitunga detik Fahmi sudah menenteng peralatan mandi.
"Kamu kok nggak bawa apa apa sih lex".
"Lah buat apa kan aku cuma nganterin aku yang kebelet".
"Ya sekalian mandi Lex biar enak gak usah ngantri".
"Sudah ayo berangkat aku pinjem peralatan mandinya kamu saja".
"Oke deh ayo".
Mereka benar benar berjalan menuju sungai dengan penerangan lampu senter.
***
"Aw dingin banget airnya". Sesampainya di sungai Fahmi lamenyentuh air yang mengalir itu, Fahmi yang menyentuhkan kakinya di air sungai langsung di angkatnya kembali.
"Hayoo tadi siapa yang ngajak mandi malem malem... Terus kenapa sekarang tidak berani nyentuh air".
"He he he... Aku gak nyangka aja kalau airnya sedingin ini, tahu gini aku nggak kemari".
"Terus kalau kamu nggak mandi sekarang nunggu kapan bentar lagi sudah pagi sudah terang dan anak anak segera ke sini".
Sekarang Alex mendekati Fahmi yang di pinggir sungai lalu mendorong Fahmi masuk ke dalam air.
"Eh sialan kok kamu dorong gue sih Lex".
Lalu Fahmi segera menarik alex agar dia ikut tercebur juga ke dalam air. Sekarang mereka berdua benar benar basah sampai ke baju bajunya padahal mereka tidak bawa baju ganti.
KAMU SEDANG MEMBACA
adik tercinta
Teen FictionAda suatu ketika saat Reza tidur di kamar kakaknya Reza terganggu dalam tidurnya, sangat terasa bahwa ranjang yang ditempati sedikit bergoyang, awalnya goyangan itu pelan dan teratur namun semakin lama goyangan itu semakin cepat dan tidak teratur la...