(END) The Beloved New Daughter-In-Law of the Wolf Mansion

89

Akim tidak bisa datang karena terjadi sesuatu. Sebaliknya, koki yang membuat camilan lebih enak akan datang.

Betty menenangkanku. Arsene bertanya sambil melebarkan matanya.

Mengapa Akim tidak datang?

Itu ada sesuatu yang terjadi.

Para pelayan hanya bergumam dan tidak memberi tahu kami dengan benar.

Tapi aku tahu berdasarkan insting.

'Pelakunya pasti Akim.'

Ya, setidaknya harus ada seorang pekerja dapur untuk memberi makan semua orang di mansion Giles dengan serbuk sari.

Para pelayan sepertinya tidak mau bicara lagi, jadi aku tidak repot-repot bertanya.

Setelah waktu jajan, saya mencoba pergi ke taman untuk bermain dengan Arsene.

Tetapi

Arsen? Kemana kamu pergi?"

Untuk Ayah, pergilah dulu.

Jawab Arsene blak-blakan dan masuk ke ruang kerja Kendrick.

Saya tidak terlalu memikirkannya sampai saat itu.

Hingga Arsene meninggalkanku menemui Kendrick selama hampir tiga hari setelah dia kembali ke mansion.

Aku meraih Betty, yang membawakanku jus dan bertanya.

Betty, apakah aku melakukan kesalahan?

"Mustahil! Apa yang membuatmu berpikir seperti itu, Nona?

Kalau tidak, Arsene tidak akan seperti itu.

Dia adalah seorang anak yang mengikutiku kemana-mana sampai mengganggu.

Dia bahkan tidak mengajakku pergi menemui Kendrick, katanya itu penting.

Saya mencoba bertanya pada Kendrick juga.

'Karena Arsene ingin merahasiakannya. Saya minta maaf.'

Hanya jawaban yang sama yang muncul kembali.

Aku bergaul dengan Arsene sepanjang waktu, tetapi karena Arsene selalu menemui Kendrick, aku ditinggalkan sendirian.

Tidak ada yang bisa dilakukan selain bermain dengan Hector atau membaca cerita dongeng bersama Betty.

'Saya bosan!'

Karena Arsene menyukai wujud burungku, haruskah aku memasukkan diriku ke dalam saku Arsene dalam wujud burung?

Lalu mungkin dia akan mengajakku bersamanya saat dia melihat Kendrick.

Saya segera mewujudkan rencana itu.

"Kicauan!"

Setelah bertransformasi menjadi burung kecil, aku memasukkan ke dalam saku Arsene.

Dan-.

"Kicauan?"

Aku mencoba berteriak dengan suara selucu mungkin, tapi Arsene adalah—.

Sekarang, aku harus bicara dengan Ayah. Tunggu disini."

Dengan kata itu, dia menjatuhkanku ke lantai dengan jaketnya dan langsung masuk ke ruang kerja Kendrick.

'Bukankah itu terlalu berlebihan?!'

Jadi saya harus bermain sendiri sepanjang waktu tanpa Arsene.

Jika ada ksatria, aku akan mengunjungi tempat latihan, tapi—.

'Hampir tidak ada satu pun ksatria di mansion.'