Di sebuah tempat yang hanya berisikan mereka berdua. Jaehyun berlutut di hadapan Renjun dengan sebuah kotak cincin di tangannya. Degub jantung Renjun berdetak cepat, bahkan rasa-rasanya di antara keheningan itu, detak jantungnya dapat terdengar jelas.Renjun tak menyangka bahwa hari ini akan tiba. Tak ada sedikit pun terbayang dalam benaknya bahwa Jaehyun akan melamarnya seperti saat ini. Pria yang cenderung lebih banyak diam seperti Jaehyun, merealisasikan janji cinta dan kesetiannya melalui bukti, bukan hanya sekedar kata.
Renjun memilih untuk langsung memeluk tubuh bongsor itu. Membawa tubuh yang semula berlutut itu agar kembali berdiri, lantas menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Jaehyun.
"So, will you marry me?" tanya Jaehyun diakhiri tawa melihat Renjun yang masih diam memeluknya.
Renjun masih diam dan memproses semua ini. Takut bahwa semua ini mungkin hanyalah khayalannya, tapi semua kini terasa terlalu nyata. Dengan malu-malu, Renjun hanya mengangguk sebagai jawaban membuat senyum lebar langsung terpatri di wajah rupawan itu.
Jaehyun ambil cincin di dalam kotak yang tadi ia sodorkan, lantas memasangkannya ke jari manis sang pujaan hati. Jaehyun kecup punggung tangan itu lama seraya menatap dalam sepasang mata yang berkaca-kaca di hadapannya. "Terima kasih, Renjun."
Renjun tersenyum haru memandang jari manisnya yang sudah terpasang cincin. "Seharusnya aku yang berterima kasih," ucapnya lalu menangkup rahang tegas prianya, mempersatukan kedua belah bibir mereka. Ciuman itu terasa begitu lembut dan manis dengan diakhiri sebuah kecupan.
Jaehyun membawa sang kekasih untuk duduk berdampingan menatap pemandangan di sore hari. Semilir angin menerpa rambut Renjun yang menutupi mata, nampak cantik dengan kedua mata berbinar dan pipi yang mulai kembali berisi.
Di hadapan mereka kini sudah ada meja dengan banyak bucket bunga di atasnya. "Untukmu," ucap Jaehyun meraih se-bucket bunga warna-warni dan memberikannya pada Renjun.
"Bunga apa saja ini?" tanya Renjun antusias, pasalnya dalam bucket itu terdapat banyak jenis bunga yang berbeda-beda. Sedangkan bucket bunga lainnya adalah bunga mawar.
Jaehyun terlihat berpikir sejenak. "Ada aster, marigold, carnation, peony dan yang terakhir ada daisy," tunjuknya pada tiap bunga. Jaehyun sudah menghapal nama-nama bunga ini sebelum ia mengajak Renjun pergi ke tempat ini.
"Kau suka?"
"Sangat."
Renjun curi satu kecupan lagi di bibir manis pria itu hingga tawa dari keduanya terdengar.
"Bunga-bunga ini melambangkan kebahagiaan, tanda cinta dan kasih sayang dengan harapan bahwa kau akan selalu bahagia dan dipenuhi dengan kasih sayang seterusnya."
Renjun tersenyum hangat mendengarnya. "Semoga saja begitu," lirihnya.
"Selama kau bersamaku, aku berjanji akan membuatmu bahagia, Renjun." Jaehyun hanya ingin melihat Renjun bahagia sebagaimana mestinya. "Aku harap semesta selalu membahagiakanmu bagaimana pun caranya."
Renjun menggigit bibir bawahnya, tetapi air matanya lebih dulu mengalir. Tidak tahu kenapa suasana tiba-tiba berubah menjadi sendu. Segera ia hapus air matanya dengan cepat.
"Aku suka cincinnya. Terima kasih banyak."
Jaehyun mengangguk. Cincin itu Jaehyun beli sebelum kejadian dimana Renjun menemui pria bajingan itu, alasan mengapa ponselnya saat itu tidak aktif. Jaehyun sengaja mematikan ponselnya agar bisa menyiapkan hari ini dengan maksimal, namun tidak disangka justru harus mendapati kejadian itu akibat mematikan ponselnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us | JaeRen✔️
FanfictionBerawal dari kejadian di sebuah pesta, masalah mulai datang perlahan ke dalam hidupnya. Setiap Renjun berada dalam masalah itu, ia tanpa sengaja akan selalu bertemu dengan Jaehyun, penolongnya. Start : 25/04/23 Finish : 11/02/24 RANK #1 JAEREN 23/12...