Chapter 29 : Never Goodbye

72 6 0
                                    

"Noona!" Suara nyaring dari arah belakang itu membuatku menoleh.

"Ah Jaechan-ah!" seruku riang sambil melambaikan tangan ke arah lelaki berkulit hitam manis itu, "Seungie-ah!" lanjutku ketika melihat sosok jangkung yang mengikuti tepat dibelakang Jaechan.

"Noona, kamu benar-benar akan pergi tanpa pamit, huh?" tanya Jaechan begitu hanya berjarak sepuluh sentieter dariku. Kedua tangannya bertolak di pinggang dengan dagu terangkat, "Noona pikir kami akan membiarkan noona pergi begitu saja?" 

Alih-alih menjawab aku hanya tersenyum memandang Jaechan. Mengamati lekat sikap kekanak-kanakkannya ketika sedang tantrum yang menggemaskan itu. Aku pasti akan merindukan moment melihat Jaechan yang sedang ngambek bagaikan bocah 5 tahun tengah tantrum ini.

"Noona apa kau benar-benar akan meninggalkan kami?" Kali ni Seungie yang bertanya. Suara beratnya terdengar serak seolah menahan tangis. Aku dapat melihat kilauan bening yang mulai mengembang pada pelupuk matanya.

"Kalian ini apa-apaan si?" Aku terkekeh, berusaha mencairkan suasana agar Seungie tidak betul-betul menumpahkan air matanya, "Aku tidak pergi kemana-mana kok. Kalian masih bisa tetap menghubungi ku dan bertemu dengan ku lagi kapan-kapan. Tinggal atur waktu saja saat kalian tour ke US nanti. Eh, bukankah pertengahan tahun ini kalian ada tur dunia ke US?"

"Noona.." Suara Seungie kini mulai bergetar. Seungie, anggota termuda UCT Dreamy itu memang terkenal paling sensitif tentang kehilangan, "Itu.. Itu kan beda.. Aku.. Kami.. tidak bisa.. ssrrrt.." Jeda, suara Seungie yang tengah menyedot cairan hijau yang menetes perlahan dari lubang hidungnya, "bertemu noona setiap saat lagi."

"Seungie ya," Aku mengulum senyum sambil menepuk bahu Seungie, menenangkannya, "Teknologi sekarang sudah canggih. Ada yang namanya video call kan? Kau bisa menghubungi noona kapan saja."

"Ta.. Tapi.." Seunggie terisak sambil kembali membersihkan hidungnya.

"Jika kalian membutuhakan ku, kalian dapat menghubungi ku kapan saja. Janji." Aku mengeluarkan jari kelingking kananku ke arah Seungie, mengajaknya melakukan pinky promise.

Seungie tanpa pikir panjang langsung mengait jari kelingkingku yang bantet dengan jari kelingking kanannya yang super lentik itu. Kini senyuman Suengie kembali mengembang seraya menganggukan kepalanya dengan cepat, pertanda setuju untuk dapat menghubungiku kapan saja.

"Noona, apa kau pergi karena masalah dengan Nana?" tanya Jaechan tiba-tiba tanpa basa-basi. Terlalu sibuk menghibur Suengie, aku sampai lupa kalau Jaechan juga ada disana sedari tadi.

"Jaechan-ah.." Aku terdiam. Hanya mampu menyebut namanya. Mendengar seseorang menyebut nama Nana rasanya terasa aneh bagiku. Rasanya begitu asing, tapi juga begitu dekat. 

 Aku masih tidak percaya sejujurnya sampai saat ini jika pria yang selalu meminjamkan bahunya bagiku untuk bersandar kapan saja, pria yang bisa membuatku kembali tersenyum seakan merasakan hangatnya matahari terbit kembali setelah aku berasa matahari ku terbenam selamanya, pria yang selalu membuatku seolah merasa akan tenggelam dalam kedalaman obisdian legam indah miliknya yang tak berdasar, pria yang memilikki senyuman seindah pelangi itu, adalah pria yang sama yang ternyata mengkhianati ku. Seolah ada sebuah lubang besar tak berujung di dalam hatiku bekas tertikam sebuah pedang kasat mata yang begitu panjang.

Sejak saat itu sejujurnya aku belum pernah bertemu dengan Nana lagi sama sekali. Aku tidak tahu sanggup membayangkan jika akhirnya aku harus bertatap muka dengan pria yang nyaris menjadi pelabuhan sandar sementara hatiku, seandainya, seandainya saja jika, jika mungkin semua tidak seperti ini.

"Hyung.." Seungie menarik lengan Jaechan yang kini tengah menautkan kedua netranya apda netraku.

mari kembali ke cerita kasih tak sampai Yoona dan Nana dengan #np Benson Boone - In the Stars

I Choose You : Moon || KSJ x PJM x NJM [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang