He's Your Brother ...

90 5 0
                                    

Setelah jalan-jalan dengan Bubu, Haechan kembali ke apartemen dan segera membersihkan diri. Ia sedikit heran karena keadaan apartemen sangat sepi.

Dimana kak Mark? Monolognya. Ia melangkahkan kaki kecilnya ke kamar Mark untuk mencari kakaknya itu. Haechan membuka pelan-pelan kamar Mark. Ia melihat Mark tidur tengkurap dengan tenang di kasur nya. 

"Huftt, ku kira dia pergi" lirih Haechan. Ia kemudian menutup kembali pintu kamar Mark dan kembali memasuki kamarnya sebelah.

"Ah, apa aku bersihkan sekarang saja kamar ini eoh? aku malu jika harus terus tidur berdua dengan kak Mark", ujar Haechan sambil menghela nafas panjang.

"Kau tidak suka tidur denganku?", suara serak dan berat mengagetkannya. Tanpa ia sadari Mark sedari tadi mendengar ocehannya sambil bersandar di pintu kamar itu. 

Haechan gugup dan panik, "A-ah, t-tidak. b-bukan begitu. Hanya saja.."

"Apa", tanya Mark.

"Uh, aku malu jika terus tidur dengan kak Mark. Aku takut mengganggu", lirih Haechan. Mark mengangkat alisnya dan tersenyum tipis. 

"Baiklah, besok aku akan membantumu membersihkan kamar ini agar kau dapat menempatinya. Untuk sekarang, kau tidur dikamarku dulu", jelas Mark.

Haechan tersenyum dan mengangguk semangat. Tanpa lama Haechan berlari kecil menuju kamar Mark dan menaruh tas nya, kemudian memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri. 

Setelah membersihkan diri, Haechan keluar dari kamar mandi dengan baju tidurnya dan merebahkan diri di samping Mark. Mark tampak tak terganggu. Haechan memperhatikan Mark yang terlihat sibuk mengetik di smartphonenya. 

"Kenapa? Kau tak bisa tidur?", tanya Mark masih sambil bermain ponsel.

"Ung, aku harus vidcall dengan teman-temanku dulu agar aku bisa tidur", ujar Haechan. 

Mark menolehkan wajah tampannya kearah Haechan, kemudian meetakkan ponselnya pada nakas dan menarik tubuh kecil Haechan kedalam pelukannya. 

Tentu saja Haechan kaget dengan perlakuan Mark tersebut.

Mark mengelus punggung dan kepala Haechan dengan lembut, sambil memejamkan mata.

"Tidurlah", ujar Mark dengan suara beratnya. Haechan menutup matanya dengan cepat.

Ahh, kenapa kak Mark seperti ini? Aku semakin tidak bisa tidur. Monolognya.


30 menit kemudian..

Mark membuka matanya dan menolehkan pandangannya kebawah, ia mendapati Haechan sudah tertidur pulas didekapannya. Ia tersenyum geli melihat wajah tidur Haechan, rambut berantakan, pipi gemuk dan merah samar, dan bibirnya yang terbuka sedikit.

Mark menatap lekat wajah Haechan. Ia mendekatkan wajahnya pada wajah Haechan dan memagut pelan bibir merah Haechan.

Astaga, apa yang kulakukan. Monolog Mark.

Dengan perlahan Mark memperbaiki posisi tidur Haechan, ia menuju dapur untuk meneguk segelas air dingin untuk menjernihkan pikirannya. 

Damn, he's so cute. Tanpa sadar Mark tersenyum mengingat betapa lucunya Haechan.

Mark segera kembali ke kamar dan menaiki ranjang dengan perlahan agar tidak menganggu tidur lelap Haechan. Ia memperbaiki selimut Haechan sambil menatap wajah Haechan sambil tersenyum.

Aku pasti sudah gila, he's your brother Mark. Monolognya, kemudian ia segera memejamkan matanya dan tertidur.




Hey, long time no update ahahaa

Thanks for waiting 

- Enjoy -

28/6/'24

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang