18. upacara

2 0 0
                                    

omaygaat
kalain pada denger ga? karina aespa sama jae wook dating?

huhu sumpaa kaget bangeet...
mana aku pake visual jae wook jadi cast akuu lagii, karena emang se cinta itu sama diaaa!!!

yauda de gapapa:)

happy reading sayang sayangkuu<3
jangan lupa komen yang banyaaak🌻

happy reading sayang sayangkuu<3jangan lupa komen yang banyaaak🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nala berdiri di belakang Rhea, saat ini upacara sedang berlangsung. Amanat dari Papa Kenzo ini lama sekali.

Pak Kepsek itu tampak nyaman mengeluarkan semua yang ada dibenaknya, dan sedikit jokes-jokes yang hanya menurutnya saja lucu. Apakah ia tak melihat semua anak murid seperti cacing kepanasan?

Mata Nala mengelilingi seluruh barisan, sampai kepalanya ikutan tertoleh ke belakang, mencari-cari.

Di manakah dia berada?

Siapa lagi kalau bukan Elgara?

Hingga matanya menangkap lelaki itu berdiri paling belakang, dapat ia lihat lelaki itu sedang mengusap peluh di dahinya. 

Kok aneh ya?
Rasa-rasanya Nala malah merasa ilfeel?

Elgara agak sedikit tidak menawan, tak tau kenapa

Nala merasakan sakit di bagian perutnya saat Rhea menyikutnya.

"Sakit Rhe..."

"Elgara mulu lo" dengus  Rhea "La! coba liat di kiri paling depan"

Nala menoleh pada lelaki yang menjadi pimpinan upaca itu

"Kak Arka ganteng ya La"

Nala memicingkan matanya "engga!"

"Ih, mata lo tuh picek apa begimana dah?"

"Udah ah, diem ih. Panas ini" Nala mengipasi lehernya "Makin panas kalo lo nyerocos aja"

Rhea mendengus dan kembali menatap kepala sekolah kebanggannya.

Nala kaget saat bahunya dipegang oleh Rafa

"Pindah sini!"

"Kenapa?" tanya Nala saat sudah berada dibelakang Rafa

Reno yang tadinya dibelakang Rafa menoleh kaget "apa-apaan ini?"

"Pindah sana Ren!" Rafa mengisyaratkan ke belakang Rhea

"kalo ketahuan gimana?" bisik Nala

Rafa menggeleng "udah sana Ren"

"Isiin top up game gue ya?"

"Iyaa"

Nala menatap Rafa dengan dahi berkerut

"Biar ga panas" terang Rafa dan kembali menghadap depan

Ah iya...

Benar-benar adem di sini.

Dekap HarsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang