If I was

102 8 2
                                    


Seokmin POV

JIKA ITU AKU, AKU AKAN MELAYANI MU SEUMUR HIDUPPKU

aku tahu itu hanya kalimat penghiburan biasa tapi mendengarnya dari orang yang kucinta kepada mantan gebetannya cukup membuatku patah hati total. Bahkan suara mereka berdua tak dapat kudengar hanya aku, perasaanku dan pikiranku.


ah jeonghan hyung menyubit pipi pacarku, mereka terlihat seperti pasangan idaman. untuk apa aku disini? tak ada celah bagiku untuk masuk kedalam hati hyung karna hati nya masih terisi oleh jeonghan hyung. aku hanya mahasiswa sedangkan mereka adalah orang dewasa dimata mereka aku bagaikan anak kecil yang tak mengerti apapun, aku tak sebanding nilai nya dengan jeonghan hyung.......

drtt drtt

lamunanku buyar seketika 

semakin aku mencoba menyelami perasaan dan pikiranku semakin gelap gulita dan mengerikan, aku harus cepat pergi sebelum air mata ku mengalir deras

"em- aku sepertinya harus kembali secepat mungkin hyung, maafkan aku"


aku berlari keluar, bahkan diluar sama dingin nya dengan dalam toko hyung sama-sama tak menyisakan tempat untuk ku singgah. semua ini karna aku 

aku kurang pintar

kurang cantik

kurang baik

bahkan aku bukan omega 

menyesakkan sekali, bersamaan dengan salju pertama membuatku tak bisa bernapas. bulir mataku menghangatkan wajah, sembari melewati lorong pulang. 

"aku tak kuat untuk bertemu shua hyung"

monolog ku membeku dengan bibir yang kaku

.

.

.

.

Jisoo pov

sudah hampir 5 hari seokmin tak berkunjung ke toko dan aku tak bisa menjenguknya karna belom weekend, apakah dia sakit? haruskah ku telpon dia?


tak berpikir panjang akupun menelponya

"halo"

"seokmin-ah apakah kamu sakit?"

"ah- tidak hyung aku hanya sedang sibuk mengurusi bisnis ku"

suaranya serak dan parau apakah dia benar-benar tidak sakit

"aigo.. jangan sampai sakit ya"

"iya"

"a-" Telfon berakhir

APA-APAAN INI KENAPA DIA SANGAT DINGIN TIBA-TIBA, APAKAH AKU MELAKUKAN KESALAHAN SEBELUMNYA? TAK BISA DIBIARKAN AKU AKAN MENDATANGINYA

.

.

.

aku bukan nya membenci salju, bahkan aku lahir akhir desember jadi mana mungkin aku bisa membenci salju hanya saja hidungku terasa beku dengan badai salju tiba-tiba setelah aku sampai di depan apart seokmin sambil menunggu seokmiun pulang.

 dari banyak nya siluet tak satupun milik seokmin, dia sangat tinggi dan menawan seperti matahari yang berada di puncak langit. aku menunggu nyaris 1 jam dan belum kulihat bayangan kekasihku

"ini hampir jam 10 malam kenapa dia belum kembali"

dan tak lama kemudian seokmin muncul dengan langkah kaku terseok-seok

"SEOKMIN-AHH"

lari ku mencoba mendapat pelukan yang biasa ini kudapatkan

" ah- hey hyung"

APA-APAAN JAWABAN ITU DAN KENAPA DIA TAK MAU MEMELUK KU

 * bukti kalo joshua itu uke 👆😋



"em- kau kenapa kesini hyung?"

WAH LIHAT SI BABI INI, APAKAH AKU ORANG ASING MEMANGNYA KENAPA BILA AKU INGIN MELIHAT WAJAH PACARKU

"a-aku merindukan mu" ucapku malu-malu

"ahh begitu" 

RESPON MACAM APA ITU, APAKAH DIA SEDANG DI ERA DEPRESI KENAPA BISA BERUBAH TOTAL DIBANDING 1 MINGGU LALU

"seokmin-" 

HACHOW

kucoba membelai wajahnya tapi seokmin malah bersin -_-

"ayo kita ke rumah mu, biarkan aku merawatmu"

"EH-" seokmin membelalakan matanya imut sekali

"tidak terima penolakan"

.

.

.

lift

aku sedikit gugup karna ini pertama kali nya aku kerumah seokmin, kira-kira seperti apa style seokmin dalam mendekorasi ruangan.

ceklek

"silahkan masuk hyung"

"nee"


woah tak kusangka seokmin suka dengan gaya retro , tapi itu lumayan terlihat sih ketika seokmin memakai jas. terlihat seperti pria mahal....


"maaf hyung dirumahku tidak ada apa-apa"

"tidak papa"

"apakau sudah makan seokmin-ah"

"sudah"

"kalau begitu ayo minum obat, aku membawa obat flu"

.

.

.

aku berbaring di ranjang yang sama dengan seokmin, ntah bagaimana seokmin tak se clingy biasanya maka dari itu aku mencoba untuk...... lebih  banyak kontak fisik.....


"seokmin apakah kau sudah tidur?"

"belum"

"seokmin boleh aku bertanya?"

hening beberapa saat

"nee"

"uhm apakah kau marah padaku atas tindakan ku? jika iya aku menyesal dan minta maaf lalu mari kita berkomunikasi agar tak terulang lagi"

yang sebelumnya seokmin menghadap langit-langit kini berhadapan dengan ku, sangat dekat hingga aku ingin memberinya 1000 ciuman. bibir seokmin sensual sekali tapi hidung nya tetap menjadi bagian favoritku.

"hyung"

"apakah kau masih menyukai jeonghan hyung?"

.

.

.

.

kalau dipikir2 malah kepikiran, kenapa seokmin itu sekalinya nunjukin aura manly nya lebih2 daripada mingyu( JANGAN SERANG AKU MINGYU STAN)

-wokwokwo ԅ(¯﹃¯ԅ)



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daylight -SEOKSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang