Penyesalan

12 6 2
                                    

Mohon maaf, kalau masih banyak kesalahan dalam penggunaan kata, tanda baca, kalimat yang salah, serta typo yang bertebaran dimana-mana..

***

Happy Reading

Di kamar apartemen, Dev sedang uringan- uringan, memaki-maki dirinya sendiri.

"Kenapa ku usir dia! Arghhh ...!!!" teriaknya, memukul-mukul kepalanya dengan tangannya sendiri. "Dan kenapa harus Alex yang menolongnya!!!" teriaknya tak terima.

Ya, ternyata Dev-lah yang telah melihat interaksi Cici dan Alex diparkiran tadi. 

Dev menyesali perbuatannya yang telah mengusir Cici. Dev berusaha mencari-cari Cici tetapi ternyata Dev melihat Cici dengan seorang pria.

Seseorang itu adalah Alex yang tidak lain dan tidak bukan adalah musuh bebuyutan Dev semasa SMA.

Dev benar-benar marah kepada dirinya sendiri, karena tidak becus menjaga muridnya. Seharusnya dia sebagai guru menjaga muridnya dengan baik, bukan malah mengusirnya.

Mungkin saja kalau Alex tak bertemu dengan Cici, Cici sekarang ada bersamanya.

Tapi, ada hubungan apa Cici dengan Alex? Pikirnya.

*****

Di kamar hotel.

"Sayang terima kasih atas semuanya," ucap seorang wanita, sambil terus memeluk seorang pria disampingnya. Keduanya tidak memakai sehelai benang pun ditubuhnya. 

"Iya sama-sama, sayang. Terimakasih juga kamu udah bikin aku p*as malam ini," sahut seorang pria itu. Memeluk erat wanita disampingnya.

"Kamu itu selalu bisa memu*skan aku sayang. Beda sama si Dev, pacar macam apa dia! Tidak ingin meny*ntuhku sama sekali!" ujar wanita itu sedikit kesal, memain-mainkan tangannya diwajah pria itu.

"Tapi ... aku beruntung mempunyai kekasih sepertimu. Kamu selalu memberikanku kep*asan dan tahu apa saja keinginanku," lanjut wanita itu yang masih setia memb*lai wajah pria itu.

"Sayang! Kamu sudah lama tidak memberikan kabar kepadanya, kalau dia curiga, bagaimana?"

"Dia tidak akan curiga sayang. Terlebih dia sangat mencintaiku, dia tidak akan mudah percaya ucapan orang-orang mengenaiku. Papanya sendiri dia tentang!"

"Dan satu lagi. Kamu harus ingat, aku tidak mencintainya, aku ini cuma ingin memoroti hartanya saja," lanjut wanita itu.

"Bagus sayang! Kita akan kaya dengan cara begini. Besok kamu temui dia, minta uang sebanyak mungkin, dan kita akan bersenang-senang dengan uangnya itu!" sahut pria itu.

"Siap sayang! Aku akan merayu dia, dia tidak akan pernah menolak permintaanku!" ucap wanita itu yakin.

Mereka pun tertawa dikamar itu.

***

Perumahan Bumi Raya.

Mobil Alex berhenti tepat didepan gerbang utama perumahan Bumi Raya.

Cici pun turun dari mobil Alex. Alex hanya duduk dimobil, melihat Cici turun.

Ya, Cici meminta Alex agar tetap berada didalam mobil saja, bukan karena apa. Tapi Cici takut timbul fitnah, Cici meminta Alex menghentikan mobilnya disini.

"Mas Alex, terima kasih sudah mau mengantar saya sampai tujuan," ucap Cici tersenyum.

"Sama-sama Ci, sampai bertemu lagi. Saya pergi ya?" pamit Alex tersenyum.

"Iya mas, hati-hati dijalan." Alex hanya mengangguk tanda mengiyakan ucapan Cici.

Mobil Alex pun perlahan pergi meninggalkan Cici ditempat itu.

Cici Permana AtmajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang