"SENOOO!!!!!!!!" teriak (y/n) dari dalam kamarnya membuat Seno yang berada di luar kamar (y/n) tertawa terbahak-bahak.
(y/n) keluar dari kamar dengan wajah menyeramkan, membuat senoo terkejut dan membalik tubuhnya untuk kabur tapi saat akan melangkahkan kakinya untuk berlari. (y/n) menarik kaos yang digunakan Seno lalu membawanya masuk kedalam kamar dan pintunya terkunci otomatis saat pintu tertutup dari dalam maupun dari luar, dan untuk membukanya menggunakan sidik jari jempol menempel pada besi yang sudah disediakan sambil memegang gagang pintu, saat sudah terverifikasi pintu akan terbuka saat pegangannya didorong ke bawah untuk membuka pintu.
(y/n) adalah orang yang paling menjaga privasi yang ada dikamarnya. Hanya Seno dan (y/n) yang bisa membukanya karena sidik jari mereka berdua sudah terdaftar di sistemnya. Bahkan Abang-abang nya pun tidak bisa membukanya, bukan cuma itu, papah dan mamah pun tak bisa membukanya.
"Seno tuh kok nakal banget sih.. Kamar (y/n) berantakan banget kaya kapal pecah, Seno nyari apa emangnya? Masa semua barang ada dilantai? (y/n) ga mau tau, Seno bersihin kamarnya SE-KA-RANG" (y/n) merengek dengan penekanan diakhir kalimat.
"Loh, kok Seno? Kan masih ada mbak ayu buat bersihin kamar (y/n)" Seno melipat kedua tangannya di dada.
"Seno maaaaaaaah, (y/n) kan ga suka kamarnya di masukin sama orang lain, selain Seno" (y/n) merengek kemudian terduduk di pinggir tempat tidur, sambil memanyunkan bibirnya lucu.
Seno yang tau perubahan sikap (y/n) yang merengek-rengek hari ini bukan karena masalah kamarnya yang berantakan tapi sejak kemarin sore pun (y/n) merengek-rengek, seperti membutuhkan butuh seseorang untuk melampiaskan emosinya, dan Seno tau ini. (y/n) dan Seno sudah dekat saat mereka masih didalam kandungan, orangtuanya benar-benar teman baik satu sama lain, membuat Seno dan (y/n) sudah seperti saudara satu sama lain, saling menyayangi, melindungi dan mungkin mereka sudah saling mencintai sejak lama hanya saja mereka tak menyadarinya.
Seno memeluk (y/n) sambil mengusap punggungnya perlahan untuk memberikan ketenangan padanya. Tiba-tiba (y/n) menangis, hal itu membuat ekspresi lembut Seno berubah, Seno mengeraskan rahangnya dan tatapan matanya menajam. Seno paling benci seseorang yang membuat (y/n)-nya menangis.
"Ada yang menyakiti (y/n)?"tanya Seno lembut masih dalam pelukan.
"(y/n) mengangguk Pelan" membuat Seno melepaskan pelukannya dan berjongkok dilantai dihadapan (y/n) membuat (y/n) menunduk dengan wajah sembab dan airmata yang terus mengalir.
"Siapa yang melakukan nya kali ini" dengan tatapan hangatnya Seno berbicara dengan intonasi yang rendah dan lembut.
"Sohee dan temannya" (y/n) menatap Seno dengan mata memerah.
"Bagian mana yang dia lukai?"tanya Seno lembut tetapi tatapannya mulai menegas menandakan bahwa Seno sedang marah.
"Perut (y/n) rasanya sakit" perkataan (y/n) spontan membuat sunoo memegang beberapa bagian perut (y/n) dengan sedikit menekannya dan saat Seno berhasil menekan bagian yang terluka membuat (y/n) memegang tangan Junian yang ada di perutnya dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot
ParanormalOneshoot. Member Enhypen Banyak cerita dalam satu books.. Selamat Membaca