Keduanya menarik kesimpulan bahwa satu-satunya cara untuk bisa ke tempat itu adalah saat mereka berada dalam ambang kematian.
"Tapi aku tidak pernah mendengar tentang ini" ucap Fang Duobing.
"Aku akan mencarinya. Jadi apa yang ia katakan padamu?"
"Aku tidak akan tahu pastinya kapan dan berapa kelopak akan layu"
Di Feisheng terdiam jika benar begitu maka mereka benar-benar berlomba dengan waktu. Tapi dibanding dengan racun yang membutuhkan penawar penyakit bawaan seperti milik Fang Duobing akan sulit untuk ditemukan obatnya kebanyakan jenis pengobatan hanya untuk pemulihan stamina agar gejalanya tidak muncul bukan untuk mengobati.
"Guan-xiong memberiku Ginseng Emas Kunlun"
Ah. Ia tahu benda itu.
"Tapi ia kemudian melarangku meminumnya lagi sebab katanya jantungku tidak akan kuat jika diberi rangsangan kuat lagi."
Fang Duobing melihat wajah kebingungan milik Di Feisheng tak kuasa menahan tawanya.
"Apa yang kau tertawakan?!"
"Pfft-haha kukira aku tidak akan melihat wajah itu lagi darimu. Kau tahu terakhir aku melihatnya saat Li Lianhua menolak untuk menjalani pengobatan" tawanya memudar saat ia menyebut nama Li Lianhua. Ia jadi teringat kejadian tempo hari. Ia beringsut turun dari kasur dan memakai mantelnya.
"Kau mau kemana?" tanya DI Feisheng namun ia tidak menerima jawaban. Akhirnya ia memutuskan untuk mengekori Tuan Muda itu.
Fang Duobing berhenti di kamar tamu dan membukanya.
"Tuan Muda Fang" ucap seorang wanita yang tak lain adalah Qiao Wanmian. Ia melihat wanita itu tengah duduk di jendela lamarnya.
"Bagaimana dengan lukamu?" tanya Fang Duobing.
"Kata Guan-xiong aku sudah jauh lebih baik. Aku mengucapkan banyak terima kasih pada Tuan Muda Fang yang telah menolongku." Ujarnya menunduk dalam.
"Tidak usah dipikirkan"
Qiao Wanmian tersenyum. Ia mengerti mengapa Li Lianhua menolak cintanya dan memilih untuk bersama pemuda ini. Ketulusan dan keberaniannya membuat siapapun berdecak kagum.
"Tapi aku tidak bisa berlama-lama disini. Setelah Sigu Sect dibubarkan aku akan berada dalam pengasingan. Mungkin aku juga akan menjadi biarawan"
"Huh? Bukannya kau akan kembali bersama Li Lianhua?"
Wanita itu tertawa kecil. "Aku tidak bisa memaksakan dirinya menerimaku lagi. Apalagi aku sudah ditolong olehmu."
Fang Duobing tidak percaya dengan apa yang ia dengar, mundur beberapa Langkah hingga dirinya menabrak dada bidang seseorang.
"Xiaobao kau mendengarnya bukan? Aku dan A-Mian tidak ada hubungan apa-apa" ucap Li Lianhua memegang bahu Fang Duobing membiarkannya bersandar padanya.
Qiao Wanmian tersenyum melihatnya kemudian pamit untuk meninggalkan Tianji Hall. Tentu saja ketiganya mengantarnya, Li Lianhua menatap Fang Duobing yang masih melambaikan tangan namun terlihat dalam lamunan.
"Fang Xiaobao" panggilnya menyentuh pelan bahunya.
Fang Duobing yang tersadar kemudian menatapnya. "Li Lianhua...aku-"
Seolah paham apa yang akan diucapkan pemuda itu ia menyela, "Maafkan aku Fang Xiaobao. Maaf karena aku membuatmu salah paham dan menderita." Ucapnya lirih menatap wajah Fang Duobing dengan senyum lemahnya. "Maaf" tangannya terulur menangkup pipi pemuda itu.
Giliran Fang Duobing yang kehilangan kata-kata namun ia menikmati kehangatan yang diberikan oleh tangan Li Lianhua. "Dasar rubah tua" ucapnya yang dibalas oleh tawa Li lianhua.