Kediaman Namikaze
Hari yang ditunggu oleh naruto akhirnya pun tiba. Ya, ini adalah akhir pekan dimana semua kegiatan sekolah diliburkan guna beristirahat dan berkumpul bersama dengan keluarga. Pekan ini sedikit berbeda dengan naruto, karena dia sudah memiliki janji untuk bertemu dengan hinata siang ini, jadi mulai dari bangun tidur dia melakukan kegiatan rutin dengan penuh semangat. Mulai dari merapikan kamar yang sedikit berantakan dan hal lain yang biasa dia lakukan pada akhir pekan.
Seperti sarapan pagi ini, naruto sedikit terburu-buru untuk menghabiskan makanannya. Hal itu sukses membuat orang tuanya merasa heran akan tingkah putra Tunggal mereka. Bahkan senyum tidak pernah luntur dari wajahnya, sungguh hal yang aneh saat dipandang. Pasalnya tidak biasanya putra Tunggal mereka berekspresi seperti saat ini.
"Hei naruto, apa yang membuatmu terus tersenyum seperti itu hah?" tanya kushina memastikan bahwa putrannya baik-baik saja, walau dengan nada sedikit kesal, melihat kelakukan tidak jelas putra semata wayangnya itu.
"ahh tidak apa-apa Bu, aku hanya sedang senang hari ini" jawab naruto dengan terus menampilkan senyum diwajahnya.
"memang apa yang membuatmu senang nak?" tanya minato bergantian, yang ikut penasaran dengan hal tersebut.
"ada deh, ini hanya urusan remaja. Ayah dan ibu tidak perlu tau" ucap naruto sambil terus menyelesaikan makanannya.
"dasar bocah, memang apa kau pikir aku tidak pernah remaja hah?" ucap kusina yang malah makin kesal dengan jawaban yang dikatakan naruto.
Naruto yang dengar ucapan kusina langsung menghilangkan senyum diwajahnya, digantikan dengan wajah bete kepada kushina. Namun tiba-tiba suara ibunya langsung membuat wajahnya seketika memerah saat mendengarnya.
"atau jangan-jangan kau lagi dekat dengan seorang gadis?" tanya kushina merubah wajahnya dengan sebuah senyuman dan binar dimatanya. Ya kushina memang sudah lama menginginkan anak perempuan, tetapi takdir berkata lain. Jadi dia berharap naruto cepat dewasa, menikah dan bisa sesegera mungkin memberikannya cucu yang lucu. Dia juga berharap segera memilik menantu yang cantik dan bisa diajak shoping bersama.
Minato yang melihat istrinya sudah mulai berkhayal akan imajinasinya hanya bisa menggelengkan kepala, begitu juga saat dia melihat naruto yang langsung memerah Ketika ibunya berkata seperti itu. hanya senyum yang terbit diwajah minato.
"naruto, cepat habiskan sarapanmu sebelum dingin" ucap minato menghentikan khayalan kushina dan kegugupan naruto.
"baik yah" jawab naruto, dan mulai menghabiskan makanannya.
"hemm, naruto apa benar kau sedang dekat dengan seorang gadis?" kushina kembali bertanya untuk memastikan, karena kalo memang benar dia akan sangat senang sekali.
"hanya teman, kami baru kenal selama seminggu Bu" jawab naruto sambil terus menghabiskan makanannya.
"apakah dia anak yang baik?" tanya kushina lagi penasaran dengan binar dimatanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When, I Found You
Teen FictionSaat bertemu denganmu, aku ragu kau mampu mencuri hatiku, bahkan untuk mendapat perhatian dariku rasanya tidak mungkin. Tapi ternyata aku salah, kau adalah pemenangnya, kau yang pertama, dari sekian banyak laki-laki hanya kau yang mampu membuatku be...