Mlm gw up sengaja edisi sad bet dihidup gw, moga terhibur ye
Jan lupa vote juga ye
***
🕊️"Bukan orang tua yang menjadi korban
perceraiannya sendiri namun anak adalah korban
dari kesalahan keegoisan orang tuanya,
jangan salahkan mereka yang terlahir namun
salahkan mengapa hubungan itu berakhir"🕊️PRANGGGG......
Vas berukuran besar pecah begitu saja, sudah hampir 1 tahun ini keluarga Arvin tak baik-baik saja, percekcokan terus bergulir seakan tak ada hentinya hingga ia pun menjadi korban emosi kedua orang tuanya.
Seakan bangkit dari ketakutan sang Mama berusaha dengan keras melawan keegoisan Papa dengan cekcok hingga KDRT pun tak dapat dihindari lagi.
Bekas lebam menghiasi wajah Mama yang mulus sungguh miris, sudah 20 tahun ia berusaha menguatkan iman namun ini benar-benar tak bisa ditolerin lagi.
Hingga kata keluar dari bibir mungil itu dengan wajah memerah menahan air mata yang akan keluar menerobos matanya yang indah.
"Udahlah Pah! Kita pisah saja! Kita sudah tidak ada kecocokan buat apa dipertahankan?! Kau selalu saja menyakiti anak daya! Bahkan kau tidak bisa menjaga anak kesayangan kau itu?!"
"Ma- mama~?"lirih Arvin menahan air mata yang kini keluar dengan dada yang begitu nyeri.
"Oke fine, saya tunggu di pengadilan! Saya tidak akan segan-segan untuk menuntut anda dan menyeret anda ke penjara!!"datar papa langsung pergi meninggalkan rumah dengan wajah kesal.
Bibir bergetar menahan kesedihan, ia langsung ambruk melihat suaminya yang kini pergi meninggalkannya. Wanita paruh baya itu menyeka air matanya sambil menatap putranya semata wayangnya dengan tatapan hampa. Mama segera berjalan menuju putranya dan memeluknya dengan erat.
"Vin, kamu jaga diri ya sayang? Mama sama Papa tidak bisa bersama lagi, nanti Mama kalo udah banyak uang Mama pasti akan jemput kamu"ujarnya sambil senyum terpaksa ia langsung membawa koper dan berjalan menuju pintu depan.
"Tapi Ma? Arvin~?"lirih Arvin dengan isakan yang keluar dari bibirnya.
Tangisan itu kini tak dapat terhindari lagi, Arvin sangat sangat ketakutan. Kini keluarga penuh toxic itu hancur berkeping-keping.
"Vin, tolong ngertiin Mama dan Papa sekarang, kamu udah gede udah bisa jaga diri sendiri jangan kayak anak-anak lagi paham!?"teriak Mama.
"Mama itu capek harus menghadapi sifat Papamu itu! Mama capek!? Bertahan sejauh ini saja membuat Mama ingin mati!!"lirihnya sambil pergi meninggalkan putramya.
Arvin hanya terdiam dengan tatapan penuh kekecewaan, air matanya perlahan berjatuhan membasahi pipi Arvin isakan demi isakan terdengar dari bibir kecil itu.
Dadanya benar-benar nyeri merasakan kehancuran didepan matanya. Cowok itu terdiam dengan wajah hampa menyelimuti dirinya.
"Kenapa gak ada yang mau dengerin perkataan Arvin, kenapa!!! Apa arvin gak berhak bahagia seperti yang lain?! Kenapa semua yang Arvin sayang semuanya pergi meninggalkan Arvin begitu saja?! kenapa!!!?"tangis Arvin seketika terduduk lemas badannya panas dingin.
"Kenapa tuhan begitu tidak adil terhadap Arvin? Apa kesalahan Arvin? Arvin... Arvin hanya ingin bersama dengan mereka itu aja"lirih Avin membungkukan badannya dan melingkarkan tangannya menutupi wajahnya yang berantakan.
Pikiran itu seketika berputar, cowok itu segera tersadar dari lamunannya, ia menatap teman-temannya dengan mata memerah menahan kesedihan, tatapan hampa itu seolah menjadi saksi bahwa ia sedang tidak baik-baik saja sekarang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Arvin (Brokenhome)
DiversosHarta tak mampu membayar kebahagiaan, harta juga tak mampu membayar rasa cinta yang tak pernah di tunjukkan. Mungkin orang akan mengira jika harta adalah segalanya, dan menjadi anak orang kaya adalah impian terbesar semua orang. Cowok bleste...