Prolog: Kesempatan yang di inginkan

601 79 37
                                    

Agra POV

    Hai, perkenalkan Namaku Agra Dewandaru. Aku adalah seorang pemuda yang menyukai Pelajaran Sejarah,Bahasa, Ekonomi dan Politik. Saat ini aku berusia 18 tahun dan menempuh pendidikan Di Universitas Gajah Mada Dan berada di Semester 8 dengan prodi Ekonomi Pembangunan . Aku memiliki tubuh ramping dengan tinggi 168 cm, berkulit sawo matang dengan hidung mancung dan wajahku biasa saja tapi aku tak peduli.

(Ilustrasi Agra)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi Agra)


    Aslinya Aku berasal dari Bali, dan harusnya walaupun berkuliah tetap disana. Tapi, ya aku tak punya keluarga dan rumah  yang tetap, sehingga tak ada alasan menetap disana. Aku mencukupi hidupku yang awalnya bekerja serabutan, namun kini aku menjadi guru Magang di SMP Swasta dengan gaji yang lumayan besar sebagai guru IPS.  gajiku  sebesar 8 juta per bulan. Selain itu, aku juga membuka bisnis kerajinan meski masih kecil.

    Dan Ya, sebentar lagi aku akan lulus dari Kuliah selama 2 tahun lamanya. Ini berkat dedikasiku yang besar untuk belajar giat agar bisa merubah nasib Indonesia dengan Kemampuan ku . Dan sedikit cerita, Sejak SD aku sangat suka dengan Sejarah terlebih Sejarah Kerajaan Nusantara terdahulu.

   Hal itu membuat Jiwa Nasionalisme ku Meningkat seiring bertambahnya usia. Tak jarang aku selalu membayangkan diriku yang menjadi Prabu Hayam Wuruk yang merupakan Raja yang menjadikan Majapahit mendapatkan masa keemasan di bantu Mahapatih nya Yakni Gajah Mada.

    Sembari Mengerjakan Skripsi dan memahami materi, aku menuju rooftop apartemen ku dan menikmati Angin malam sembari menyeruput segelas kopi susu dan Juga Biskuit.

"Hahhh malam yang indah sekali. Tak ku sangka, usahaku belajar dengan giat selama ini tidak sia-sia. Dan ini hanya khayalan dan harapanku saja, aku berharap bisa kembali ke masa lalu, dan mempertahankan Kejayaan Majapahit. Mencegah terjadinya perang Bubat, Dan membuat Pola pikir Masyarakat Nusantara menjadi maju" Ucapku dengan lembut sambil memandang langit malam dengan menggelengkan kepala. Tentu saja mana mungkin aku bisa kembali ke masa lalu, Sedangkan waktu itu adalah hal yang mutlak.

Aku pun masuk kembali ke kamar, merapihkan meja belajar, menggosok gigi, mencuci kaki dan siap untuk tidur.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MENJADI PRABU HAYAM WURUKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang