[Raul PoV]
Minggu depan adalah ujian akhir tahun dan setelah itu akan diadakan Turnamen Utama akademi Grunbelt. Para murid tahun ajaran ketiga juga akan kembali untuk melakukan babak kualifikasi setelah murid tahun ajaran pertama dan kedua selesai.
Saat ini, aku sedang menuju kantor Klub Lancer untuk melakukan konfrontasi mengenai anggaran klub mereka yang akan diturunkan mulai tahun depan.
"Senior ... Bagaimana jika mereka tidak terima akan keputusan ini?" tanya Miria yang berjalan di sampingku.
"Itulah tugas kita agar membuat mereka menerima keputusan ini, bukan?" jawabku padanya dengan santai.
Sebenarnya, aku sudah memiliki rencana untuk ini yang akan membuat kebencian mereka terfokus padaku. Jika rencananya berhasil, maka aku dapat membuka skill kedua Profound Codex yang kumiliki yaitu Mirror Force.
"Kau lakukan saja tugasmu untuk menyampaikan laporan Dewan Siswa mengenai klub itu," ucapku padanya. "Aku yang akan mengurus mereka jika hal yang tidak diinginkan terjadi."
Mendengar kata-kataku, Miria hanya mengangguk pasrah.
Tidak lama kemudian, kami telah sampai di ruangan klub Lancer, terlihat beberapa anggota yang tengah bersantai sambil membaca buku tentang sihir maupun bela diri. Sepertinya mereka sedang mempersiapkan diri untuk ujian akhir.
"Ma-maaf mengganggu waktu kalian," kata Miria yang terlihat sedikit gugup. "Kami dari Dewan Siswa ingin berbicara dengan Ketua Klub ini."
Mendengar kata-kata Miria, semua anggota klub Lancer menghentikan aktivitas mereka lalu mengerubungi kami.
Sepertinya, mereka sudah tahu alasan kami datang kemari.
"Ketua Emilia tidak ada di sini, dia sedang melakukan praktek kerja lapangan di luar akademi," jawab salah satu anggota.
"Lalu, ada perlu apa utusan dari Dewan Siswa datang kemari?" tanya anggota lain dengan nada mengintimidasi.
Miria terlihat tambah gugup dipandangi oleh seluruh siswa yang ada di ruangan ini.
Sebenarnya jika Miri mau, dia bisa mengalahkan semua murid yang mengerubunginya ini dengan sihir tanamannya itu. Akan tetapi, karena sikapnya yang sedikit pemalu, dia tidak pernah agresif saat bertarung.
"Ka-kami di sini ingin menyampaikan bahwa anggaran klub kalian akan dipotong mulai tahun depan!"
What the fu*k ... Langsung to the point.
Dengan kemampuan komunikasinya yang seperti ini, kuharap Miria tidak pernah menjadi seorang Diplomat Kekaisaran!
"Apa katamu! Mengapa ini bisa terjadi!? Klub kami baik-baik saja dan tanpa masalah!"
"Benar! Mengapa Dewan Siswa tiba-tiba memotong anggaran kami secara sepihak!?"
"Ini tidak adil!"
Sudah jelas semua anggota klub Lancer akan marah mendengar hal ini. Akan tetapi, semakin mereka terbawa emosi, maka semakin sukses pula rencanaku nanti.
Teruskan, Miria! Seniormu ini bangga padamu!
"Ta-tapi, kami memiliki data bahwa lulusan dari Klub Lancer beberapa tahun ini semakin gagal dalam masuk ke dalam Ordo Ksatria ternama," kata Miria memberikan alasan dari keputusan Dewan Siswa. "Dalam tiga tahun terakhir, hanya 14 lulusan klub Lancer yang masuk ke dalam Ordo Ksatria ternama dari total 129 lulusan."
Lulusan Akademi Grunbelt yang paling banyak masuk Ordo Ksatria ternama di Kekaisaran adalah murid-murid dari klub Swordmaster. Kurasa wajar sekali mengingat gaya bertarung menggunakan sebuah Polearm atau tombak tidaklah populer di negeri ini, sehingga perkembangan teknik bela dirinya juga tidak se-pesat gaya bertarung menggunakan pedang yang lebih populer.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
ФэнтезиGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...