Anya mendekati dewa, dan langsung menatap dewa yang sedang cengengesan melihat Anya.
"Ngapa ketawa?" Tanya Anya judes, sontak membuat dewa diam.
"Engga, lucu aja" jawab dewa dengan tersenyum lebar.
"Mata kau lucu, tadinya mau bikinin jelly coklat kesukaan lu, tapi gak jadi dah" kata Anya sambil merogoh kocek nya untuk mengambil ponsel nya.
"Jangan gitu ngapa Van, jahat Amat sama aku" Sadewa mengeluarkan mata memelas nya, karna dia sedang menginginkan jelly itu.
"Suruh molly noh" jawab Anya sambil menunjuk molly dengan mulut dan mata yang masih fokus ke ponsel.
"Meow meow meowwwwww~"
Yang artinya (bacot gue kucing Lo suruh, enak aja."Meoww meoww meoww"
(Udah Lo ngangeti gue Lo pikir gue punya nyawa berapa 9?"Begitulah kira kira arti meogan si molly, kucing berwarna oranye dan putih yang di padukan dan ada motif seperti obat nyamuk.
Anya dan Sadewa tertawa mendengar ocehan molly bukan karna mereka mengerti, tapi karna molly mengoceh terus.
" Vanya, bikinin dong" rengek Sadewa.
"Jawab dulu, Lo kenapa keluar semalam itu?" Tanya Anya memalingkan wajah nya dari ponsel dan menatap Sadewa.
" Semalem gue cuman nganter Liam Van, sumpah" jawab Sadewa sambil mengangkat jari telunjuk dan tengah nya halayak orang orang berjanji.
"Ngantar kemana?" Pertanyaan itu membuat Sadewa sedikit gugup menjawab nya.
"Kee tongkrongan Van" jawabnya sambil menunduk.
"Sekarang jawab, Lo nganter apa sekalian nimbrung terus akhirnya Lo pulang malem?" Tanya Anya tak melepaskan tatapan nya dari Sadewa.
"Lo udah sumpah sumpah, Lo pikir ga dosa apa?" Peringat Anya.
"Maaf vanya" dua kata yang keluar dari mulut Sadewa membuat Vanya beranjak dari kasur dan duduk di kursi gaming milik Sadewa, dengan posisi kursi membelakangi Sadewa
" Yaudah deh ga ada guna aku marah kayanya, kaki Lo gimana?" Jawab nya lalu memutar kursi itu 180° yang artinya kini menghadap ke Sadewa yang sedang terbaring di atas kasur.
"Lumayan sakit tapi bisa jalan kok" jawab Sadewa menatap Anya dengan tatapan yang teduh.
For your information: kenapa Anvaya di panggil Vanya sama dewa, karna menurut nya nama avnanya itu susah. jadi dulu waktu kecil pas mereka saling ngenalin nama spontan Sadewa manggil Anvaya itu Vanya.
dan kenapa Sadewa manggil aku-kamu sedangkan Anya lo-gue. Karna Sadewa hidup di keluarga yang bisa di bilang penuh tatakrama, bukan berarti keluarga Anya ga punya tatakrama, tapi di keluarga Sadewa itu Lo-gue atau kau adalah panggilan yang kasar, dan bisa memancing amarah ibunda nya tercinta."Makasih , udah datang buat ngurus aku sampai malam, maaf bikin kamu kecewa" lanjut Sadewa dengan sedikit menurunkan bibir nya kebawah.
"Gapapa" jawab Anya tersenyum.
Anya menghampiri speaker yang terletak di sebuah rak tingkat 3 yang isinya adalah buku buku. Bentuk speaker itu halayak radio pada zaman dahulu, namun itu hanyalah speaker bluetooth biasa.
Anya menghubungkan speaker nya itu dengan bluetooth di hp nya, lalu memutar musik "Sorai by Nadin amizah"
Anya memandangi jendela kamar Sadewa dimana view nya langsung ke sebuah sawah, dan penampakan gunung. sambil tersenyum Anya mengucap suatu kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
want to be a butterfly
Novela Juvenilhanya fiksi belaka, semua cerita di sini berdasarkan imajinasi dan tak ada kaitan nya dengan dunia nyata. tolong bijak dalam membaca