Peringatan!

10.2K 418 15
                                    

ゑ⎛⎝ ﷽ ⎠⎞ゑ

Happy Reading

*

*

*

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Keluarkan saja dia dari pesantren!"

Degh!

Ustadzah Naila tersentak kaget ketika mendengar keputusan dari Gus Zhafi. Ia langsung menatap ke arah Gus Zhafi seraya menggelengkan kepalanya dengan cepat.

Ustadzah Naila segera bangkit dari duduknya. Ia menghampiri Gus Zhafi seraya bersimpuh di bawah Gus Zhafi, sehingga membuat Gus Zhafi spontan menggeserkan duduknya.

"Tidak Gus. Saya tidak mau keluar dari pesantren ini. Tolong kasih saya kesempatan sekali lagi Gus," mohon Ustadzah Naila dengan air mata yang terus mengalir.

"Tolong jangan keluarkan saya dari sini Gus, saya janji, saya akan berubah," ujar Usatdzah Naila disela-sela isak tangisnya.

Gus Zhafi menolehkan Pandangannya pada Ustadzah Naila sejenak," Bagunlah! Jika ingin bersimpuh, jangan bersimpuh kepada saya. Tetapi bersimpuhlah kepada Allah, untuk minta ampunan atas apa yang kamu lakukan." Tegas Gus Zhafi.

Perlahan-lahan. Ustadzah Naila bangkit, dari tempat di mana ia bersimpuh sedari tadi.

"Duduklah kembali ke tempatmu!" Perintah Kiai Fatih.

Ustadzah Naila menuruti perkataan Kiai Fatih. Ia kembali duduk di tempatnya semula.

"Saya tau kalau perbuatan anda ini masih ada sangkut pautnya dengan istri saya."

Kiai Fatih dan Bu nyai Hilwa mengernyitkan dahinya bingung. Beliau berdua tidak mengerti ucapan sang putra yang tiba-tiba menyangkutkan masalah ini dengan putrinya.

"Apa maksud kamu Zhafi? Kenapa kamu membawa-bawa nama Khanza ke dalam masalah ini," protes Bu nyai Hilwa.

"Maaf Ummi. Semua masalah ini memang ada sangkut pautnya dengan istriku," balas Gus Zhafi.

Bu nyai Hilwa hendak membuka suaranya kembali, namun Kiai Fatih langsung menahan lengannya. "Jangan. Biarkan Zhafi berbicara dengan Ustadzah Naila terlebih dahulu."

Bu nyai Hilwa mengurungkan niatnya untuk bertanya kembali kepada putranya.

"Apa alasan anda terus menerus mengusik istri saya?! Apakah istri saya mempunyai salah kepada anda? Kalau memang iya, maka katakanlah! Saya akan meluruskan semua itu."

Bersamamu hingga ke syurga (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang