I'm back😙
selamat berbuka puasa semuaa🤍
hppy reading yaa🌻
Nala dan Rafa kini sudah berada di cafe dekat rumah sakit Tante Ela. Rafa menangkap Mamanya yang tengah terduduk di sudut ruangan. Dia menghentikan langkahnya.
"Kok lo ga bilang ada Mama?"
Nala menoleh pada Rafa "hei tenang. Dia nyokap lo. Bukan orang asing"
"Sekarang banget?" tanya El
Nala mengangguk "langkah yang paling pertama itu keberanian."
Rafa menarik nafasnya "ya tapi ga mendadak gini Nala"
Nala menekuk ke bawah bibirnya "ayo lah Raf, masa cupu gini si?"
Rafa mengangguk-angguk an kepalanya
"Kalo lu udah siap, langkah kedua lo harus hangatin suasana. Lo bisa tu nyeritain keseharian lo di kelas"
"A day in my life?"
Nala melotot kecil, ni anak bisa-bisa nya bercanda...
"Ya bukan lah" Nala menggeleng heran "Nyeritain Reno yang konyol lah atau apa lah itu?"
"Okei..."
"Saran gue, jangan langsung minta maaf"
"Kenapa?"
"Menurut gue itu agak merusak momen aja" Nala menaikkan bahunya "buat suasana hati Tante Ela seneng dulu"
"Dengan?"
"Perhatian!" Nala memainkan telunjuknya "Lo kan orangnya perhatian. Lakuin aja yang biasa lo lakuin ke gue"
Rafa menekuk dahinya.
"Bilang jangan begadang lah, apalah, terserah lo pokoknya"
Rafa memegang bahu Nala "lo ga nemenin gue?"
"Gue temeni Raf"
"Oke..."
Mereka berdua berjalan mendekati Tante Ela.
"Udah lama ya Tan?"
"Engga kok" Tante sedikit menatap Rafa "Nala mau cerita apa?"
Tadi Nala menelpon Tante Ela sekedar ingin konsultasi katanya, padahl ingin mempertemukan Mama dan anak itu yang ingin meminta maaf.
"Tentang temen Nala, Tan"
Tante mengangguk "Kita pesen minum dulu kali ya? Atau mau makan?"
"Engga usah Tan, minum aja"
Mereka memanggil waiters memesan minum mereka.
Keadaan saat ini benar-benar canggung. Sungguh Nala tak pernah menyukai keadaan seperti ini.
"Kenapa Nala?" tanya Tante
Nala benar-benar stuck, gatau harus membicarakan apa. Alhasil jadilah dia ngalor ngidul ke mana-mana.
"Menurut Tante, cara dekat dengan Ibu gimana?"
Rafa menatap Nala dengan tatapan selidik.
Nala menggeleng seakan 'ini bukan tentang elo kok'
"Kenapa kok Nala nanya begitu?"
"Temen Nala ada yang nanya Tante. Nala ga bisa kasi solusi karena Nala kan ga punya Mama"
"Perempuan atau laki-laki?"
"Perempuan Tante"
Tante mengangguk "Aah, mungkin bisa dengan membantu Ibunya memasak mungkin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dekap Harsa
Teen FictionSetiap hati pernah berlabuh. Nala pun begitu. Tanpa berlari, sebenarnya Nala mengejar. dan tanpa pengulangan, sebenarnya dia juga mengerti untuk berhenti. Namun tetap saja, tak ada batas yang ia tetapkan. Untuk apa batas harus ditetapkan? Karena Nal...