6. Pagi yang Menyenangkan 🔞

3.1K 89 13
                                    

06.00 am

Sinar mentari pagi merasuk ke dalam melalui jendela kecil yang ada di kamar milik Gita. Sang empu pemilik kamar tersebut sedang terlelap sampai sinar matahari tersebut menerpa wajahnya membuatnya melenguh kecil dan membangunkan kesadarannya.

Ia ingat hari ini adalah hari keberangkatannya ke jepang untuk syuting MV terbarunya.

Matanya mengerjap-ngerjap menyesuaikan cahaya yang masuk. Perlahan penglihatannya kembali. Entah kenapa ia dapat melihat wajah kapten grup idolnya sedang mendangnya sambil berbaring bersamanya di kasur.

Wajahnya begitu cantik, apalagi senyumannya yang disertai dua lesung pipi membuatnya sangat pantas mendapatkan julukan 'sempurna'.

"Masih pagi udah ngehalu wajah Ci Shani disini." Gumamnya pelan.

"Ngga halu kok. Ini emang Cici."

Otaknya memproses lambat saat ia mendengar balasan dari sosok di sebelahnya. Sontak Gita terkejut dan langsung memundurkan dirinya. Ia duduk sampai punggungnya menempel tembok.

Ia sungguh terkejut, apalagi saat ini Gita dapat melihat kalo dirinya dan Shani sedang tanpa busana. Iya, mereka berdua TELANJANG!

"Pagi Gita. Ngga usah kaget gitu kali." Sapa Shani tersenyum manis ke arahnya.

"C-cici kok ada disini? T-terus kok ngga pake baju?"

"Eh? Kamu ngga inget apa yang terjadi semalam?" Gita menatapnya dengan bingung.

"Padahal kamu udah memeperkosa Cici lo semalem." Lanjut Shani.

Gita memegang kepalanya yang sedikit pusing. Beberapa detik kemudian ia ingat kejadian tadi malam. Ia ingat dimana dirinya memaksakan untuk minum alkohol karena tidak mau dibilang lemah. Ia ingat saat Shani mengantarnya ke kamar dan ia juga ingat saat ia memaksa Shani untuk berhubungan badan.

"C-ci, m-maafin aku ci. A-aku khilaf." Ucapnya dengan sedih. Ia benar-benar menyesal tentang apa yang terjadi.

"Hmm..  Gapapa kok. Malahan cici seneng tau."

"Hah?" Gita menatap Shani dengan bingung.

"Iya, Cici seneng bisa ngerasain ini." Ucap Shani.

Tangan Shani saat ini merayap ke dalam selimut mereka. Dapat Gita rasakan tangan Shani tengah menggenggam rudal miliknya yang tengah keras di pagi hari.

"Eungghhh~" Gita melenguh keenakan.

"C-ci, jangan dipegang."

"Hmm... Kenapa? Udah keras gini lo. Lagian kamu kok ngga pernah bilang kalo punya ini?" Tanya Shani sambil meremas-remas rudal milik Gita.

"Y-yah, masa aku bilang-bilang. Kan ini aneh ci. Aku perempuan tapi punya ginian."

"Euungghh~ Ci Shani~ Jangan dikocok."

"Kenapa? Ngga enak?"

"J-justru karena enak. N-nanti kalo keluar gimana?"

"Ya, tinggal dikeluarin dong Gita."

"Eunggh~"

"Enak?"

"E-enak ci."

"Hmm... Terus yang tau kalo kamu punya ini siapa aja?" Tanya Shani. Tangannya tidak berhenti mengocok rudal milik Gita.

"Orang tau aku- aduhh ci, kenapa diremes?"

"Lagian kamu ditanya serius malah bercanda jawabnya."

"Aku juga serius ci. Kan orang tua aku emang tau."

Forbidden Stain 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang