Kelurga Bae dan ketiga asistennya kini tengah berlibur di pulau Jeju. Seperti rencana Seulgi dan kedua adiknya, ia tak akan menyekap eomma dan saudaranya namun mereka akan tetap menghubungi appa-nya untuk mempersatukan mereka kembali
Mereka semua merasakan kehangatan walaupun mereka semua belum mengetahui kebenarannya. Jiah dan ketiga anaknya tidak sama sekali membedakan asisten mereka. Mereka malah memperlakukannya seperti keluarga
"Lisa bantu eonnie menyiapkan tomahawk-nya ya ini sudah matang" Jennie
"Iya eon" Lisa
"Kenapa melamun, ini soda tidak ada soju disini beruangkuuu~" Irene mencubit pipi Seulgi yang saat itu memang melamun
"Ish eon siapa juga yang ingin soju" Seulgi
"Hey sudah2 kalian ini, ayo makan semuanya sudah siap" ucap Jiah lembut membuat keenam gadis itu berkumpul dan mulai makan
"hhhh~ andai kita masih bersama pasti akan sebahagia ini" batin Jiah melihat keenam gadis itu makan dan bercanda disela makannya
setelah acara makan malam selesai kini semuanya tengah berkumpul mengelilingi api unggun, berbagi cerita
"hmm maaf tapi apa kalian rindu eomma kalian?" Jiah
"Ya eomma aku merindukanmu" Rose yang langsung memeluk Jiah yang berada disampingnya
"Y-ya Rose tak apa, aku eomma-mu juga" ucap Jiah kaget karena Rose langsung memeluk dia
"Aku merindukan kalian juga eonnie" lanjut Rose melihat Irene, Jennie dan Jisoo
"kita selalu bersama kenapa harus rindu Rose" Jisoo yang memeluk Rose juga
"No Rose, Chaeyoung" Rose
"C-chaeyoung?" Irene
"Ya Kim Chaeyoung putri kelima Kim Rae dan Bae Jiah" Rose
Jiah seketika meneteskan airmatanya mendengar penuturan Rose. Ia masih tidak percaya dengan apa yang Rose bilang
"D-dan kalian?" Jennie
"Kim Seulgi dan ini kembaran Rose, Kim Lalice" Seulgi
"K-kalian--" Irene
Jiah langsung menangis haru dan merentangkan tangannya dan pelukan itu disambut oleh Seulgi, Rose dan Lisa. Jiah lanjut menciumi pucuk kepala ketiga gadis itu secara bergantian
Irene, Jennie dan Jisoo pun tersenyum dan menangis haru. Mereka bergabung dalam pelukan
"Kenapa kalian tidak bilang sejak awal? Lalu bagaimana kabar appa?" Jiah
Dddoorrrr!!
Suara tembakan diudara terdengar membuat semua menegang. Seulgi, Rose dan Lisa langsung berdiri tegap karena mereka tau siapa yang datang
Tiba2 Rae dan sejumlah anak buahnya memasuki villa dan menyekap Jiah dan ketiga anaknya
"Hahahaha kerja bagus sayang! Kalian mengumpulkan mereka disini jadi kita dengan mudah membunuhnya" Rae
"R-rae?" Jiah
"Iya sayang? Kau kaget?! Perlu kalian tau ketiga anak kesayanganku ini memang berniat memasuki kehidupan kalian, bukan untuk kembali menjadi keluarga tapi untuk membalas dendam" Rae
"K-kalian?" Irene menatap Seulgi, Rose dan Lisa yang tertunduk
"M-maaf eonnie" gumam Lisa
"Ada pesan terkahir?" lanjut Rae sambil menyodorkan pistol tepat dikepala Jiah
"Noo! Appa? kau appa? kenapa tega sekali?" Jennie dengan berderai airmata
"Jangan memanggilku appa kau anak sialan!" Rae lalu menampar keras pipi Jennie
Seulgi yang melihat itu langsung memukul wajah Rae dengan keras hingga Rae tersungkur
"Jangan menyakiti eomma dan adikku juga eonnie-ku hanya karena kesalahpahamanmu appa, aku sudah menjelaskannya sejak kemarin!" Seulgi yang tidak bisa menahan amarahnya setelah tau dendam appanya hanya salah paham namun appanya tetap ingin menyakiti mereka
Rae hanya bersmirk jahat dan berdiri. Tanpa disangka dia menarik Rose hingga jatuh tersungkur dan menginjak punggungnya hingga tertahan lalu menyodorkan pistol kearah kepala Rose
"No!!" Seulgi
"Bunuh eomma-mu atau kutembak kepala si buruk ini!" Rae
"Kenapa kau tega sekali Rae dia anakmu!" Jiah
"Diam kau! Anak ini membawa kebencianmu! Setiap kali aku melihat mereka mengingatkanku pada pengkhianatanmu" ucap Rae sambil terus menginjak punggung Rose membuat Rose meringis
"Aku tidak pernah mengkhianatimu! Appa membawaku dan aku tidak pernah berhubungan dengan orang lain!" Jiah
"Kau dan keluargamu sama2 jalang dan pembohong!" Rae
"CUKUP! appa kenapa kau buruk sekali! Jangan pernah kau hina eomma dan keluargaku dan lepaskan adikku!" Irene
"Diam kau kau jalang! Seulgi bunuh Jiah atau kutembak siburuk ini!" Rae menyodorkan pistol kearah kepala Rose dan tangan satunya kearah Irene
"Kau gila appa! aarrgghhh" Rose dan langsung meringis kala kaki Rae terus menekan punggung Rose
"Seulgi... Seulgi sayang lakukanlah sayang eomma tak apa" Jiah yang pasrah dan tidak tega melihat Rose yang disiksa dan akan dibunuh
"Noo eomma!" Jennie/Jisoo yang menangis histeris
"Tidak eomma, Seulgi tidak akan melakukannya" Seulgi tertunduk menahan tangis
"Dan kau akan membiarkan adikmu terbunuh? Eomma sudah hidup cukup lama Seulgi lakukanlah ini perintah!" Jiah
"Eomma tidak seharusnya mengorbankan diri pasti ada cara lain" Irene
"Irene berjanjilah kau akan menjaga adik2mu dan kalian harus tetap bersama dan berhubungan baik! Ini perintah!" Jiah
Irene yang mendengar itu hanya menangis menggeleng. "Eomma tidak perlu eomma, biar saja jika eomma mati laki2 bejat ini akan tetap membunuh kita semua! Arrggghhhh" teriak Rose
"Diam kau! Seulgi kau lama sekali cepatlah!" Rae
"M-maafkan aku eomma" Seulgi
Dooorrrrrr!
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Still My Sister
Science FictionHaruskah mengikuti dendam atau mempertahankan hubungan keluarga?