20 pijitan nikmat Fahmi

2K 47 0
                                    


Setelah rumah pohonnya terlihat Reza langsung berlari ke sana dan naik ke rumah pohon.

Reza merasa sangat senang karena udaranya yang sejuk dan pemandangannya indah.

"Kak ayo buruan kita naik ke atas rumah pohon pemandangannya bagus banget kalau di lihat dari sini".

"Iya tunggu sebentar bawaan kakak berat nih".

Alex mulai menaiki tangga perlahan dengan membawa tas yang berisi air mineral dan makanan. Menyusul Reza yang sudah ada di atas.

Setelah sampai di atas Alex langsung mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan langsung di buka dan ternyata itu isi nasi dengan lauk pauknya.

"Reza ayo makan sudah waktunya sarapan kita".

Entah dapat dari mana nasi bungkus itu berasal karena Alex tidak mampir ke tempat makan atau warung warung manapun, tiba tiba saja membawa satu porsi besar nasi bungkus.

"Sendoknya mana kak?".

Alex terlihat sedang sibuk mengaduk aduk isi tasnya mencari sendok yang di maksud Reza.

"Kayaknya penjual nasi tadi nggak ngasih sendok deh, nggak ada sendok di dalam tas kakak".

"Yaah gimana dong cara makannya".

"Sudah kamu diam saja biar kak Alex yang nyuapin kamu haaak buka mulutnya"

Satu suapan dari tangan Alex sudah masuk dalam mulut Reza.

"Emmmh kok enak kak... Makanan apa ini".

"Nasi campur... Enakkan?. Jadi jangan menilai makanan dari bungkusnya saja.  kadang meski bungkusnya sederhana rasanya enak banget seperti makanan ini".

"Perasaan tadi kakak tidak mampir ke mana mana deh, kok bisa dapat nasi bungkus".

"Kakak memang tidak mampir ke mana mana, tapi supir kakak yang belikan untuk kakak buat makan pagi, berhubung kita jalan jalan ya sudah kakak makan sama kamu saja"

"Kak Alex itu mirip banget sama kak Fahmi, baik... Banget sama aku, sedangkan aku tidak bisa bales  apa apa".

Reza jadi menunduk dan berwajah murung mengingat dirinya seperti tidak berguna di hadapan Fahmi dan Alex.

"Itu sudah kewajiban kakak untuk baik sama kamu, jagain kamu, Kalau kamu sih masih kecil nggak usah mikir yang aneh aneh yang penting kamu belajar yang rajin biar orang tua kamu bangga".

Mereka berdua bicara sambil makan sampai nasinya benar benar habis.

"Kakak sudah kenyang nih kamu sudah kenyang belum, kalau masi belum kakak masih nyimpan makakan di tas".

"Aku juga sudah kenyang kak... Habis ini kita kemana lagi?".

"Kita langsung pulang saja ya kakak capek ingin istirahat".

"Ya sudah sebenarnya aku juga lagi capek kak".

Tapi sebelum mereka pulang Reza masih sibuk Selfi Selfi pakai HPnya Alex karena Reza tidak di perbolehkan membawa HP oleh panitia.

"Kak Alex ayo ikut Selfi juga".

Entah sudah berapa kali jepretan sampai Alex merasa capek nurutin Reza yang tidak selesai selesai selfinya.

"Ayo Reza sudah banyak banget foto kamu".

"He he he ini kak hpnya aku kembali in, nanti jangan lupa kirim ke aku ya kak...".

"Iya tenang saja... Ayo cepat naik".

Sekarang Alex dan Reza sudah melaju di atas motor, menembus hutan hutan di area jelajah kemarin menuju kota tempat Reza tinggal.

Setelah dua jam perjalanan ahirnya Alex sampai juga di rumah Reza dan Alex langsung berpamitan pulang meskipun Reza memaksanya untuk mampir, karena Alex ingin cepat cepat sampai rumahnya dan tidur.

***

Setelah urusan di kampus selesai Fahmi langsung bergegas pulang ke rumahnya dan langsung mandi sebelum tidur agar badannya jadi fresh dan rileks setelah melakukan aktivitas melelahkan selama 3 hari berturut turut.

"Ahhh seger banget rasanya mandi di sini"

sekarang Fahmi bisa mandi berlama lama tidak seperti waktu di tempat jelajah kemarin yang hanya asal nyemplung langsung beres.

Setelah ritual mandinya selasai Fahmi langsung mengambil handuk putih yang sudah dia siapkan di gantungan, untuk menutup area bawahnya.

Saat sudah selesai Fahmi langsung keluar.

Dan alangkah kagetnya Fahmi saat melihat adiknya yang tergeletak di kasur seperti orang sekarat.

"Reza kenapa kamu di sini dan tidak langsung mandi?".

Reza yang kecapek an langsung telentang di ranjang kakaknya yang empuk ini.

"Kak... Aku capek banget ingin tidur di kamar kakak...".

"Boleh tapi kamu harus mandi dulu kakak tidak mau kamar kakak jadi bau keringat".

"Tapi kak... Aku sudah tidak kuat... Aku capek banget".

Ayo mandi dulu kakak bantuin deh biar lebih cepat, habis itu kamu kakak pijitin biar tidak capek lagi.

Reza yang mendengar kakaknya akan bantuin dia mandi, dia langsung ngacir ke dalam kamar mandi takut di mandikan beneran sama Fahmi.

Reza kan malu kalau di mandi in karena dia sekarang sudah dewasa katanya.

Sekarang Fahmi masih sibuk memilih baju untuk Reza pakai sehabis mandi ini. Dan tiba tiba Reza langsung keluar dari kamar mandi padahal Fahmi belum selesai milihnya.

"Reza cepet banget kamu mandi?".

"Ngapain lama lama kak.. aku capek ingin cepat tidur. Katanya tadi kakak mau pijitin aku? Sekarang dong kak pijitnya...".

"Ya sudah ayo kalau gitu".

"Tengkurap apa terlentang kak?".

"Kamu yang capek apanya.. kalau capeknya di punggung ya kamu tengkurap".

"Semuanya kak... Badan aku capek semua".

"Ya sudah tengkurap saja".

Mendengar perintah Fahmi yang menyuruhnya tengkurap Reza langsung memposisikan tubuhnya tengkurap di kasur.

Dan Fahmi juga ikutan naik ke atas kasur sebelahnya Reza.

Reza yang tidak menggunakan baju hanya handuk yang tersampir di pinggangnya memudahkan Fahmi untuk memijit punggungnya.

Fahmi mulai memijit dari punggung Reza. Di pijitnya punggung itu pelan pelan dan Fahmi dapat merasakan kelembutan kulit Reza. Punggungnya benar benar putih dan mulus tidak ada celah sama sekali.

"Ahhh pijitan kakak enak banget...".

Reza mendesah saat Fahmi memijit dan sedikit mengelus punggungnya, rasanya benar benar geli saat pinggangnya di sentuh tapi reza masih menikmatinya.

Fahmi yang mendengar Reza mendesah membuat dirinya ingin menyentuh lebih dari ini di tubuh Reza.

Fahmi mulai menurunkan pijitannya, sekarang Fahmi sedang memijat paha mulus adiknya ini.

Reza yang merasakan ke enakan diam saja saat Fahmi mulai membuka handuk satu satunya barang yang menutupi tubuhnya.

Dan sekarang Fahmi dapat melihat tubuh indah yang selama ini dia bayangkan terpampang jelas di hadapan matanya.

Sampai sampai Fahmi tidak berkedip menikmati tubuh seksi adiknya.

Sekarang Fahmi memberanikan diri untuk menyentuh paha dalam Reza dia akan terus pura pura memberi pijatan yang enak.

"AHHH kak Fahmi geli banget" Reza mulai mendesah dan kelonjatan menahan geli di pahanya yang di pijit oleh Fahmi.

"Tahan Reza kalau kamu ingin enak".

Fahmi tambah mengelus elus paha Reza dan sesekali menyentuh titit Reza.

adik tercinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang