Bab 2 - Kacamata Robot

67 12 0
                                    

Hari ini, merupakan hari di mana Jazz Romario akan menggelar konser solonya di sebuah venue yang terletak di daerah Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.

Seperti janjinya kemarin, Valerie akan mengenakan atribut kacamata glow in the dark-nya, agar Jazz, dapat melihat ke arah dirinya.

Salah satu impian Valerie adalah, ia ingin satu kali saja dilihat oleh Jazz, sang pujaan hatinya.

Valerie berjalan ke venue seorang diri. Benar, seperti biasanya ia selalu berjalan sendirian. Sambil menikmati hiruk pikuk Kota Jakarta di sore hari. Kebetulan letak venue itu, tak jauh dari kantornya.

Langit sore begitu cerah. Sinar matahari yang merona, memeluk awan-awan keemasan. Seolah-olah alam sedang menari dengan warna-warna hangat, menciptakan pemandangan yang menenangkan dan memikat hati.

Sama seperti suasana Valerie hari ini, hati dan pikirannya dipenuhi antusiasme yang tak terkendali. Ia sungguh menantikan pertunjukkan idolanya, dengan harapan yang memancar dari setiap sorot matanya. Kali ini, ia sangat optimis, bahwa ia akan dilihat oleh Jazz.

***

Masuk ke dalam venue yang sudah ramai dipenuhi oleh penggemar Jazz Romario dari berbagai daerah dan berbagai belahan dunia, Valerie dengan percaya dirinya pun, sudah mengenakan kacamata andalannya.

Bahkan para penonton lain yang datang, semuanya melihat ke arah Valerie. Mereka semua tak menyangka, jika valerie, lolos dari pemeriksaan.

Acara semakin dekat. Video-video Jazz Romario pun sudah diputar di layar besar, diiringi oleh lagu-lagu romantis populer, yang telah Jazz rilis, sebelumnya. Para penonton bersorak riang, memanggil nama Jazz Romario dan meneriakkan fanchant andalan, yang biasa dikumandangkan di acara konser solo seperti ini.

Kali ini, Valerie cukup beruntung, sebab, ia dapat berdiri di depan tiang barikade. Otomatis, posisinya cukup dekat dengan posisi panggung pertunjukkan.

Lantunan suara bass yang memenuhi satu venue ini, cukup membuat detak jantung Valerie semakin berdegup tak karuan. Tinggal hitungan detik, ia akan segera bertemu dengan pujaan hatinya.

Jazz, I love you so much. I miss you. Valerie selalu mengucapkan itu di dalam hatinya, seraya menghapus binaran air mata yang tak terasa, sudah menetes ke pipinya.

Three.

Two.

One.

Hitungan terakhir, Jazz Romario pun muncul ke atas panggung, dari balik layar. Ia menyanyikan lagu yang berjudul Closer to You, dengan amat lincah. Suara yang merdu, dipadu dengan tarian yang sangat menggemaskan, membuat Jazz semakin dekat saja dengan para penggemar yang sudah hadir di sana.

Senyuman manis Jazz yang sangat memesona, menjadikan hati Valerie cukup bergetar tak tertahankan. Teriakan Valerie pun menjadi-jadi, seolah-olah venue itu, hanyalah miliknya seorang diri.

"Jazz! I love you so much! You're so handsome! Jazz sumpah, kamu ganteng banget! Aku makin cinta sama kamu!" Teriak Valerie, bersahutan dengan para penggemar lain yang berada di sekelilingnya.

Bagaimana Valerie tak semakin jatuh hati kepada Jazz, jika setiap goresan senyuman yang dipancarkan oleh Jazz, dapat memikat setiap wanita yang memandangnya dengan lekat. Mata indah, hidung bangir, bibir kemerahmudaan, deretan gigi yang tersusun rapi, lesung pipi, serta rambut yang selalu ditata dengan apik, membuat Valerie, semakin berdebar saja.

Inikah yang dinamakan, jatuh cinta yang sesungguhnya?

***

Dua jam berlalu, tak terasa, konser Jazz Romario sudah berada di penghujung acara. Tubuh Valerie basah kuyup. Air matanya pun sudah bercampur menjadi satu dengan peluh. Valerie merasa puas dan terharu.

Fangirl's UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang