"Menurut mu, apa yang ada diluar sana Olive. Kenapa hanya aku yang tidak boleh keluar dari rumah ini?" Bocah laki - laki itu bertanya sambil menatap langit - langit kamar nya yang dihiasi dengan motif galaksi.
"Kenapa kau hanya diam saja? Setidak nya jawab lah pertanyaan ku sekali saja" Lio mengangkat boneka beruang itu tingi-tinggi.
"Ah kau ini sangat membosankan.." Bocah laki-laki itu kembali memeluk boneka beruang kesayangannya.
"Akhir-akhir ini mama sangat sibuk, aku tidak punya teman bermain..." Lio bangkit dan terduduk sambil menatap ke seluruh penjuru kamar nya, ada banyak mainan yang tersusun rapi dikamar luas itu, tapi Lio sama sekali tidak berminat untuk memainkan apapun. Dirinya hanya ingin keluar, melihat apapun yang ada diluar sana.
Ceklek
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Nanti malam kau masih ada kegiatan?" Elena bertanya sambil memasangkan dasi panjang itu ke leher Alex.
Alex terdiam sebentar sambil mengingat jadwal nya malam ini.
"Aku rasa tidak" Elena tersenyum tipis mendengar jawaban itu. Dia kemudian merapihkan jas yang sudah terpasang ditubuh kokoh milik Alex.
"Ada apa?" Alex tampak menekuk alis nya melihat Elena tersenyum atas jawabannya.
"Tidak ada, aku hanya berencana akan bermain bersama Lio nanti malam. Aku sudah jarang meluangkan waktu untuknya..." Elena kembali tersenyum, senyum kesedihan.
"Jangan khawatir, Lio baik-baik saja selama dia masih dalam jangkauan ku" Alex menatap lembut kedalam bola mata Elena.
"Alex... Aku rasa kita perlu membicarakan ini. Terkait dengan Lio-..." melihat Alex yang memejamkan matanya membuat Elena tergagap ditempat nya. Dia juga marasakan tangan Alex yang berada di pinggangnya kini semakin terasa menekannya.
"Bukankah kita sudah membicarakan ini? Lio juga putraku, aku tau apa yang harus ku lakukan untuk putraku" Alex kembali menatap mata Elena, tatapan sarat akan kesungguhan.
"M-maaf... A-aku hanya kasihan dengan Lio..." Elena mencoba untuk memundurkan tubuhnya yg kini terlampau dekat dengan Alex.
"Ayo, nanti kita terlambat..." Elena mencoba untuk mengalihkan perhatian Alex yang sejak tadi belum berhenti untuk menatap nya.
Wanita itu berjalan lebih dulu meninggalkan Alex dan berjalan ke arah kamar putranya.Ceklek
Hal yang pertama kali Elena temukan adalah sosok bocah laki-laki yang tampak terduduk, tak lupa dengan boneka beruang coklat yang terus berada di genggaman nya.
"Mama..." Lio langsung berlari dan memeluk Elena yang tersenyum ke arah nya.
Elena tertawa kecil melihat tingkah putra bungsunya itu. Dia membalas pelukan itu dan menggoyangkan tubuh nya ke kiri dan ke kanan.
"Mama mau pergi?" sebenarnya tanpa bertanya pun, Lio sudah tau jika mama nya itu pasti akan pergi.
Elena terdiam saat melihat tatapan yang penuh dengan kesedihan itu tampak jelas di wajah Lio. Tangan nya dengan lembut menangkup wajah Lio dan menatap kedua mata itu dengan lembut.