Best Friend

330 15 11
                                    

"Muhammad Ghozi Maulana!!!" teriak Bu Petty. Ghozi tertidur dikelas, karena kemarin ia tidur jam 3 pagi.

"Zi, bangun!" bisik Fasya sambil menendang nendang kaki Ghozi. Ghozi tidak merespon.

"GHOZI!!" teriak bu petty lagi. Ghozi tekejut langsunglah ia bangun.

"Kebakaran!! Mana?! Mana?!" sakin terkejutnya Ghozi mengigau. Tertawapun terdengar sangat keras didalam kelas.

"Diam!!!" seru bu Petty. Kelas pun kembali hening.

"Ghozi!! Keluar kamu!!" suruh bu Petty tegas.

"Tapi bu---"

"Siapa suruh kamu tidur?! Keluaar sekarang!!" kata Bu Petty lagi. Dengan berat hati Ghozi berdiri bersiap untuk keluar kelas.

"Lo kenapa gak bangunin gue Fasya!!" bisik Ghozi kesal.

"Udah bego!" jawab Fasya agak berbisik. Ghozi pun keluar kelas.

"Baik, sampai mana tadi kita..."

***

Saat istirahat, Fasya dan teman temannya berkumpul di kantin.

"Sya, lo tau gak sih? Tadi Ghozi kenapa?" kata Fasya. Resya menaikan sebelah alisnya.

"Kenapa?" tanya Resya penasaran.

"Dia dihukum, gara gara tidur dikelas.. Padahal udah gue bangunin berkali kali, tapi tetep aja molor!" jawab Fasya sambil memakan makananya. Resya menganga, tak percaya jika Ghozi tertidur dikelas.

"Dia.. Kok bisa? Iih kasian banget sih dia!" kata Resya. Fasya mengangkat bahu acuh.

"Cieee Resya perhatian ama bebepnya!" ledek Azra. Resya hanya bisa tersenyum malu.

"Eh, by the way.. Abis pulang sekolah ke taman bunga yuk!" ajak Elfira.

"Bener tuh, ayo!" seru Zahra.

"Oke!" kata Fasya dan Azra bersamaan.

"Eeh.. Ada yang liat my baby Anang gak?!" tanya Dea yang tiba tiba datang. Azra menatap Dea sinis.

"Ngapain lo nanyain Anang ke kita? Emang lo gak liat kita lagi sama anang apa engga?!" jawab Azra sinis. Dea menggebrak meja kantin.

"Selaw aja dong! Gue nanya baik baik ya! Gak songong kaya lo!" seru Dea kesal. Azra menggebrak meja kantin lebih kencang lalu berdiri, tidak peduli dengan sekitar.

"Jeeh!! Gue udah selaw bro!! Gue juga gak songong! Harusnya lo yang selaw! Gak usah sok jagoan deh loh dihadapan gue!" sentak Azra sangat kesal melihat tingkah Dea.

"Eh udah, ini sekolahan tau!" kata Fasya mencoba memisahkan.

"Udah fas, ini urusan gue sama cewe centil ini, gue mohon lo gak usah ikutan dulu!" ucap Azra sambil menunjuk Dea.

"Tapikan ini---"

"Diem!!" teriak Azra memotong pembicaraan Fasya yang belum selesai. Fasya pun pasrah.

"Lo cewe centil!! Gak usah deh belaga sok jagoan dihadapan gue lagi!! Malu sama kucing bro! Udahlah yuk, kita pergi aja dari kantin.. Muak gue ngeliat sicentil ini!" kata Azra lalu pergi dari kantin bersama teman temannya.

Azra menjambak rambutnya frustasi. Kesal dengan perlakuan Dea yang sok jagoan dihadapannya.

"Udah zra, gak usah dipikirin!" kata Zahra menenangkan Azra.

"Iyaa Zra, dia mah begitu orangnya, gak jelas!" kata Resya sambil mengelus elus punggung Azra.

"Gimana gak kesel coba, dia aja centil banget! Kurang ajar sama kakak kelas." seru Azra kesal. Dea memang adik kelas Azra, Dea duduk dikelas 2 smp sedangkan Azra dan teman temannya kelas 3 smp.

"Biarin ajalah, anak jaman biasa Zra!" ujar Elfira.

"Udah ah jangan frustasi, entar matanya bengkak loh!" ucap Fasya. Semua menatap Fasya bingung.

"Emang lo kira gue nangis hah?" tanya Azra. Fasya menyeringai dan mengangkat kedua jarinya.

"Thank's ya guys,-" kata Azra tersenyum bahagia mempunyai sahabat seperti mereka. Semua menggangguk dan tersenyum.

***

Selepas pulang sekolah, mereka berkumpul bersama di taman bunga dekat dengan rumah mereka masing masing.

"Guys, gue punya ide!" seru Elfira. Resya mengangkat sebelah alisnya.

"Ide apaan Fir?" tanya Resya.

"Gimana kalau persahabatan kita dinamain?!" jawab Elfira. Zahra menganggu setuju.

"Gue setuju!" kata Zahra sambil mengangkat kedua jempol tangannya.

"Me to!" ujar Fasya dan Azra bersamaan.

"Tapi apa namanya?" tanya Resya bingung.

"BRAVER?" sebuah ide terlontarkan oleh Resya.

"Ya BRAVER, kita kan lima pemberani." kata Resya. Yang dibala anggukan oleh teman teman nya.

"Hey, lagi ngomongin apa sih?" tanya Ghozi yang datang bersama Anang.

"eh hai Zi, Nang." sapa Fasya.

"Boleh ikut ngumpul?" tanya Anang. Buru buru Azra mengangguk.

"Boleh kok!" jawab Azra sebiasa mungkin.

"By the way, Doi Fasya mana nang?" tanya Elfira. Anang mengangkat bahu acuh.

"Gue sama Ghozi tadi nyamper, kata Bundanya Thoriq lagi sakit." jawab Anang.

"Hah? Sakit? Serius lo? Ke rumahnya yuk! Jenguk dia!" ajak Fasya antusias.

"Yaudah yuk..."

***

Hai Hai Readers
Gimana nih Part 1 Best Friend- nya?
Garing yak? Sorry Sorry :D

Jangan lupa Vote and Comment ya :)

Free..

Terimakasih Readers

Sebelumnya aku minta maaf ya readers , wp yg ini kocak :D erir bgt! Jadi follow wp bru aku ya, nanti aku ksh tau di comment cerita ini

Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang